Transformasi Asia Barat, 16 Desember 2023
Dinamika di negara-negara Asia Barat pekan lalu masih didominasi isu serangan rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza.
Statistik menunjukkan bahwa tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza faktor utama sikap Sekjen PBB merujuk pada Pasal 99 Piagam PBB.
Pasal 99 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan: "Sekretaris Jenderal dapat meminta pendapat Dewan Keamanan mengenai masalah apa pun yang menurutnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional." Faktanya, Pasal 99 Piagam PBB merupakan alat diplomasi yang jarang digunakan yang memungkinkan Sekretaris Jenderal PBB untuk merujuk kepada Dewan mengenai masalah apa pun yang dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.
Menurut Guterres, perang dan kejahatan rezim Zionis terhadap Gaza mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan Dewan Keamanan telah gagal menghentikan perang melawan Gaza. Gambaran statistik mengenai apa yang dilakukan rezim Zionis terhadap Gaza membuktikan hal ini.
Menurut statistik terbaru yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 17.500 orang gugur di Gaza dan lebih dari 46.000 orang terluka. Dari jumlah tersebut, lebih dari 7.800 anak-anak dan lebih dari 6.100 perempuan termasuk di antara para syuhada. Ini adalah statistik resmi. Statistik tidak resmi bahkan menyatakan jumlah korban tewas lebih dari 23 ribu orang karena lebih dari 6 ribu orang termasuk yang hilang perang atau terjebak di bawah reruntuhan dan dalam situasi saat ini tidak mungkin untuk menghilangkan puing-puing dan mengeluarkan jenazah para korban.
Terlebih lagi, Gaza hampir tidak bisa ditinggali. Lebih dari 60 persen rumah di Gaza hancur total atau rusak parah. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, rezim penjajah sengaja menargetkan 130 pusat kesehatan dan melumpuhkan 20 rumah sakit. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan: Bertentangan dengan klaim penjajah, tidak ada tempat yang aman di Gaza dan Zionis melakukan pengeboman di mana-mana. Selain itu, 800.000 orang di Gaza utara tidak mempunyai makanan dan obat-obatan, dan pemboman juga mengancam mereka.
Meskipun terdapat statistik mengenai jumlah korban jiwa dan hancurnya infrastruktur kehidupan, namun semua bukti menunjukkan bahwa situasi akan memburuk seiring dengan berlanjutnya perang. Gaza masih terkepung total, akses terhadap bahan bakar, perbekalan, bahan pokok, listrik bahkan peralatan medis dan perawatan tidak memungkinkan. Awal musim dingin juga membawa kemampuan perempuan dan anak-anak untuk mengatasi masalah ke tingkat terendah.
Berdasarkan statistik ini, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengutip Pasal 99 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menyatakan dalam sebuah surat kepada "José Javier Lopez Dominguez", Presiden Dewan Keamanan, "keruntuhan total masyarakat ketertiban" di Jalur Gaza, bahwa mengirimkan bantuan kemanusiaan "tidak mungkin" bahkan dalam cara yang terbatas.
Terlepas dari tindakan Guterres, Dewan Keamanan PBB gagal mengeluarkan resolusi untuk menghentikan perang rezim Zionis terhadap Jalur Gaza dalam pertemuannya tadi malam. Amerika Serikat sekali lagi memveto resolusi yang diusulkan untuk menghentikan perang melawan Gaza dan melakukan gencatan senjata. Tindakan Amerika memveto resolusi penghentian perang terhadap Gaza menunjukkan bahwa Dewan Keamanan telah disandera oleh kepentingan Washington dan Zionis.
Sekitar Delapan Ribu Orang Hilang di Gaza
Kantor Administrasi Sipil Gaza melaporkan sekitar delapan ribu orang hilang hingga kini akibat agresi militer rezim Zionis di jalur Gaza. Mereka diperkirakan tertimbun reruntuhan bangunan.
Saluran TV Al Jazeera mengutip kantor Administrasi Sipil Gaza hari Rabu (13/12/2023) melaporkan banyaknya permintaan bantuan dari orang-orang Gaza yang menghadapi tantangan karena kurangnya fasilitas, dan sejumlah orang meninggal akibat penyebaran penyakit.
"Seiring dimulainya musim dingin, hujan dan merebaknya penyakit di sejumlah sekolah tempat para pengungsi berkumpul, jumlah kematian akibat penyakit juga meningkat," kata pernyataan kantor Administrasi sipil Gaza.
