Barat Stop Bantuan ke UNRWA, Konspirasi Baru terhadap Palestina
(last modified 2024-01-29T04:09:32+00:00 )
Jan 29, 2024 11:09 Asia/Jakarta

Penghentian bantuan keuangan oleh beberapa negara Barat kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dengan dalih tuduhan keikutsertaan beberapa pegawai organisasi ini dalam serangan 7 Oktober, merupakan konspirasi terbaru yang dilakukan oleh negara-negara Barat pendukung rezim Zionis terhadap Palestina.

Pasca-klaim Zionis tentang keterlibatan sejumlah pegawai UNRWA dalam peristiwa 7 Oktober, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Kanada, Australia, Finlandia, dan Belanda segera menghentikan bantuan keuangan mereka kepada lembaga ini yang disertai dengan kegembiraan dan sambutan dari pihak Zionis.

Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA

Jelas bahwa penghentian bantuan kepada UNRWA dan penangguhan bantuan organisasi ini kepada ratusan ribu pengungsi Palestina yang berada dalam situasi sulit saat ini akan membuat situasi warga Palestina yang membutuhkan bantuan menjadi lebih sulit dari sebelumnya.

Philippe Lazzarini, Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), telah mengakui bahwa penangguhan bantuan keuangan kepada UNRWA pada saat ini, ketika ratusan ribu warga Palestina yang tinggal di Gaza berada di bawah kondisi pemboman, kehilangan fasilitas hidup yang diperlukan, akan menghambat kegiatan kemanusiaan UNRWA.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), yang sejarahnya dimulai pada tahun 1949, saat ini mencakup lebih dari 5 juta warga Palestina di dalam dan di luar Wilayah Pendudukan Palestina, khususnya Yordania.

Menekankan perlunya mempertimbangkan kembali keputusan beberapa negara untuk berhenti memberikan bantuan kepada UNRWA, Lazzarini mengatakan, Penerapan keputusan tersebut mengancam nyawa ratusan ribu pengungsi Gaza.

Menurut Balakrishnan Rajagopal, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, Penangguhan bantuan keuangan oleh beberapa negara Barat kepada (UNRWA) adalah hukuman kolektif terhadap penduduk Gaza yang dilanda perang, dan suatu negara tidak boleh dihukum atas dugaan kesalahan tersebut dari beberapa orang.

Penghentian bantuan keuangan oleh beberapa negara Barat kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dengan dalih tuduhan keikutsertaan beberapa pegawai organisasi ini dalam serangan 7 Oktober, merupakan konspirasi terbaru yang dilakukan oleh negara-negara Barat pendukung rezim Zionis terhadap Palestina.

Keputusan para pendukung rezim Zionis untuk menghentikan bantuan kepada UNRWA dalam situasi di mana ratusan ribu warga Palestina, khususnya penduduk Gaza, berada di bawah serangan udara dan darat yang paling parah dari rezim ini menunjukkan bahwa rezim Zionis, pasca-kegagalan upaya militer untuk mengalahkan keinginan rakyat dan perlawanan Palestina, telah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan genosida di Gaza dengan bantuan pendukung Barat, dan kali ini dengan menggunakan senjata kelaparan dan mencegah layanan kesehatan dan medis.

Negara-negara Barat menanggapi permintaan rezim Zionis untuk menghentikan bantuan kepada UNRWA dengan dalih keterlibatan sebagian pegawainya dengan pejuang Palestina dalam operasi 7 Oktober, sementara dalam tiga bulan terakhir, 150 karyawan UNRWA telah terbunuh, dalam serangan rezim ini terhadap Jalur Gaza. Kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah disertai dengan diamnya para pendukung Zionis di Barat.

Dalam situasi seperti ini, adalah tepat bagi organisasi UNRWA yang sudah lama berdiri, daripada menyerah pada pemerasan negara-negara dan menjadikannya alat di tangan negara-negara tersebut, untuk menuntut peninjauan segera terhadap organisasi internasional ini dalam pengambilan keputusannya, dan menaati hak-hak pengungsi Palestina.

Sebenarnya, tidak adanya tindakan dan sikap diam terkait penangguhan bantuan kepada UNRWA, yang bertepatan dengan dikeluarkannya keputusan Mahkamah Internasional bahwa musuh Zionis melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza, menunjukkan lemahnya sistem internasional, menyerah pada dominasi kekuatan global dan mengabaikan slogan-slogan hak asasi manusia.

Warga Gaza menyaksikan reruntuhan rumah

Keputusan sewenang-wenang yang mempengaruhi UNRWA ini juga dalam konteks upaya untuk menghancurkan perjuangan Palestina dan memberikan penghargaan kepada penjajah Zionis atas kejahatan mereka, di mana kelanjutan kebijakan ini akan menimbulkan konsekuensi berbahaya bagi kawasan dan dunia.

Tags