Feb 16, 2024 22:40 Asia/Jakarta
  • Foto Menlu RII Hossein Amirabdollahian (kiri) dan Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan bin Abdullah.
    Foto Menlu RII Hossein Amirabdollahian (kiri) dan Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan bin Abdullah.

Republik Islam Iran dan Arab Saudi menekankan perlunya penghentian agresi militer dan kejahatan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza.

Penegasan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahidan dan mitranya dari Arab Saudi, Faisal bin Farhan bin Abdullah dalam percakapan telepon pada hari Jumat, (16/2/2024).

Menurut laporan IRNA, selain membahas isu Palestina, Amirabdollahian dan Faisal membicarakan hubungan bilateral antara Tehran dan Riyadh serta perkembangan regional dan internasional.

Menlu Iran menyinggung berlanjutnya kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat serta pengungsian lebih dari 1 juta warga Palestina. Dia menekankan perlunya mengatasi ancaman dan kekhawatiran atas kelanjutan genosida di Palestina.

"Apa yang kita saksikan di Gaza dan Tepi Barat dilakukan dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS)," kata Amirabdollahian.

Menlu Iran menuturkan, kami tidak melihat perang sebagai solusi.

"Jika tidak ada solusi politik segera mungkin, dampak negatif dari berlanjutnya genosida rezim Zionis Israel terhadap keamanan dan stabilitas kawasan tidak akan dapat dihindari," tegasnya.

Amirabdollahian menyarankan agar diadakan pertemuan para menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menghentikan genosida Israel. Usulan ini disambut baik oleh Faisal bin Farhan.

Sementara itu, Menlu Arab Saudi mengkritik ketidakpedulian Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu terhadap permintaan internasional untuk menghentikan perang.

Di bagian lain perncakapan telepon tersebut, Menlu Iran dan Arab Saudi menekankan perlunya peningkatan kerja sama kedua negara di berbagai bidang ekonomi dan komersial, khususnya antara sektor swasta kedua negara, dalam kerangka hukum internasional. (RA)

Tags