Iran Jadi Anggota BRICS, Ini Kata Khatib Salat Jumat Kota Tehran
Khatib Salat Jumat Kota Tehran Hujjatul Islam Mohammad Javad Haj Ali Akbari mengatakan, keanggotaan Republik Islam Iran dalam BRICS sangat efektif untuk mematahkan unilateralisme dan meruntuhkan arogansi Amerika Serikat (AS) di bidang ekonomi.
Hal itu disampaikan Haj Ali Akbari dalam khutbah kedua di Mushalla Besar Imam Khomeini ra di Tehran, Jumat (25/8/2023).
Dia menyinggung diplomasi aktif pemerintahan ke-13 Republik Islam Iran, dan menyebut penguatan hubungan dengan negara-negara tetangga dan regional sebagai kebijakan yang benar dan bijaksana.
"Memperkuat hubungan strategis dengan Asia dan Timur dan bergabungnya Iran ke SCO (The Shanghai Cooperation Organisation) adalah salah satu keberhasilan terpenting yang dicapai dalam konteks ini," jelasnya.
Khatib Salat Jumat Kota Tehran juga menyinggung kunjungan Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi ke Afrika Selatan, dan keanggotaan Iran di BRICS.
"Keanggotaan Republik Islam Iran dalam kelompok ini merupakan pencapaian penting yang diraih selama kunjungan terbaru Sayid Ebrahim Raisi, dan Iran bergabung dengan blok ini di samping beberapa negara," ujarnya.
Merujuk pada pentingnya BRICS dalam sistem internasional, Haj Ali Akbari menuturkan, kelompok ini memiliki posisi penting dan istimewa dalam perekonomian internasional, dan keanggotaan Iran dalam kelompok ini sangat efektif dalam mematahkan unilateralisme dan meruntuhkan arogansi AS di bidang ekonomi.
"Kehadiran Iran di BRICS dan orientasi pemerintah ke-13 dalam hal ini sebenarnya adalah positioning Iran dalam sistem dunia baru," ujarnya.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, dimulai pada Selasa, 22 Agustus, di Johannesburg, ibu kota ekonomi Afrika Selatan, dan berlanjut hingga Kamis.
Pada pernyataan para pemimpin BRICS diumumkan bahwa permintaan Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Argentina dan Ethiopia untuk bergabung sebagai anggota dalam kelompok ini telah diterima, dan keanggotaan penuh negara-negara tersebut akan dimulai pada Januari 2024.
Ulama muda Iran tersebut juga menyinggung peringatan Arbain, dan mengatakan, Arbain Huseini yang merupakan sebuah gerakan besar jutaan orang dengan keluasan, keragaman, keindahan dan karakteristik uniknya, telah menjadi simbol martabat dan kemulian Husseini dalam melawan arogansi dan Yazid-Yazid pada masanya, serta menjadi mimpi buruk bagi arogansi global.
Haj Ali Akbari menekankan bahwa daya tarik Arbain Hsseini akan menyelamatkan badai ketidaktahuan modern, dan daya tarik ini semakin kuat setiap hari.
Dia juga menyinggung berkumpulnya jutaan umat Islam dalam acara Arbain di Karbala, Irak.
"Arbain adalah ekspresi dan perwujudan belas kasih Husseini, cinta, kasih sayang, kebajikan dan pengorbanan kepada masyarakat. Masyarakat kita mengekspresikan cinta mereka satu sama lain melalui jalur Husseini ini," pungkasnya. (RA)