Jun 05, 2021 12:47 Asia/Jakarta
  • Imam Khomeini, Bapak Pendiri Republik Islam Iran
    Imam Khomeini, Bapak Pendiri Republik Islam Iran

Perkembangan di Republik Islam Iran selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting seperti Pidato Ayatullah Khamenei bertepatan dengan Haul ke-32 Imam Khomeini dan pesan beliau kepada para kandidat pemilu presiden.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti pernyataan Presiden Rouhani mengenai sosok Imam Khomeini, Iran Tambah Lebih dari 10.000 TPS pada Pilpres 2021, Dewan Garda Konstitusi Iran Jawab Spekulasi Media Soal Capres, Presiden Iran: Kotak Suara, Pencapaian Penting Revolusi Islam, Gharibabadi: Kami Tolak Perjanjian Nuklir yang Lampaui JCPOA, Pemilu, Wujud Partisipasi Rakyat Iran untuk Masa Depan Politik dan berbagai isu lainnya...

Rahbar: Inisiatif Terpenting Imam Khomeini Mendirikan Republik Islam

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, mengatakan bangsa dan negara kita hari ini dan hingga masa depan yang jauh perlu melestarikan kenangan akan Imam Khomeini ra.

Hal itu disampaikan Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pidato yang disiarkan live oleh televisi nasional Iran, Jumat (4/6/2021) bertepatan dengan peringatan haul ke-32 Imam Khomeini ra.

Rahbar, Ayatullah Khamenei

Menurut Rahbar, Imam Khomeini punya banyak inisiatif, tetapi inisiatif terpentingnya adalah Republik Islam. Pekerjaan besarnya adalah melahirkan pemikiran dan teori tentang Republik Islam, memasukkannya ke berbagai ranah teori politik, dan kemudian membentuknya dalam wujud nyata.

"Di antara sistem (politik) dunia yang terbentuk dalam satu atau dua abad terakhir, saya tidak menemukan sistem lain yang diprediksi bakal runtuh sebesar (prediksinya) tentang Republik Islam," jelasnya.

"Sejak awak berdirinya Republik Islam, musuh dan orang-orang yang tidak bisa mencerna dan mentolerir fenomena besar ini berkata bahwa sistem Republik Islam akan tumbang dalam dua bulan ke depan," ungkap Rahbar.

Ayatullah Khamenei menuturkan, pandangan mereka fokus pada banyak revolusi dan sistem yang lahir dari revolusi. Revolusi yang lahir di seluruh dunia ini punya awal yang menarik dan akhir yang pahit.

"Rahasia dari kelanggengan sistem ini ada pada dua kata yaitu: Republik dan Islam. Republik berarti rakyat dan Islam berarti demokrasi religius," pungkasnya.

Rahbar Ingatkan Para Capres Iran untuk Memegang Komitmen

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, mengatakan Imam Khomeini ra selalu menekankan perlunya setiap orang berpartisipasi dalam pemilu.

Hal itu diungkapkan Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pidato yang disiarkan live oleh televisi nasional Iran, Jumat (4/6/2021) bertepatan dengan peringatan haul ke-32 Imam Khomeini ra.

"Islam yang diyakini oleh Imam (Khomeini) menentang arogansi, menentang Amerika Serikat, menentang intervensi dalam urusan internal negara lain, dan menentang tunduk di hadapan musuh," kata Rahbar.

Menurutnya, memilih orang yang layak merupakan solusi untuk mengatasi masalah. Para capres juga harus berkomitmen untuk menciptakan keadilan sosial, memerangi korupsi dan kesenjangan sosial secara tegas serta memperkuat (sektor) produksi dalam negeri.

"Semua individu harus menganggap dirinya berkewajiban untuk berpartisipasi dalam pemilu dan mendorong orang lain untuk melakukan itu. Ini adalah memerintah pada kebenaran," imbuh Rahbar.

Ayatullah Khamenei kemudian menjelaskan tentang masalah yang muncul dalam proses kualifikasi para calon.

"Dalam proses seleksi, ada beberapa orang yang dirugikan. Mereka dituduh melakukan hal-hal yang tidak benar yang sayangnya tersebar pula di internet. Melindungi kehormatan orang adalah salah satu masalah yang paling penting," tegasnya.

"Saya meminta badan-badan yang bertanggung jawab untuk memulihkan kehormatan atas kasus-kasus (yang bersumber) dari laporan yang tidak valid tentang anak atau keluarga seseorang," tegasnya.

Rouhani: Pemikiran Baru Imam Khomeini, Kunci Memecahkan Masalah

Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani mengatakan, Imam Khomeini ra dalam hidupnya memecahkan rintangan masalah lewat ilmu pengetahuan dan pemikiran baru.

Hal itu disampaikan Rouhani pada Kamis (3/6/2021) pagi di sela-sela acara peresmian sejumlah proyek nasional di sektor pertanian yang dilakukan secara virtual dari Tehran.