"Kami membutuhkan kendaraan bantuan, yang sebagian besar telah hilang karena serangan langsung agresor dalam pemboman di Gaza," tegasnya.
Direktur Pengadaan Pertahanan Sipil Gaza juga menekankan, "Kita perlu segera membangun rumah sakit lapangan,".
Sebelumnya, Vasily Nebenzia, Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB dalam pidatonya di sesi khusus Majelis Umum PBB tentang Gaza mengatakan, "Setelah veto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Gaza, Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian semua orang di Gaza, karena mereka benar-benar memberikan izin kepada Israel untuk membunuh."
Kemarin, kepala bagian anak Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza mengumumkan tidak ada air, makanan atau bahan bakar di rumah sakit ini dan warga Palestina yang berada di rumah sakit ini sedang berjuang dalam situasi yang sulit.
Kepala departemen anak-anak Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza menambahkan, “Pihak agresor meminta manajemen rumah sakit untuk memindahkan korban luka ke tempat lain. Para penjajah menangkap 70 hingga 100 staf medis dengan spesialisasi berbeda. Ketika menyerbu rumah sakit, mereka melepaskan tembakan secara membabi buta."
Lagi, Israel Diserang Sejumlah Pesawat Tanpa Awak Yaman
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan, dalam rangka mendukung rakyat Gaza, pasukan negara ini menyerang Israel, dengan sejumlah drone.
Brigjen Yahya Saree, Sabtu (9/12/2023) menuturkan, beberapa jam yang lalu sejumlah banyak drone diterbangkan ke berbagai target di dalam Wilayah pendudukan.
Ia memperingatkan Rezim Zionis, selama serangan Israel, ke Jalur Gaza, tidak dihentikan, maka operasi-operasi serangan Yaman, juga akan terus dilakukan.
Beberapa hari lalu Brigjen Yahya Saree, juga mengabarkan serangan pasukan Yaman, ke target-target militer Israel, di Eilat, dengan rudal-rudal balistik.
Menurutnya, serangan-serangan pasukan Yaman, ke Israel, dan pelarangan kapal-kapal Israel, untuk melintasi Laut Merah, dan Laut Makran, akan terus dilakukan selama agresi ke Gaza, tak dihentikan.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, memperingatkan Israel, bahwa Laut Merah, dari Teluk Aqabah hingga Selat Bab El Mandeb, terlarang untuk Rezim Zionis.
Belum lama ini Pusat Penyelamatan Maritim Inggris, mengklaim terjadi insiden keamanan di Laut Merah, yang melibatkan sebuah drone di sekitar 75 kilometer dari pelabuhan Al Hudaydah, Yaman.
Drone Hizbullah Serang Militer Israel
Berbagai sumber medai mengonfirmasi serangan drone Hizbullah Lebanon terhadap militer rezim Zionis di utara Palestina pendudukan.
Seperti dilaporkan FNA, muqawama Islam Lebanon menyerang sekelompok militer Israel di dekat salah satu pos militer rezim ini di Mergliot, utara Palestina pendudukan dengan drone.
Dalam laporan ini disebutkan, muqawama Islam Lebanon secara resmi bertanggung jawab atas erangan tersebut, dan menyatakan juga menyerang pusat konsentrasi militer Israel di dekat pos militer Ramim dengan drone bunuh diri.
Hizbullah menekankan, serangan ini menimbulkan korban di pihak militer Israel.
Tentara Zionis dan media Israel belum mempublikasikan rincian lebih lanjut tentang korban jiwa akibat serangan ini hingga saat laporan ini diterbitkan.
Mohammed Afif, penasihat media Hizbullah Lebanon, mengatakan bahwa Hizbullah hanya menggunakan 5 persen kekuatannya dalam menghadapi rezim Israel.
Muqawama Islam Lebanon sejak dimulainya operasi Badai al-Aqsa di bumi Palestina pendudukan pada 7 Oktober 2023, sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Gaza dan pejuang Palestina, telah melancarkan lebih dari 500 operasi dan serangan terhadap posisi militer rezim Zionis Israel.
Ratusan Ribu Zionis Tinggalkan Israel
Media Israel mengungkap kaburnya ratusan ribu pemukim Zionis dari wilayah pendudukan akibat operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan perlawanan Palestina.
Media Zionis hari Sabtu (9/12/2023) mengumumkan bahwa sejak 7 Oktober dan awal operasi penyerangan Al-Aqsa, sekitar 370.000 orang telah melarikan diri dari wilayah pendudukan.
