Pars Today
Wakil Rusia di organisasi-organisasi internasional di Wina menekankan pentingnya Amerika lebih fleksibel untuk menghidupkan kembali JCPOA.
Sekretaris Dewan Tinggi Hak Asasi Manusia Iran, Kazem Gharibabadi mengatakan, lebih dari 25 ribu orang di ran meninggal akibat aksi terorisme, di mana dukungan Amerika di seluruh kejahatan ini terlihat nyata.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran seraya menjelaskan bahwa Iran tidak akan mundur dari garis merahnya mengungkapkan, jika Amerika memiliki niat serius, maka kesepakatan tidak di luar jangkauan.
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres di laporan ke-13nya terkait implementasi Resolusi 2231 ke Dewan Keamanan menekankan urgensi pencabutan sanksi nuklir sepihak AS terhadap Iran dan Tehran dapat menikmati manfaat ekonomi JCPOA.
Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran di statemennya bertepatan dengan Pekan Peninjauan dan Pengungkapan Hak Asasi Manusia Amerika menyatakan, pemerintah AS bukan pendukung, tapi pelanggar terbesar HAM.
Kementerian Luar Negeri Iran bertepatan dengan Pekan HAM AS menyinggung berbagai pelanggaran HAM dan hukum internasional oleh AS.
Komandan Angkatan Darat Republik Islam Iran mengatakan, "Kami berhasil menggagalkan plot Amerika di kawasan hegemoniknya."
Wakil ketua Kamar Dagang Bersama Iran-Oman mengonfirmasi peningkatan lebih dari 60 persen volume ekspor Iran ke Oman.
Wakil Juru Bicara Kementerian Negeri AS menegaskan kembali bahwa kesepakatan dengan Iran dalam pembicaraan Wina belum final.
Anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Jalil Rahimi Jahanabadi seraya mengisyaratkan perundingan pencabutan sanksi di Wina mengatakan, Amerika di perundingan Wina masih tetap melakukan sabotase.