Presiden Iran Hassan Rouhani

Berbicara tentang peringatan haul Imam Khomeini pada Jumat besok, Rouhani menuturkan sejak 1968 hingga sekarang, orang-orang semakin mencintai Imam Khomeini, ini karena apa yang telah ia lakukan untuk Iran dan kawasan serta cara istimewanya mengatur negara.

“Imam adalah seorang petinggi yang jarang memberikan perintah, tetapi pemikiran ilmiah dan ideologinya secara teratur disampaikan kepada masyarakat. Ide dan pemikiran Imam selalu menjadi pembuka jalan baru bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurut Presiden Iran, Imam Khomeini ra terus menumbuhkan rasa percaya diri serta mengatasi masalah dengan ilmu pengetahuan dan pemikiran baru.

“Kebangkitan 15 Khordad menunjukkan bahwa senjata dan arogansi tidak akan menang melawan pemikiran. Rakyat yang percaya pada pemikiran Imam, bangkit melawan senjata dan membawa kebangkitan pada kemenangan,” jelasnya.

Dia menegaskan senjata, penjara, tekanan, dan lain-lain, tidak akan pernah bisa menjadi solusi dan ia justru akan menutup jalan yang direkomendasikan oleh akal dan kebijaksanaan.

Iran Tambah Lebih dari 10.000 TPS pada Pilpres 2021

Sekretaris Komisi Pemilihan Umum, KPU Iran mengabarkan penambahan 10.000 Tempat Pemungutan Suara pada pemilu presiden tahun 2021 dengan maksud untuk mematuhi protokol kesehatan di tengah wabah virus Corona.

Sayid Esmail Mousavi, Rabu (2/6/2021) dalam wawancara dengan Iran Press, terkait program Kementerian Dalam Negeri Iran untuk meningkatkan partisipasi dalam pemilu mengatakan, dibandingkan dengan periode sebelumnya, pada pilpres kali ini pemerintah Iran menambah lebih dari 10.000 TPS sehingga masyarakat tidak perlu lagi khawatir terkait protokol kesehatan di setiap TPS.

Pemilu presiden Iran ke-13 akan diselenggarakan pada 18 Juni 2021.

Dewan Garda Konstitusi Iran Jawab Spekulasi Media Soal Capres

Dewan Garda Konstitusi Iran dalam sebuah keterangan mengumumkan bahwa pandangan final kami tidak terpengaruh oleh sebagian laporan yang tidak valid.

Dewan pada Jumat (4/6/2021) sore, menyampaikan belasungkawa bertepatan dengan hari kesyahidan Imam Jakfar Shadiq as dan haul Bapak Pencetus Revolusi Islam, Imam Khomeini ra.

Dewan Garda Konstitusi Iran

Dewan juga mengapresiasi dan berterima kasih atas arahan bijak Pemimpin Besar Revolusi Islam (Ayatullah Sayid Ali Khamenei).

“Selama pemeriksaan kualifikasi para bakal calon presiden dan setelahnya, dunia maya dan beberapa media – dengan mengutip sebagian laporan yang salah dan tidak berdasar – telah menyematkan tuduhan yang tidak benar terhadap beberapa bakal calon dan kerabat mereka,” kata keterangan tersebut seperti dilaporkan IRIB.

Dewan Garda Konstitusi Iran berkomitmen menjaga martabat para individu serta mengecam penonaan martabat dan harga diri para bakal calon dan keluarga mereka.

“Pemeriksaan kualifikasi ini bersifat rahasia dan dalam pemeriksaan ini, Dewan mengevaluasi serangkaian tema, dokumen dan bukti-bukti. Sebagian laporan yang tidak valid, tidak berpengaruh pada pandangan final Dewan Garda Konstitusi,” tandasnya.

Dewan dengan sangat meminta semua media tidak membuat spekulasi serta mengutip hal-hal yang tidak faktual dan tidak benar.

Pemilu, Wujud Partisipasi Rakyat Iran untuk Masa Depan Politik

Ketua Komisi Pemilihan Nasional Iran, Jamal Orf mengatakan pemilu di Iran merupakan wujud dari partisipasi rakyat dalam menentukan masa depan politik.

“Misi utama Kementerian Dalam Negeri Iran adalah menyelenggarakan pemilu yang bersih dan aman. Dua prinsip; supremasi hukum dan netralitas selalu menjadi pedoman kementerian dalam menggelar pemilu presiden 18 Juni,” kata Jamal Orf dalam konferensi pers di Tehran, Senin (31/5/2021).

“Kami memiliki tugas dalam kerangka hukum, untuk mempersiapkan iklim bagi penyelenggaraan pemilu yang aman dan bersih di negara ini,” tambahnya seperti dilansir kantor berita IRIB.

Dia menuturkan semua kapasitas harus dikerahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Iran.

