Jul 09, 2022 14:09 Asia/Jakarta
  • kekerasan bersenjata di AS
    kekerasan bersenjata di AS

Sejumlah peristiwa menarik dari berbagai bidang terjadi di Amerika Serikat dalam sepekan terakhir, di antaranya penembakan di Hari Kemerdekaan AS yang menewaskan enam orang, dan melukai 36 orang lainnya.

Sebanyak enam orang tewas dan sedikitnya 36 korban luka-luka dalam penembakan massal di pinggiran kota Chicago, saat parade hari kemerdekaan Amerika Serikat (AS) pada Senin (4/7/2022).
 
Lokasi penembakan tepatnya di Highland Park. Tersangka adalah seorang pria dengan senapan bertenaga tinggi yang menembak dari atap. Polisi mengatakan, tersangka bernama Robert E Crimo III (22) yang berasal dari daerah tersebut. Mereka bilang bahwa dia mengendarai mobil Honda Fit 2010 perak.
 
"Dia dianggap bersenjata dan berbahaya," kata juru bicara departemen sheriff Christopher Covelli dikutip dari Reuters, seraya menambahkan bahwa warga tidak boleh mendekatinya jika mereka melihatnya. Para petugas mengatakan, sebuah senapan ditemukan di tempat kejadian. Tersangka masih buron dan terus diburu polisi.
 
Salah satu video ponsel yang dilihat Reuters tetapi belum bisa diverifikasi memperlihatkan suara sekitar 30 tembakan cepat, jeda, kemudian sekitar 30 tembakan lagi. Lebih dari 36 korban yang terluka kebanyakan karena luka tembak, kata Jim Anthony, juru bicara Sistem Kesehatan Universitas NorthShore.
 
"Sebanyak 26 korban dibawa ke rumah sakit Highland Park berusia antara 8 hingga 85 tahun, kata Brigham Temple dokter ruang gawat darurat. Kemudian, setidaknya satu dari mereka yang tewas adalah warga negara Meksiko," kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Meksiko di Twitter.
 
Penembakan massal di Chicago terjadi ketika ingatan publik Amerika masih terngiang pembantaian di Sekolah Dasar Uvalde, Texas, yang menewaskan 19 anak pada 24 Mei, serta penembakan di toko kelontong Buffalo, New York, yang merenggut nyawa 10 orang pada 14 Mei. (kompas.com)
 
bahan bakar

 

Jutaan Barel Minyak Cadangan Strategis AS Dijual, Harga Bensin Tetap Tinggi
 
Pemerintah Amerika Serikat sudah menjual lebih dari lima juta barel Minyak Cadangan Strategis, SPR ke Eropa dan Asia bulan lalu untuk menurunkan harga bahan bakar domestik.
 
Dikutip Reuters, Rabu (6/7/2022), meski pemerintah AS sudah melakukan kebijakan ini, akan tetapi harga bensin dan solar di negara itu masih tetap tinggi, dan ini tak pernah terjadi sebelumnya.
 
Presiden AS Joe Biden hari Sabtu lalu kembali meminta para eksportir bensin negara itu untuk menurunkan harga, namun permintaan Biden tersebut diprotes oleh banyak pelaku usaha AS, terutama Bos Amazon, Jeff Bezos.
 
Menurut Reuters, Phillips 66, kilang minyak terbesar keempat AS, telah mengirim sekitar 470.000 barel minyak mentah dari salah satu depot penyimpanan di Texas, ke pelabuhan Trieste di Italia, dari pelabuhan itu minyak kemudian dikirim ke Eropa Tengah.
 
Salah satu sumber di AS kepada Reuters mengatakan, paket minyak mentah dari Strategic Petroleum Reserve, SPR juga dikirim ke Belanda dan kilang minyak Reliance di India.
 
Sementara sumber lain menjelaskan bahwa salah satu paket minyak mentah SPR, Amerika Serikat dikirim ke arah Cina.
 
AS Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Iran
 
Departemen Keuangan AS Rabu (6/7/2022) sore menyatakan, sejumlah nama individu, perusahaan dan kapal dicantumkan di list sanksi anti-Iran.
 
Menurut laporan FNA, nama dua individu, 13 perusahaan dan dua kapal tanker dicantumkan di list sanksi baru Amerika Serikat (SDN).
 
Kementerian Keuangan AS di statemennya menyatakan, telah menjatuhkan sanksi kepada jaringan individu dan perusahaan yang memanfaatkan perusahaan bayangan untuk mempermudah pengiriman dan penjualan minyak serta produk petrokimia dari perusahan Iran ke Asia Timur.
 
Pemerintah Amerika untuk memajukan perang ekonomi terhadap Republik Islam Iran, sejak beberapa tahun lalu menjatuhkan sanksi kepada Tehran dengan berbagai alasan. Washington mengharuskan perusahaan Amerika dan perusahaan di negara ketiga untuk mengikuti sanksi ini.
 
Kantor Intelijen Terorisme dan Keuangan (TFI) yang dibentuk di Kementerian Keuangan AS tahun 2004, tercatat sebagai arsitek perang ekonomi negara ini terhadap berbagai negara yang menentang kebijakan makro Washington.
 
Robert Malley

 

Ini Klaim baru Robert Malley terkait Perundingan Doha
 
Utusan khusus Gedung Putih untuk Iran, Robert Malley saat diwawancarai Radio NPR Amerika mengklaim bahwa perundingan Doha adalah kesempatan yang sia-sia.
 