Surat kabar Yedioth Aharonoth mengungkapkan sekitar 600.000 Zionis meninggalkan Israel sebelum operasi Badai Al Aqsa dimulai, dan hingga kini belum kembali.
Yediot Aharonot juga mengumumkan bahwa sejak 7 Oktober, lima ribu tentara Israel terluka.
Surat kabar Zionis ini menekankan bahwa sebagian besar korban luka mengalami luka parah, dan dua ribu tentara masuk dalam daftar tentara yang cacat.
Sementara Rumah Sakit Soroka di Beersheba mengumumkan bahwa dalam 24 jam terakhir, 40 tentara Israel telah dipindahkan ke rumah sakit ini saja.
Yaman: Kami Tidak akan Izinkan Kapal Zionis Lewat
Juru bicara angkatan bersenjata Yaman mengumumkan bahwa negaranya tidak akan mengizinkan kapal-kapal menuju wilayah pendudukan melewati perairan Yaman, kecuali kapal-kapal tersebut membawa obat-obatan dan makanan untuk masyarakat Gaza.
Yahya Saree, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman hari Minggu (10/12/2023) mengatakan, "Setiap kapal yang menuju rezim Zionis akan menjadi target sah bagi kami. Kami memperingatkan semua kapal dan perusahaan untuk tidak berhubungan dengan pelabuhan Israel,".
Saree menunjukkan bahwa keputusan untuk mencegah masuknya semua kapal ke Palestina yang diduduki akan dilaksanakan mulai saat ini.
"Keputusan untuk mencegah kapal asing memasuki rezim Zionis diambil, setelah kami tidak mengizinkan kapal Israel melewati Laut Merah dan Laut Arab," tegas Jubir Militer Yaman.
"Angkatan bersenjata Yaman menuntut kelanjutan pergerakan semua kapal, kecuali kapal milik Israel atau mengangkut barang ke pelabuhan Israel," tegasnya.
Juru bicara angkatan bersenjata Yaman mengumumkan satu jam yang lalu bahwa mereka telah menargetkan berbagai sasaran di Israel dengan sejumlah besar drone.
"Selama Israel masih menyerang Gaza, maka operasi ini akan terus berlanjut," papar Yahya Saree.
Sebelumnya, Jubir Angkatan Bersnejata Yaman mengumumkan bahwa pasukan negaranya menyerang sasaran militer Israel di Eilat dengan rudal balistik.
Yahya Saree menekankan bahwa serangan tentara Yaman ke wilayah pendudukan dan pemblokiran kapal Israel di Laut Makran dan Laut Merah akan terus berlanjut hingga agresi terhadap Gaza berhenti.
Tentara Zionis Serang Rumah Sakit Lapangan di Gaza Selatan
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa rezim Zionis telah menargetkan sebuah rumah sakit lapangan di wilayah selatan Gaza.
Menurut kantor berita Palestine Sama, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza hari Minggu (10/12/2023) mengumumkan bahwa tentara Israel menargetkan rumah sakit lapangan Yordania di Khan Yunis dan merusak peralatannya.
Di sisi lain, sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa para pejuang perlawanan Palestina baku tembak dengan pasukan rezim Zionis di wilayah timur Khan Younis.
Sumber berita juga melaporkan bentrokan hebat antara pasukan perlawanan dan tentara Zionis di dekat kamp Jabalia di utara Jalur Gaza.
Menurut laporan ini, tank dan artileri Zionis melakukan penembakan besar-besaran di daerah dekat Jabalia.
Pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina melancarkan operasi mengejutkan yang disebut "Badai Al-Aqsa" dari Gaza terhadap Israel. Rezim Zionis berupaya menebus kekalahannya menghadapi operasi kelompok .perlawanan
dengan membombardir Gaza dan menargetkan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak
Hamas Berterimakasih, Yaman Larang Kapal-Kapal Israel Melintas
Gerakan perlawanan Islam Palestina, menyambut statemen Angkatan Bersenjata Yaman, untuk mencegah kapal-kapal Rezim Zionis, melintasi perairan negara itu kecuali jika membawa obat dan makanan ke Gaza.
Hamas, Minggu (10/12/2023) mengapresiasi keputusan Yaman, untuk melarang kapal-kapal Rezim Zionis, melintasi perairannya kecuali membawa obat-obatan dan makanan ke Gaza.
