Menyimak Ketegangan Baru antara AS dan Cina
Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (03/02/2023) malam bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memberi tahu timpalannya dari Cina Wang Yi bahwa rencana kunjungannya ke Beijing minggu depan akan dibatalkan menyusul penampakan balon mata-mata Cina di atas AS.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa Blinken mengatakan kepada rekannya dari Cina bahwa pengiriman balon mata-mata adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan melanggar kedaulatan Amerika. Ia menegaskan bahwa Washington tetap berpegang teguh pada diplomasi.
Media-media Amerika Serikat melaporkan pada hari Kamis (2/2) bahwa Pentagon telah memantau balon pengintai Cina yang terbang di atas wilayah udara Amerika Utara selama beberapa hari.
Patrick Ryder, Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS mengatakan, Kami yakin balon pengintai ini milik Republik Rakyat Cina. Contoh kegiatan tersebut telah diamati dalam beberapa tahun terakhir.
Patrick Ryder mengatakan bahwa militer AS memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut.
Menurutnya, meski saat ini jalur penerbangan balon tersebut bergerak ke beberapa daerah sensitif, tidak ada risiko informasi penting bagi Washington.
Dia menambahkan, Kami juga menerima laporan adanya balon yang bergerak di atas Amerika Latin. Penilaian kami adalah bahwa ini adalah balon pengawasan Cina lainnya.
Seorang pejabat senior pertahanan Pentagon mengatakan kepada wartawan dengan syarat anonim bahwa AS memiliki "keyakinan yang sangat tinggi" bahwa balon Cina terbang di atas situs sensitif untuk mengumpulkan informasi.
Dia mengatakan salah satu tempat balon itu terlihat adalah Montana, yang merupakan tempat bagi salah satu dari tiga situs rudal nuklir berbasis darat AS di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom.
Dalam menghadapi kontroversi baru Amerika, Beijing telah menolak klaim Washington. Pada hari Jumat (3/2), Cina bereaksi terhadap klaim AS tentang melihat "balon mata-mata" milik negara itu di langit AS dan membantah klaim tersebut.
Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan dalam sebuah pernyataan, Balon yang terbang di atas Amerika Serikat adalah sipil dan digunakan untuk tujuan meteorologi dan ilmiah.
Pernyataan ini menyatakan penyesalannya dengan mengingatkan bahwa balon yang dimaksud tidak sengaja masuk ke wilayah udara Amerika.
Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (03/02/2023) malam bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memberi tahu timpalannya dari Cina Wang Yi bahwa rencana kunjungannya ke Beijing minggu depan akan dibatalkan menyusul penampakan balon mata-mata Cina di atas AS.
Kementerian ini menekankan, Cina tidak berusaha melanggar kedaulatan dan wilayah udara negara mana pun.
Sementara balon itu kemungkinan akan menjadi iritasi baru dalam hubungan Cina-AS.
"Balon itu mungkin memiliki nilai intelijen yang terbatas dibandingkan dengan elemen lain yang dimiliki oleh militer modern Cina, kata Alexander Neal, seorang analis keamanan yang berbasis di Singapura.
Tampaknya, Amerika Serikat, yang telah berulang kali menganggap Cina sebagai ancaman terpenting terhadap Amerika Serikat di abad ke-21 dalam dokumen nasionalnya, kini mencoba menggunakan alasan baru untuk meningkatkan tekanan terhadap Beijing dan menambah elemen baru, yaitu ancaman terhadap wilayah udara AS, telah menciptakan ketegangan baru dalam hubungan bilateral dengan dalih kedatangan balon, yang diklaim oleh otoritas Amerika sebagai balon mata-mata dan menurut otoritas Cina, sebuah balon peneliti cuaca.
Pejabat senior militer dan keamanan pemerintahan Biden telah berulang kali menyatakan Cina sebagai tantangan geopolitik terpenting bagi Amerika Serikat dan mengklaim niatnya untuk mengubah sistem internasional berdasarkan tatanan liberal. Penggambaran ini didasarkan pada Sinofobia mengingat konfrontasi yang berkembang antara Amerika Serikat dan Cina dapat dijelaskan di kancah regional dan global.
Terlepas dari klaim pejabat pemerintah Biden tentang persaingan yang setara dengan Cina dan penurunan hubungan bilateral, apa yang dapat dipahami dari posisi dan tindakan Amerika Serikat terhadap Cina sejak Biden menjabat adalah upaya Washington menghadapi Beijing secara komprehensif di arena ekonomi, perdagangan, militer dan keamanan, politik dan dunia maya serta menghadapi klaim maritimnya.
Kini, Washington berusaha memperbesar dugaan tindakan Beijing terhadap Amerika Serikat dengan dalih menerbangkan balon di atas Amerika Serikat, yang mereka akui tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat, sementara Angkatan Udara Amerika berulang kali melakukan penerbangan pengintaian di sekitar dan bahkan di wilayah udara Cina dan meskipun Beijing berulang kali memprotes, sementara Washington tetap melanjutkan tindakan provokatif ini.(sl)