Menteri Intelijen Iran: AS Ingin Gencatan Senjata "Terhormat" bagi Israel
Nov 11, 2023 19:56 Asia/Jakarta
Menteri Intelijen Iran mengatakan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, mondar mandir di kawasan Asia Barat, demi menjaga sedikit harga diri Rezim Zionis, lewat bantuan sebagian negara, dengan sebuah gencatan senjata "terhormat".
Hujatulislam Sayid Esmail Khatib, Sabtu (11/11/2023) mengatakan, operasi sarat perjuangan, berani, dan mengejutkan Badai Al Aqsa, telah mengalahkan musuh yang mengklaim sebagai kekuatan intelijen dan militer terbesar di kawasan.
Ia menambahkan, "Kekalahan ini membuat Israel, tak akan bisa memulihkan kekuatan yang diklaimnya, dan operasi ini telah menciptakan perubahan asasi dalam strategi regional."
Oleh karena itu, imbuh Khatib, setelah operasi perlawanan Palestina, konstelasi kawasan, strategi-strategi musuh, bahkan poros perlawanan akan mengalami perubahan mendasar, dan ini merupakan salah satu kunci untuk menganalisa, menafsirkan dan memprediksi masa depan.
"Salah satu prediksinya adalah pasukan AS, dengan dalih operasi Badai Al Aqsa, memasuki kawasan, dan tak akan pernah keluar. Tahap kedua operasi ini adalah tindakan keras, dan pembalasan Rezim Zionis yang menciptakan bencana kemanusiaan dan pembunuhan massal, namun apa yang disebut Israel, sebagai balasan mematikan itu justru akan memberikan hasil terbalik," ujarnya.
Menurut Khatib, Menlu AS berusaha menjaga sedikit harga diri Rezim Zionis, lewat bantuan sejumlah negara dengan memberlakukan apa yang dianggapnya sebagai gencatan senjata "terhormat".
Ia menegaskan, "Maka dari itu rezim yang mengklaim akan segera menjadi pemenang regional setelah operasi menumpas Hamas, sekarang menginginkan gencatan senjata sebagai imbalan atas pembebasan tawanan, dan berusaha merebut Gaza, dari Hamas." (HS)
Tags