Menurut Jamal Orf, kepuasan rakyat dan kehadiran maksimal mereka dalam pemilu akan membuka jalan untuk lebih memperkuat ikatan sosial di negara ini.

Pemilu Presiden Iran periode ke-13 akan diselenggarakan pada 18 Juni 2021. Nama-nama capres Iran 2021 adalah Saeed Jalili, Mohsen Rezaei Mirghaed, Sayid Ebrahim Raisi, Alireza Zakani, Sayid Amirhossein Qazizadeh Hashemi, Mohsen Mehr Alizadeh, dan Abdolnasser Hemmati.

Presiden Iran: Kotak Suara, Pencapaian Penting Revolusi Islam

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kotak suara adalah hasil dan pencapaian penting Revolusi Islam.

"Solusi yang ditawarkan oleh Imam Khomeini ra untuk menjalankan negara adalah melalui pemilu dan rakyat. 'Suara rakyat adalah parameter' adalah semboyan asli pendiri Republik Islam Iran," kata Rouhani di Tehran, Rabu (2/6/2021) seperti dilaporkan Iran Press.

Iran akan memperingati haul Bapak Pendiri Republik Islam, Imam Khomeini ra ke-32 pada hari Jumat, 4 Juni 2021 (14 Khordad 1400 Hijriah Syamsiah).

Rouhani menyebut tanggal 13, 14 dan 15 Khordad sebagai hari yang sangat penting dan krusial dalam sejarah Revolusi Islam dan negara. "Landasan pemikiran Imam Khomeini dalam kebangkitan dan Revolusi Islam bersandar pada rakyat," tambahnya.

"Imam Khomeini tidak mencari perang bersenjata dan gerakan gerilya dalam kebangkitan revolusi. Solusi Imam adalah membangkitkan dan merangkul rakyat untuk bergabung dengan gerakan kebangkitan dan Revolusi Islam," jelasnya.

Menurutnya, Imam Khomeini ra percaya bahwa rakyat harus punya peran utama dan menentukan dalam kekuasaan dan manajemen negara. "Dari hari ke hari kita harus lebih dekat dengan Imam Khomeini dan cita-citanya," imbuh Rouhani.

Presiden Iran menuturkan, Pemimpin Besar Revolusi Islam (Ayatullah Sayid Ali Khamenei) juga selalu menekankan partisipasi luas rakyat dalam pemilu. Jadi, garis dan jalan ini masih terus berlanjut.

Gharibabadi: Kami Tolak Perjanjian Nuklir yang Lampaui JCPOA

Wakil tetap Iran di Organisasi-organisasi Internasional di Wina mengatakan perundingan nuklir Iran memasuki masalah-masalah penting dan asasi. Menurutnya Iran tidak akan menerima perjanjian nuklir yang lebih tinggi dari Rencana Aksi Bersama Komprehensif, JCPOA.

Kazem Gharibabadi

Kazem Gharibabadi, Selasa (1/6/2021) malam menuturkan, apa yang penting bagi Delegasi Iran adalah, jika kesepakatan dicapai, Iran tidak akan menerima perjanjian nuklir yang lebih tinggi dari JCPOA, dan seluruh sanksi harus dicabut serta diverifikasi.

Ia menambahkan, jika masalah-masalah tersebut tidak terselesaikan, jelas tidak akan dicapai kesepahaman.

Menurut Gharibabadi, penyusunan isi kesepakatan sudah dilakukan sejak lama yang mencakup tiga bidang yaitu pencabutan sanksi, komitmen nuklir, dan metode pelaksanaan komitmen ini. Sekarang ketiganya masih dibahas.

"Pada setiap perundingan, perbedaan pendapat terus berkurang, tapi sekarang kami sampai pada masalah-masalah yang sangat penting, dan kunci," pungkasnya.

Kapal Pengisi Bahan Bakar Iran Tenggelam di Perairan Jask

Setelah mengalami kebakaran, dan seluruh awak berhasil dievakuasi ke darat, akhirnya kapal pengisi bahan bakar Iran, Kharg tenggelam ke dasar laut di perairan Jask.

Humas Wilayah Laut Kedua Jask, Angkatan Laut Iran, Rabu (2/6/2021) mengumumkan, upaya seluruh tim yang mengerahkan berbagai peralatan untuk menyelamatkan kapal pengisi bahan bakar Kharg, berlangsung selama 20 jam.

Akan tetapi dikarenakan luasnya kebakaran di sejumlah bagian kapal, operasi penyelamatan kapal latih pengisi bahan bakar Kharg tidak membuahkan hasil, dan kapal itu akhirnya karam.

Sebelumnya tim penyelamat berhasil mengevakuasi seluruh awak kapal ke darat, sehingga insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Kapal pengisi bahan bakar Kharg sudah menjalankan tugas selama empat dekade, ia biasanya digunakan dalam tugas-tugas operasi di bidang pelatihan.

 

Tags