Jumpa Pers Jubir Kemlu Iran
-
Jumpa Pers Jubir Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh, Senin (11/1/2021).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Saeed Khatibzadeh dalam jumpa pers mingguan yang dihadiri wartawan dalam dan luar negeri, menjelaskan transformasi terbaru mengenai kebijakan luar negeri Republik Islam.
Dalam jumpa pers yang digelar di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pada Senin (11/1/2021) itu, Khatibzadeh menyinggung masalah jatuhnya pesawat Ukraina di Tehran.
Dia mengatakan, Iran bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Ukraina dalam kerangka teknis dan independen yang tidak akan terpengaruh oleh tekanan rekayasa politisasi pihak tertentu.
"Proses peradilan tersangka dalam kecelakaan ini sedang dilakukan dan terus berjalan sesuai dengan peraturan. Berdasarkan Annex 13 konvensi Chicago, Iran berkewajiban untuk menyerahkan laporan teknisnya satu tahun setelah insiden itu, dan ini dilakukan," ujarnya
Khatibzadeh menjelaskan bahwa Iran telah memberikan laporan secara rinci dan akurat, tetapi pendekatan beberapa negara dan kedatangan beberapa elemen non-kontruktif menunjukkan bahwa beberapa orang ingin mempolitisasi masalah ini dan tidak berusaha untuk menyelesaikannya.
Menyikapi pernyataan troika Eropa tentang rencana pemerintah Iran untuk memperkaya uranium hingga 20 persen, jubir kemenlu Iran mengungkapkan, "Negara-negara ini tidak hanya gagal memenuhi kewajiban mereka, bahkan bekerja sama dalam kejahatan AS yang melanggar JCPOA,".
"Negara-negara Eropa lebih tahu apa yang dilakukan hari ini oleh Iran mengenai pengurangan komitmennya terhadap JCPOA dalam kerangka Pasal 26 dan 36 perjanjian internasional ini," tuturnya.
Jubir Kemlu Iran juga menyinggung uang negaranya yang diblokir di bank-bank Korea Selatan, dan mengatakan, uang Iran yang diblokir di bank-bank Korsel harus segera dikembalikan.
"Kunjungan delegasi Korea Selatan ke Tehran sudah ada agenda sebelumnya, dan untuk membicarakan hubungan bilateral. Puncak dari pembicaraan ini mengenai uang Iran yang diblokir di bank-bank Korsel. Apa yang kami katakan kemarin dan hari ini kepada delegasi Korsel adalah jelas. Apa yang dilakukan Korsel tidak bertanggung jawab, dan uang Iran harus segera dikembalikan ke Republik Islam," kata Khatibzadeh ketika ditanya wartawan soal lawatan delegasi Korsel ke Iran.
Dia menambahkan, sudah ada pembicaraan, dan hari ini telah sampai pada formula yang jelas. Pemerintah Korsel sampai pada usulan, tetapi saya belum bisa mengatakan dengan pasti kepada Anda.
"Masalah ini sayangnya akan tercatat dalam sejarah hubungan kedua negara. Kami masih mendorong Korsel jangan menanti 20 Januari, karena setelah 20 Januari, langkah negara-negara akan didefinisikan lain, bila mereka menyusun programnya berdasarkan itu," pungkasnya.
Deputi Menteri Luar Negeri Korsel Choi Jong Kun hari Minggu (10/1/2021) bertolak ke Iran untuk bergabung dengan delegasi Korsel yang tiba lebih dahulu di Tehran pada Kamis (7/1/2021).
Menurut Kantor berita Yonhap, selain membicarakan kapal tanker Korsel yang ditahan Iran, Deputi Menlu Korsel juga bermaksud membicarakan masalah aset Iran yang diblokir pemerintah Seoul akibat sanksi Amerika Serikat.
Choi Jong Kun menjelaskan, Iran meminta pemerintah Korsel untuk memberikan asetnya yang diblokir, oleh karena itu maksud kunjungan saya ke Tehran, sekali lagi terkait dengan permintaan Iran tersebut, dan akan dibahas apa langkah yang bisa dilakukan Korsel dalam masalah ini. (RA)