"Kami berterimakasih atas keputusan saudara-saudara kami di Yaman, untuk mencegah kapal-kapal Rezim Zionis, dan seluruh kapal yang menuju Rezim Zionis, dari mana pun, melintasi perairan negara itu selama obat-obatan dan makanan yang dibutuhkan belum masuk ke Gaza," paparnya.
Hamas menyebut keputusan yang diambil pemerintah Yaman, tersebut sebagai langkah berani yang menguntungkan penduduk Jalur Gaza.
Gerakan perlawanan Islam Palestina menegaskan, "Kami akan melawan agresi Zionis-Amerika yang melanjutkan genosida, dan pembunuhan massal terhadap seluruh dimensi kehidupan manusia bagi rakyat Palestina, yang sudah berlangsung selama 64 hari ini."
Ditambahkannya, "Kami meminta negara-negara Arab dan Islam, untuk mengaktifkan seluruh kapasitas, dan kemampuannya berdasarkan tanggung jawab sejarah, dan atas dasar sifat jantan, bergerak mematahkan blokade Gaza, dan mencegah berlanjutnya pembunuhan, perang kelaparan, dan kehausan, serta agresi penjajah Nazi, dukungan Amerika Serikat."
Sebelumnya Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengumumkan bahwa Sanaa tidak akan mengizinkan semua kapal yang berlayar menuju Wilayah pendudukan, untuk melintas di perairan negara ini, dan kapal-kapal tersebut adalah target legal bagi Yaman.
Perlawanan Irak, Pencurian Minyak Suriah oleh AS Terhenti
Serangan kontinu pasukan perlawanan Irak, terhadap pangkalan militer Amerika Serikat, di Suriah, telah menempatkan pasukan AS, pada posisi perang, dan mengganggu pencurian serta penyelundupan minyak Suriah ke Irak.
Pengamat masalah keamanan Irak, Minggu (10/12/2023) seperti dikutip situs Al Maloomah, mengabarkan, pencurian dan penyelundupan minyak Suriah, ke Irak, oleh pasukan AS, terhenti selama delapan minggu.
Pasukan AS, yang menduduki beberapa ladang minyak Suriah, dengan bantuan sekutu-sekutunya, setiap bulan mencuri 3-4 paket senilai 10 sampai 15 juta dolar, kemudian uangnya digunakan untuk membiayai operasi pasukan AS, dan sekutunya.
Sampai hari ini, pasukan AS, masih menduduki wilayah-wilayah kaya minyak di timur dan timur laut Suriah, dan dengan bantuan milisi bersenjata Kurdi, SDF, pasukan AS, mencuri dan menyelundupkan minyak Suriah, ke pangkalan-pangkalannya di Irak.
Pada saat yang sama, kelompok-kelompok perlawanan Irak, telah melumpuhkan proses pencurian dan penyelundupan minyak Suriah, oleh pasukan AS, selama delapan minggu, dengan serangan-serangan yang dilakukannya.
Saat ini pasukan Amerika Serikat, tidak bisa keluar dari pangkalan-pangkalan mereka disebabkan alasan keamanan, dan karena mereka berada dalam posisi perang.
Di sisi lain, masyarakat Suriah, yang tinggal di sekitar pangkalan militer AS, marah karena pencurian dan penyelundupan minyak negaranya, serta dukungan Washington, atas Israel, dalam membantai rakyat Palestina, di Gaza.
Biro Politik Hamas: Ratusan Tentara Israel Tewas dalam 9 Hari Terakhir
Anggota Biro Politik Hamas mengatakan, operasi militer Rezim Zionis, setelah gencatan senjata di Gaza, menyebabkan terbunuhnya ratusan tentara Israel.
Mohammed Nazzal, Minggu (10/12/2023) seperti dikutip TV Al Jazeera, menuturkan, "Kelompok-kelompok perlawanan Palestina, dalam sembilan hari terakhir setelah gencatan senjata di Gaza, menewaskan ratusan tentara Israel."
Ia menambahkan, "Pasukan penjajah tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini, dan dari sisi perimbangan militer, perlawanan Palestina, adalah pemenang perang ini."
Menurut Mohammed Nazzal, perundingan dengan Rezim Zionis, hanya mungkin dilakukan jika tercipta gencatan senjata total, dan menyeluruh.
"Desakan PM Rezim Zionis, untuk melanjutkan perang dikarenakan Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman meyakini bahwa gencatan senjata pada kondisi saat ini berarti kekalahan bagi Israel," imbuhnya.
Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, mengumumkan jumlah tentara Israel, yang terbunuh dalam operasi darat di Jalur Gaza, sampai saat ini mencapai 102 orang.
Dalam laporan itu disebutkan, beberapa jam sebelumnya 15 tentara Israel, terluka, dua di antaranya terluka di utara Wilayah pendudukan, di perbatasan Lebanon.
Haaretz: Jumlah Tentara Israel yang tewas Tiga Kali Lipat Data Resmi
Surat kabar Zionis, Haaretz membantah informasi yang diterbitkan oleh militer Israel tentang jumlah korban di antara tentaranya sejak awal perang di Jalur Gaza dan menilainya sebagai informasi palsu, jumlah sebenarnya mencapai menjadi tiga kali lipat laporan resmi pihak berwenang.
Haaretz dalam laporan hari Minggu (10/12/2023) menilai pengumuman resmi militer Israel bahwa 1.593 tentara terluka sejak awal perang di Gaza sangat bertentangan dengan jumlah korban luka yang diperoleh Haaretz dari rumah sakit.
Surat kabar ini menyebutkan bahwa sebenarnya jumlah korban luka, menurut pengumuman rumah sakit Israel telah meningkat menjadi 4.591 tentara yang dirawat di 9 rumah sakit.
Rumah sakit Barzilai yang berada di Ashkelon menampung 1.949 orang tentara, rumah sakit Soruka di Beersheba menerima sekitar 1.000 orang, dan rumah sakit Sheshiba di Tel Aviv menerima 500 orang termasuk di antara rumah sakit dengan jumlah tentara terbesar yang dirawat akibat perang.
Menurut laporan surat kabar ini, sejak dimulainya perang rezim Zionis melawan rakyat Palestina di Gaza, 10.584 warga Israel terluka, 131 di antaranya meninggal dalam perawatan, dan kondisi 471 di antaranya dilaporkan sangat serius.
Pada tanggal 7Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina melancarkan operasi mendadak yang disebut "Badai Al-Aqsa" dari Gaza terhadap posisi rezim pendudukan Quds. Kemudian, Israel menebus kekelahannya dengan menyerang Gaza dan menargetkan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Israel Gunakan 22 Ribu Bom Buatan Amerika di Gaza
Rezim Zionis telah menjatuhkan lebih dari 22.000 bom yang disediakan oleh Amerika Serikat terhadap rakyat Gaza sejak tanggal 7 Oktober.
Dukungan Barat, khususnya Amerika Serikat, terhadap kejahatan rezim Zionis kepada orang-orang Palestina menyebabkan agresi militer Israel semakin agresif di Gaza.
Surat kabar Amerika, Washington Post dalam sebuah laporan yang diserahkan ke Kongres Amerika menunjukkan bahwa Israel telah menjatuhkan lebih dari 22 ribu bom pintar dan non-pintar di Gaza, yang disediakan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Menurut laporan ini, selama serangan Israel di Jalur Gaza, Washington memberi Israel setidaknya 15.000 bom, termasuk bom peledak seberat 2.000 pon, dan lebih dari 50.000 peluru artileri 155mm.
Pada saat yang sama, hasil gabungan jajak pendapat baru yang dilakukan oleh CBS News dan lembaga jajak pendapat Yuugov menunjukkan bahwa 61 persen warga Amerika tidak menyetujui kebijakan Presiden AS Joe Biden terkait perang Gaza.
Hampir Tiga Ratus Tenaga Medis di Gaza Gugur
Sebanyak 296 tenaga medis gugur akibat gelombang baru agresi militer rezim Zionis di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza hari Senin (11/12/2023) mengumumkan bahwa sejak awal perang di jalur ini pada tanggal 7 Oktober, 296 staf medis gugur, dan ratusan lainnya terluka dalam serangan pasukan Israel.
Kementerian menambahkan bahwa 36 staf medis, termasuk dr. Muhammad Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Shifa, masih ditawan oleh Zionis dalam kondisi yang tidak manusiawi.
Kementerian Kesehatan Gaza meminta tim medis dari seluruh dunia untuk memasuki Gaza guna membantu korban luka dan menyelamatkan nyawa mereka.
Dewan Urusan Tahanan Palestina juga mengumumkan bahwa rezim Zionis telah menangkap 142 wanita Palestina yang tinggal di Gaza dan beberapa bayi.