Putaran kedelapan perundingan di Wina terkait pencabutan sanksi yang dimulai sejak 27 Desember 2021 memasuki masa jeda atas usulan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell dan para juru runding kembali ke negara masing-masing untuk melakukan konsultasi politik.
 
Sejak saat itu hingga kini proses perundingan terhenti karena sikap Washington yang menunda mengambil keputusan untuk mengkompensasi langkah ilegalnya terhadap Iran di JCPOA, namun setelah kunjungan terbaru Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropo, Josep Borrell ke Tehran dan pertemuannya dengan petinggi Iran, diumumkan bahwa berdasarkan keputusan Iran dan AS, perundingan untuk mencabut sanksi dimulai kembali hari Selasa dan Rabu (28-29 Juni 2022) di Doha, Qatar.
 
Menurut laporan IRNA, laman NPR Selasa (5/7/2022) mengutip wawancara Robert Malley menulis bahwa Uni Eropa ingin melakukan setidaknya satu upaya lagi dan mengundang dua delegasi untuk bertemu dengan mereka.
 
Pejabat AS ini mengklaim, diharapkan bahwa Iran akan menunjukkan tekad untuk mencapai kesepakatan, tetapi tampaknya itu tidak mungkin untuk memberikan jawaban dan negosiasi Doha lebih merupakan peluang yang sia-sia.
 
Klaim Robert Malley ini dirilis ketika Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian Senin (4/7/2022) di kontak telepon dengan sejawatnya dari Prancis seraya menhelaskan bahwa kami serius dan jujur untuk meraih kesepakatan baik dan stabil, serta senantiasa menggulirkan ide-ide positif di perundingan mengatakan, tapi pihak Amerika hadir di Doha tanpa pendekatan yang didasari inisiatif.
 
Menlu AS Antony Blinken

 

Menlu AS akan Bertemu Sejawatnya dari Cina di Bali
 
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Selasa (5/7/2022) menyatakan, Menlu Antony Blinken di sela-sela sidang Menlu Kelompok G20 pekan ini di Bali dijadwalkan akan bertemu dengan Menlu Cina, Wang Yi.
 
Menurut laporan IRNA Selasa (5/7/2022) malam, Blinken akan bertolak ke Asia Rabu (6/7/2022) untuk sebuah lawatan hingga Senin pekan depan.
 
Pertemuan dengan Wang Yi yang diharapkan akan digelar Sabtu pekan depan, merupakan hubungan tingkat tinggi terbaru antara pejabat Amerika dan Cina, serta bersamaan dengan pembahasan pencabutan tarif impor sejumlah produk yang diproduksi di Cina oleh Presiden AS, Joe Biden sebagai strategi untuk mengendalikan inflasi.
 
Meski ada persaingan strategis yang terus meningkat antara Washington dan Beijing, Biden tengah mengkaji pencabutan tarif bea cukai produk Cina untuk melawan inflasi yang terus meningkat di Amerika sebelum pemilu sela bulan November.
 
Gedung Putih menyatakan bahwa tidak ada waktu yan jelas untuk mengambil keputusan ini, tapi diharapkan Biden dan Presiden Cina, Xi Jinping akan bertemu pekan depan.
 
Menteri luar negeri G20 dijadwalkan bertemu dan menggelar perundingan di Bali, Indonesia Jumat (8/7/2022).
 
Pertemuan ini digelar sebelum KTT G20 bulan November mendatang yang akan digelar di Indonesia. 
 
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador

 

Presiden Meksiko Minta Patung Liberty Dihancurkan
 
Presiden Meksiko mengatakan, jika pendiri Wikileaks dijatuhi hukuman maksimal di Amerika Serikat, maka Patung Liberty harus dihancurkan, pasalnya ia bukan lagi simbol kebebasan.
 
Andrés Manuel López Obrador, Senin (4/7/2022) seperti dikutip RIA Novosti, menuturkan, jika Julian Assange, Pendiri Wikileaks diekstradisi dan dihukum di AS, maka dirinya akan berusaha menghancurkan Patung Liberty di New York, AS.
 
Dalam jumpa pers di Istana Negara, Presiden Meksiko menambahkan, "Jika Assange dibawa ke AS, dan dijatuhi hukuman maksimal, hukuman mati atau kurungan penjara, maka kita harus memulai kampanye penghancuran Patung Liberty yang dihadiahkan Prancis, di New York, karena patung ini bukan lagi simbol kebebasan."
 
Pada saat yang sama Obrador juga mengaku akan kembali membahas kemungkinan hukuman terhadap Pendiri Wikileaks dalam pembicaraannya dengan Presiden AS Joe Biden.
 
Presiden Meksiko mengingatkan bahwa sebelumnya ia pernah mengajukan grasi untuk Julian Assange kepada mantan Presiden AS Donald Trump.
 
Wikileaks mengabarkan Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel menyetujui ekstradisi Assange ke AS, dan jika sampai dibawa ke AS, Assange akan dijatuhi hukuman 175 tahun kurungan penjara.
 
Julian Assange, 50 tahun warga Australia, dituduh telah membocorkan informasi-informasi rahasia terbesar dalam sejarah AS. 
 
Masyarakat internasional khususnya insan media dan pembela hak asasi manusia menentang keputusan AS dan Inggris terhadap Assange, karena itu merupakan pemberangusan terhadap kebebasan pers, dan kebebasan berekspresi.

Tags