Hamas: Penarikan Pasukan Israel dari Gaza, Syarat Gencatan Senjata
(last modified 2024-08-16T11:24:37+00:00 )
Aug 16, 2024 18:24 Asia/Jakarta
  • Husam Badran, anggota Biro Politik Gerakan  Perlawanan Islam Palestina, Hamas.
    Husam Badran, anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas.

Parstoday-Seorang anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas mengatakan bahwa setiap perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza harus didasarkan pada penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah ini.

"Hamas memandang negosiasi yang sedang berlangsung di Doha mengenai gencatan senjata dan pertukaran tahanan dari pandangan strategis dengan tujuan untuk mengakhiri perang dan agresi terhadap Gaza, dan meyakini hal ini bahwa perjanjian ini harus dilakukan berdasarkan rencana yang jelas untuk melaksanakan apa yang telah disepakati sebelumnya," kata Husam Badran seperti dikutip Shehabnews, Jumat (16/8/2024).

Anggota Biro Politik Hamas itu juga menyebut penundaan dan gangguan yang terus menerus dilakukan oleh Zionis sebagai hambatan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

"Perjanjian apa pun harus mengarah pada gencatan senjata yang komprehensif, penarikan penuh pasukan pendudukan dari Gaza, kembalinya para pengungsi dan rekonstruksi di wilayah ini bersamaan dengan perjanjian pertukaran tahanan," tegasnya.

Pada hari Kamis, sumber media mengumumkan diadakannya pembicaraan di Doha mengenai pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza, dan mengumumkan bahwa negosiasi ini akan dilanjutkan pada hari Jumat.

Sejauh ini perundingan antara Hamas dan rezim Zionis dengan mediasi Mesir dan Qatar serta partisipasi Amerika Serikat untuk menciptakan gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan antara kedua belah pihak, belum membuahkan hasil.

Media rezim Zionis mengutip pejabat keamanan Israel telah berulang kali menyebut Benjamin Netanyahu sebagai faktor utama kegagalan implementasi perjanjian tersebut karena penundaan dan penambahan prasyarat baru dalam negosiasi. (RA)

Tags