Pada saat yang sama, beberapa jam yang lalu, Ashraf al-Qadara, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan statistik baru jumlah korban syahid dan terluka di Gaza, dan mengumumkan hampir 18 ribu warga Palestina gugur.
Al-Qadara juga mengumumkan peningkatan jumlah korban luka dalam serangan tentara rezim Zionis di Gaza menjadi 49.229 orang.
Ia menegaskan, 297 warga Palestinagugur dan lebih dari 550 lainnya luka-luka akibat serangan rezim Zionis di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Kerugian Pelabuhan Eilat, Israel Akibat Serangan Yaman Capai 85 Persen
Tindakan Komite Rakyat Yaman yang mencegah lewatnya kapal-kapal milik rezim Zionis melalui Bab El-Mandab menyebabkan kerugian pelabuhan Eilat yang mencapai 85 persen, dan menciptakan krisis serius bagi perekonomian Israel.
Radio Tentara rezim Zionis melaporkan, Gideon Golber, manajer umum pelabuhan Eilat di wilayah pendudukan hari Minggu (10/12/2023) mengumumkan bahwa ancaman Yaman untuk mencegah keberangkatan kapal ke wilayah pendudukan menyebabkan hilangnya 80 hingga 85 persen profitabilitas pelabuhan ini.
"Ancaman Yaman menyebabkan pelabuhan ini mengalami kerugian parah sejak pertengahan bulan lalu," kata Golber.
"Tel Aviv khawatir Bab al-Mandeb akan ditutup sepenuhnya untuk kapal komersial yang berangkat dari Laut Merah ke pelabuhan Eilat atau melewati Terusan Suez dan pindah ke Israel dalam waktu lima pekan," tegasnya.
Manajer umum pelabuhan Eilat di wilayah pendudukan juga mengungkapkan bahwa dalam situasi ini, kapal terpaksa melewati benua Afrika untuk memasuki Laut Mediterania melalui Selat Gibraltar.
Saluran 13 TV rezim Zionis dalam sebuah laporan mengumumkan bahwa volume impor Israel dari Timur Tengah, yang melewati Laut Merah, berjumlah 350 miliar shekel atau setara dengan 95 miliar dolar per tahun,
Perubahan rute pelayaran menuju wilayah pendudukan akan meningkatkan harga barang impor akan meningkat sebesar 3% dan masalah ini dapat memberikan beban keuangan yang sangat besar pada Israel sebesar 3 miliar dolar.
Pemerintah Sanaa dan Komite Rakyat Yaman telah mengumumkan akan mencegah masuknya kapal-kapal ke Israel, selama Jalur Gaza tidak menerima barang-barang yang dibutuhkannya, termasuk makanan dan obat-obatan.
Pangkalan Militer AS, Ain al-Assad Dihujani Roket
Pangkalan militer Amerika Serikat di Irak, di Ain al-Asad menajdi sasaran serangn roket dalam beberapa jam lalu.
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan mengenai korban jiwa dan kemungkinan kerusakan akibat serangan roket tesebut.
Pada saat yang sama, pangkalan militer Amerika Serikat di ladang minyak Al-Omar di Suriah juga menjadi sasaran serangan roket.
Pada Senin siang, sumber berita melaporkan terjadinya beberapa ledakan di pangkalan militer AS di kota al-Shadadi di provinsi al-Hasakah, Suriah.
Perlawanan Islam Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan al-Shadadi dan mengumumkan bahwa serangan ini dilakukan sebagai tanggapan atas kejahatan rezim Zionis yang didukung AS di Jalur Gaza.
Selama beberapa hari terakhir, pangkalan militer Amerika di Irak dan Suriah telah menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak, roket dan rudal yang dilancarkan oleh Perlawanan Islam Irak
AL Yaman: Kami Serang Kapal Norwegia yang Bawa Minyak ke Israel
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengabarkan serangan rudal ke kapal tanker Norwegia, yang mengangkut minyak untuk Israel.
Brigjen Yahya Saree, Selasa (12/12/2023) mengatakan, kapal tanker ini diserang sebuah rudal "yang sesuai", dan serangan rudal dilakukan setelah awak kapal tidak mengindahkan satu pun peringatan Yaman.
"Dalam rangka membantu rakyat tertindas Palestina, yang menjadi sasaran pembunuhan dan perusakan serta blokade di Gaza, dan untuk menyambut seruan rakyat Yaman, dan umat Islam, Angkatan Laut Yaman, dalam sebuah operasi khusus menyerang kapal Norwegia, Strinda, yang membawa minyak ke Israel, dengan rudal laut yang sesuai," ujarnya.
Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, menambahkan, "Militer Yaman, sehari yang lalu berhasil mencegah sejumlah kapal melintas menuju Wilayah pendudukan."
Ia menegaskan, "Angkatan Bersenjata Yaman, tidak akan ragu untuk menyerang setiap kapal yang melanggar peringatan-peringatan sebelumnya, dan sekali lagi menegaskan pelarangan melintasi Laut Merah dan Laut Makran, bagi seluruh kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan Israel."
Menurut Brigjen Yahya Saree, pelarangan melintas ini akan terus dilanjutkan sampai seluruh kebutuhan rakyat Gaza, atas obat-obatan dan makanan belum memasuki wilayah itu.
Direktur perusahaan Mowinckels Rederi, yang membawahi kapal tanker Norwegia, Geir Belsnes mengatakan, "Untunglah tidak ada korban dari awak kapal ini, dan mereka berhasil memadamkan kebakaran akibat serangan itu."
Menurut Geir Belsnes, setelah serangan tersebut, kapal tanker Norwegia, Strinda, dialihkan ke sebuah pelabuhan aman.
Brigade Al Qassam Tewaskan 11 Tentara Israel di Gaza
Sayap militer Hamas mengumumkan, dalam pertempuran yang terjadi di wilayah Al Shujaiya, kota Gaza, pejuang perlawanan Palestina, berhasil menewaskan 11 tentara Israel.
Brigade Al Qassam, Selasa (12/12/2023) mengabarkan, para pejuang perlawanan Palestina, berhasil meledakkan tujuh kendaraan militer Israel, dengan mortir dan bom anti-tank, serta membunuh penumpangnya.
Pasukan Brigade Al Qassam, juga berhasil melumpuhkan sejumlah tentara penyelamat Israel, dan terlibat pertempuran dengan pasukan infanteri Zionis, serta menewaskan 11 orang dari mereka.
Radio Militer Israel, hari ini di hari ke-67 perang terhadap Gaza, mengabarkan jumlah korban tewas dari tentara Israel, sejak awal perang mencapai 111 orang.
Menurut Radio ini, 20 tentara Israel, terbunuh di Gaza, akibat serangan pasukan Israel sendiri, dan 13 orang di antaranya tewas ditembak karena dikira pasukan Palestina.
"Beberapa dari mereka terbunuh dalam serangan udara, dan sebagian yang lain tewas akibat tembakan tank atau tembakan pasukan infanteri," imbuhnya.
Sementara itu, Kementerian Palestina di Gaza, mengumumkan sejak dimulainya serangan brutal Rezim Zionis, ke Gaza, sampai sekarang, 18.412 warga Palestina, gugur, dan lebih dari 50.000 orang terluka
Pejuang Palestina Hancurkan Tank-Tank Israel
Pasukan Batalion al-Qassam dan Saraya al-Quds menargetkan sejumlah tank dan pengangkut personel militer rezim Zionis di Gaza.
Menurut kantor berita Palestina Sama, Batalion Ezzeddin al-Qassam, sayap militer Hamas menargetkan dan menghancurkan sebuah pengangkut personel tentara Zionis di daerah Al-Tawam di Gaza utara dengan roket Yasin 105.
Batalion Al-Qassam membunuh atau melukai 20 pasukan pendudukan Israel di lingkungan Sheikh Ridwan di Kota Gaza dengan menggunakan roket anti-lapis baja TBG dan roket anti-personil.
Batalion Al-Qassam mengumumkan bahwa tiga kendaraan militer Zionis menjadi sasaran roket Yasin 105 di daerah Sheikh Ridwan dan mengumumkan sejumlah tentara Israel tewas dan terluka oleh senapan mesin otomatis pasukan perlawanan dalam konfrontasi di Gaza.
Sayap militer gerakan Hamas baku tembak dengan infanteri rezim Zionis di timur kota al-Qarara, yang mengakibatkan lima tentara Israel tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
Selain itu, Saraya al-Quds, cabang militer gerakan Jihad Islam Palestina, juga mengumumkan penargetan dua tank rezim Zionis menggunakan roket tandem di sekitar kamp Jabalia dan Beit Lahia di utara Jalur Gaza.
