Hamas: Intifada Baru Lebih Kuat Bila Situasi di Tepi Barat Tegang
(last modified Fri, 30 Sep 2022 11:29:21 GMT )
Sep 30, 2022 18:29 Asia/Jakarta
  • Salih al-Aruri, Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas)
    Salih al-Aruri, Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas)

Wakil Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) memperingatkan rezim Zionis tentang kelanjutan kejahatan terhadap Palestina dan menekankan bahwa perlawanan semakin intensif dan ada tanda-tanda pembentukan intifada baru.

Tentara dan pemukim Zionis membunuh orang-orang Palestina yang tertindas atau melukai dan menahan mereka dengan berbagai dalih. Sebagai balasannya, orang-orang Palestina juga melakukan operasi perlawanan dalam menanggapi kejahatan Zionis.

Hamas

Menurut laporan televisi Russia Today, Salih al-Aruri, Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), menyatakan, "Fakta bahwa pasukan perlawanan berjuang berdampingan dan mati syahid bersama adalah janji intifada baru yang lebih kuat dari intifada sebelumnya dan di mana ada satu bangsa yang bersatu akan berbaris melawan rezim pendudukan."

Al-Aruri menambahkan, "Grafik perlawanan sedang meningkat, dan ini telah menyebabkan kekhawatiran musuh, dan pertempuran dengan musuh hanya dapat diselesaikan dengan perlawanan bersenjata."

Di bagian lain dari pernyataannya tentang koordinasi keamanan antara Otoritas Palestina dan rezim Zionis, wakil kepala Biro Politik Hamas mengatakan, Aparat keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat sedang mengejar pasukan perlawanan dan menyita senjata mereka.

Pejabat Hamas ini lebih lanjut meminta Otoritas Palestina untuk mengambil keputusan strategis demi menyatukan barisan bangsa Palestina dan mengambil jalan strategis untuk perlawanan.

Perlu dicatat bahwa lingkaran keamanan dan militer rezim Zionis menyatakan keprihatinan mereka belum lama ini tentang tren peningkatan operasi perlawanan Palestina di Tepi Barat Sungai Yordan dan kemungkinan intifada dan pemberontakan tahanan Palestina di penjara rezim ini.(sl)