'Perangi Korupsi', Cara Bin Salman Menaikkan Popularitas
(last modified Mon, 18 Apr 2022 03:37:34 GMT )
Apr 18, 2022 10:37 Asia/Jakarta

Menyusul berbagai penangkapan yang dilakukan di Arab Saudi, otoritas Saudi menahan sejumlah terdakwa dalam 13 kasus pidana.

Dalam lima tahun terakhir, Muhammad bin Salman telah menangkap sejumlah besar anggota kerajaan Saudi dan di struktur pemerintah Saudi.

Banyak orang ditangkap di Kementerian Dalam Negeri, lembaga-lembaga keamanan, lembaga eksekutif, para pendakwah agama, aktivis masyarakat sipil, dan sistem peradilan, serta begitu juga di antara pangeran Saudi, yang berpuncak pada November 2017.

Bendera Arab Saudi

Alasan utama penahanan ini adalah perang melawan korupsi, termasuk pencucian uang, suap, penggelapan dan penipuan. Dalam penahanan 13 kasus pidana, suap, penggelapan dan penipuan juga disebut sebagai alasan utama.

Korupsi di pemerintah Saudi berada dalam level yang tinggi. Tentu saja ini adalah ciri dari sistem politik Saudi, yang dijalankan sebagai sebuah keluarga, dan kekuasaan terkonsentrasi di keluarga Al Saud, sementara rakyat tidak memiliki peran dalam membangun kekuasaan.

Struktur kekuasaan seperti itu secara inheren merusak.

Bulan lalu, otoritas Saudi menangkap 143 pejabat pemerintah dari enam kementerian, termasuk Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri, dan menyelidiki 544 terdakwa dalam kasus korupsi pada Februari.

Poin lainnya adalah pemberantasan korupsi telah diupayakan lebih serius sejak Muhammad bin Salman menjabat sebagai Putra Mahkota pada tahun 2017.

Dalam hal ini, Organisasi Pemberantasan Korupsi Saudi baru-baru ini mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 memulai kompetensi dan tugasnya dalam memerangi korupsi. Organisasi ini telah melakukan 34.825 putaran pengawasan dan menyelidiki 7.648 terdakwa dalam kasus administrasi, pidana dan keuangan.

Menyusul berbagai penangkapan yang dilakukan di Arab Saudi, otoritas Saudi menahan sejumlah terdakwa dalam 13 kasus pidana.

Selama penyelidikan ini, 2.460 terdakwa ditahan untuk menyelesaikan prosedur normal di negara ini dan kemudian diserahkan ke pengadilan. Ratusan orang, termasuk pangeran, perwira dan pejabat pemerintah, telah dijatuhi hukuman penjara dan denda.

Isu penting lainnya adalah bahwa para tahanan ditahan secara tidak transparan tanpa memberikan rincian dakwaan.

Sementara secara hukum, penahanan orang harus didasarkan pada alasan yang jelas dan terdakwa harus memahami dakwaan terhadapnya dan alasan penahanannya.

Masalah perang melawan korupsi begitu disorot di media-media Saudi dan memberikan poin istimewa kepada Putra Mahkota.

Namun, pendekatan Bin Salman ini tidak berarti benar-benar memerangi korupsi. Karena Putra Mahkota Saudi selektif dalam memerangi korupsi. Pada saat yang sama, ia mencoba untuk membersihkan struktur pemerintahan Saudi, termasuk struktur administrasi, dari kekuatan-kekuatan yang tidak setia padanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat Saudi telah menangkap sejumlah oposisi di negara ini dengan dalih memerangi korupsi. Mohammad bin Salman sendiri bertanggung jawab atas Organisasi Pemberantasan Korupsi.

Jadi, meskipun perang melawan korupsi adalah salah satu yang diinginkan masyarakat, tujuan nyata dan tersembunyinya adalah untuk meletakkan dasar bagi meningkatkan popularitas Bin Salman dan aksesnya ke tahta Arab Saudi.

Bendera Arab Saudi

Dalam hal ini, Sayid Hashem Razavi, para Arab Saudi mengatakan, "Tidak aneh untuk menumpas mereka yang memiliki sedikit keraguan tentang kesetiaan mereka kepada Putra Mahkota, dan seiring berjalannya waktu dan Putra Mahkota Bin Salman semakin dekat ke tahta, tindakan polisi semakin meningkat dan suasana keamanan di masyarakat juga meningkat."(sl)