Saraya al-Quds juga menargetkan empat tank Zionis di lingkungan Al-Shuja'iyeh dan Al-Tuffah di Gaza timur dengan menggunakan roket Tandem dan RPG.
20 Tentara Zionis Binasa dalam Pertempuran dengan Muqawama di Syujaiyah
Media-media Zionis mengakui sejumlah tentara Israel terbunuh dalam konfrontasi bersenjata dengan pejuang muqawama di Jalur Gaza.
Menurut laporan Al Jazeera, Kanal 12 Televisi Israel mengumumkan, selama pertempuran pekan terakhir di Syujaiyah, 20 tentara Israel terbunuh.
Bersamaan dengan itu, media Zionis juga mengakui, sebuah helikopter yang membawa tentara rezim Zionis yang terluka telah mendarat di sebuah stadion dekat sebuah rumah sakit di Quds pendudukan.
Sementara itu, militer Zionis dalam statemennya mengakui serangan pasukan komandao rezim ini ke sejumlah sekolah di al-Rimal, Jalur Gaza karena dicurigai digunakan Hamas sebagai tempat persembunyian.
Di sisi lain, Berigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina mengumumkan, "Pejuang kami menyerang pusat konsentrasi militer Israel di Hajar al-Deek."
Drone Hizbullah Serang Militer Israel
Berbagai sumber medai mengonfirmasi serangan drone Hizbullah Lebanon terhadap militer rezim Zionis di utara Palestina pendudukan.
Seperti dilaporkan FNA, muqawama Islam Lebanon menyerang sekelompok militer Israel di dekat salah satu pos militer rezim ini di Mergliot, utara Palestina pendudukan dengan drone.
Dalam laporan ini disebutkan, muqawama Islam Lebanon secara resmi bertanggung jawab atas erangan tersebut, dan menyatakan juga menyerang pusat konsentrasi militer Israel di dekat pos militer Ramim dengan drone bunuh diri.
Hizbullah menekankan, serangan ini menimbulkan korban di pihak militer Israel.
Tentara Zionis dan media Israel belum mempublikasikan rincian lebih lanjut tentang korban jiwa akibat serangan ini hingga saat laporan ini diterbitkan.
Mohammed Afif, penasihat media Hizbullah Lebanon, mengatakan bahwa Hizbullah hanya menggunakan 5 persen kekuatannya dalam menghadapi rezim Israel.
Muqawama Islam Lebanon sejak dimulainya operasi Badai al-Aqsa di bumi Palestina pendudukan pada 7 Oktober 2023, sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Gaza dan pejuang Palestina, telah melancarkan lebih dari 500 operasi dan serangan terhadap posisi militer rezim Zionis Israel.
Zionis Serang Gaza dengan Bom Fosfor
Berita terbaru di Gaza menunjukkan bahwa Israel menggunakan bom fosfor yang dilarang dan kondisi parah warga di wilayah ini karena pemutusan air bersih.
Menurut laporan Televisi al-Mayadeen, militer Israel beberapa jam lalu kembali menggunakan bom fosfor yang penggunaannya dilarang di tingkat internasional. Bom tersebut dijatuhkan di daerah Syujaiyah, al-Daraj dan al-Tuffah di kota Gaza.
Sementara itu, reporter al-Mayadeen melaporkan kondisi kritis kesehatan di Jalur Gaza di bawah bayang-bayang pemutusan total saluran air, dan menekankan, warga Gaza mendapatkan air bersih layak minum ketika turun hujan.
"Tepung di Gaza sangat langka. Sejak berakhirnya gencatan senjata sementara, belum ada kiriman bantuan kemanusiaan yang masuk ke utara wilayah ini," tulis al-Mayadeen.
Reporter al-Mayadeen menjelaskan, penjajah Zionis memblokade warga Beit Lahiya dan al-Faluja.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan, militer Zionis menghancurkan total bagian selatan bangunan Rumah Sakit Kamal Adwan.
Departemen ini menekankan, 12 anak Palestina masih berada di unit khusus bayi prematur di RS Kamal Adwan tanpa air dan makanan.
Perlu dicatat bahwa para jet-jet rezim Zionis terus melakukan serangan brutal mereka terhadap berbagai wilayah di Jalur Gaza pada dini hari tadi. Hanya dalam bombardir ke rumah-rumah warga di al-Manarah, tenggara Khan Yunis, puluhan warga Palestina gugur dan terluka.
Jet-jet tempur Israel secara brutal membombardir Kamp Jabaliya di utara Jalur Gaza.