Bank Dunia: Imbas Perang Ukraina, Ekonomi Global Hanya Tumbuh Satu Persen
Bank Dunia memangkas pertumbuhan ekonomi global menjadi hanya satu persen saja.
Presiden Bank Dunia David Malpass hari Senin (18/4/2022) mengungkapkan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi global, dengan faktor terbesar akibat kontraksi sebesar 4,1 persen di seluruh Eropa dan Asia Tengah.
Faktor lain di balik perlambatan pertumbuhan dari perkiraan Januari adalah lonjakan biaya makanan dan energi yang ditanggung oleh konsumen di negara maju di seluruh dunia.
Perlambatan ini dipicu sanksi Barat terhadap energi Rusia, yang telah menaikkan harga minyak dan gas di seluruh dunia. Selain itu, gangguan pasokan ekspor pertanian Ukraina juga menjadi faktor yang mendorong harga lebih tinggi.
Paket pembiayaan krisis Ukraina ini bahkan lebih besar daripada yang diselenggarakan Bank Dunia untuk bantuan Covid-19, yang mencapai 160 miliar dolar. Namun, kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina terhadap ekonomi global tidak ada artinya dibandingkan dengan efek bencana yang ditimbulkannya terhadap ekonomi Ukraina.
Awal bulan ini, Bank Dunia memproyeksikan PDB tahunan Ukraina akan turun 45,1 persen. Padahal, sebelum perang, para analis telah memperkirakan bahwa PDB Ukraina akan meningkat tajam di tahun-tahun mendatang.
Ekonomi Rusia juga mendapat pukulan besar, sebagian besar karena dampak sanksi dan embargo perdagangan yang didukung NATO dan Barat.
Pada awal April, Bank Dunia memperkirakan bahwa PDB Moskow akan turun 11,2 persen tahun ini sebagai akibat dari sanksi tersebut.(PH)