PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan di Sudan yang Memburuk
-
Anak-anak sudan
Pars Today - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan memburuknya situasi kemanusiaan di Sudan, dengan menyatakan bahwa banyak orang di wilayah tersebut membutuhkan bantuan mendesak.
Menurut laporan IRNA mengutip Russia Today, PBB telah memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Sudan memburuk dengan cepat dan sekitar 30 juta orang di negara itu membutuhkan bantuan mendesak.
Laporan ini menambahkan bahwa setelah jatuhnya kota Al Fasher, 90.000 orang telah mengungsi dari daerah mereka, dan 50.000 orang di Provinsi Kordofan terpaksa mengungsi akibat eskalasi kekerasan.
PBB telah menekankan bahwa krisis di Sudan semakin memburuk dan masyarakat internasional tidak boleh tinggal diam.
Bentrokan bersenjata di Sudan dimulai pada 15 April 2023 antara tentara yang dipimpin oleh Abdul Fattah Al-Burhan dan Pasukan Dukungan Cepat yang dipimpin oleh Mohammed Hamdan Dagalo, yang dijuluki Hemedti, terkait kekuasaan dan ketegangan mengenai bagaimana mengintegrasikan Pasukan Dukungan Cepat ke dalam tentara setelah kudeta 2021, dan mediasi internasional untuk mengakhirinya belum membuahkan hasil.
Pasukan Dukungan Cepat, yang telah mengepung kota Al-Fashir di Sudan selama lebih dari setahun, menyerang dan merebut kota tersebut pada 26 Oktober 2025.
Otoritas Khartoum, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan lembaga serta organisasi internasional lainnya menuduh Pasukan Dukungan Cepat melakukan "pembantaian dan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas terhadap warga sipil" di kota tersebut, termasuk eksekusi singkat, penangkapan, dan pemindahan paksa penduduk.(sl)