Ayatullah Khamenei Menekankan Urgensi Persatuan Umat Islam
(last modified Sat, 15 Oct 2022 03:34:52 GMT )
Okt 15, 2022 10:34 Asia/Jakarta

Bertepatan dengan tangga 17 Rabiul Awal yang merupakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dan Imam Shadiq as, Pemimpin Besar Revolusi Islam, hari Jumat (14/10/2022) dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintah dan tamu asing yang berpartisipasi dalam Konferensi Internasional Persatuan Islam Ke-36 menilai kebutuhan terpenting umat Islam untuk berperan dan mencapai posisi tinggi kekuatan baru adalah dengan persatuan dan koherensi.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyinggung posisi sangat penting para tokoh dan pemuda yang tercerahkan di dunia Islam untuk merealisasikan tugas ini. Menurutnya, Persatuan Islam dan kehadiran yang berpengaruh di dunia baru adalah mungkin dengan syarat usaha praktis dan berdiri menghadapi kesulitan dan tekanan. Contoh yang jelas adalah sistem Republik Islam, yang tidak menyerah dan berdiri melawan kekuatan yang ada, dan sekarang telah menjadi pohon kokoh yang bahkan tidak bisa dibayangkan untuk "dicerabut".

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam

Pernyataan Pemimpin Besar Revolusi Islam ini menunjukkan fakta bahwa keberhasilan dan status tinggi umat Islam dalam masyarakat saat ini, yang berada di bawah serangan habis-habisan arogansi global, tergantung perhatian pada solidaritas dan persatuan Islam.

Republik Islam Iran merupakan salah satu negara yang menjadi sasaran kekuatan arogan setelah kemenangan Revolusi Islam. Namun kemenangan revolusi ini, yang diwujudkan dalam bayang-bayang persatuan dan integrasi, mengangkat model Islam di dunia dan menunjukkan kepada umat Islam dan bangsa-bangsa yang didominasi di dunia bahwa mungkin untuk menjadi kekuatan besar tanpa mengandalkan arogansi global.

Model ini juga telah membuktikan bahwa terlepas dari tekanan politik, ekonomi, dan bahkan militer musuh yang paling keras, Iran terus maju dan berkembang, yang tidak diragukan lagi tidak mungkin tanpa persatuan dan perlawanan rakyat dan sistem Islam.

Pemimpin Besar Revolusi Islam juga menekankan bahwa poin penting dan mendasar dalam aksi bersama adalah untuk mencapai pemahaman bersama tentang perubahan geometri politik di dunia.

Menurut Rahbar, Peta politik dunia sedang berubah dan sistem unipolar bergerak menuju penolakan. Dominasi arogansi global juga semakin hari semakin kehilangan legitimasinya dibandingkan masa lalu, sehingga terbentuklah dunia baru dan pertanyaan yang sangat penting adalah, di manakah tempat dunia Islam dan umat Islam di dunia baru ini?

Selama bertahun-tahun, persatuan dunia Islam adalah salah satu masalah utama dan mendasar yang selalu ditekankan oleh Ayatullah Khamenei dalam pidato dan pesannya dengan menasihati para ulama, intelektual, pemimpin politik dan setiap umat Islam tentang perlunya membentuk persatuan masyarakat dan negara-negara Islam.

Hal ini menjadi lebih penting karena kondisi sistem internasional yang berubah dan perkembangan seperti Revolusi Islam Iran dan dampaknya yang besar terhadap penyebaran kebangkitan Islam dan budaya perlawanan di kalangan umat Islam dan di masyarakat yang didominasi akan semakin melemahkan arogansi global dan telah memberikan proses perubahan dari sistem unipolar ke sistem multipolar di dunia.

Jelas bahwa salah satu faktor kemajuan dan kemenangan bangsa-bangsa Muslim adalah koneksi dan persatuan, dan untuk alasan ini, musuh berusaha mencapai tujuan kolonial mereka dalam masyarakat Islam dengan menciptakan perpecahan dan mencegah persatuan umat Islam.

Padahal, lebih dari satu setengah miliar umat Islam di dunia, yang juga memiliki sumber daya alam yang sangat besar, dapat bergerak menuju peradaban Islam baru dengan menjaga persatuan dan terus melawan musuh.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam

Ayatullah Khamenei juga mengajukan pertanyaan, "Apakah mungkin untuk menciptakan persatuan Muslim dan memiliki posisi tinggi di dunia yang berubah?". Beliau menjawab, Ya, persatuan di antara bangsa-bangsa Islam adalah mungkin, tetapi membutuhkan usaha, tindakan dan perlawanan menghadapi segala tekanan dan kesulitan.(sl)