2023, Tahun Paling Mematikan bagi Jurnalis
Laporan tahunan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menyebutkan bahwa 75% jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia tahun lalu adalah warga Palestina. Mereka gugur di tangan militer rezim Zionis Israel.
"72 dari 99 jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia pada tahun 2023 adalah warga Palestina yang meliput perang di Jalur Gaza," kata laporan CPJ seperti dikutip Aljazeera baru-baru ini.
Dalam hal ini, Ketua PCJ Jodie Ginsberg menyatakan bahwa perang Gaza belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal ancaman terhadap jurnalis.
"Wartawan internasional belum bisa masuk ke Gaza. Mereka tidak diizinkan masuk ke Gaza, kecuali dalam perjalanan yang sangat dikontrol dan di bawah pengawasan tentara Israel," ujarnya.
Pada awal Februari 2024, Organisasi Kebebasan Pers mengumumkan jumlah jurnalis yang dibunuh oleh militer Israel selama perang di Gaza, yang telah mencapai 85 orang.
Sedangkan pada tahun 2022, jumlah jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia sebanyak 57 orang dan pada tahun 2021 sebanyak 46 orang.
Rezim Zionis Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, telah melakukan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Militer rezim Zionis membunuh 85 jurnalis dengan tujuan untuk mencegah liputan berita tentang kejahatannya di Gaza.
Jurnalis-jurnalis ini dibunuh pasukan Israel meskipun telah memakai atribut dan pakaian sebagai wartawaan. Selain itu, gedung-gedung media juga menjadi target serangan militer Israel. (RA)