Belanda Larang Pegawai Pemerintah Gunakan Aplikasi Cina dan Rusia
(last modified Sat, 25 Mar 2023 05:19:36 GMT )
Mar 25, 2023 12:19 Asia/Jakarta
  • TikTok
    TikTok

Pemerintah Belanda melarang penggunaan program Rusia dan Cina oleh pegawai di departemen dan organisasi pemerintah.

Menurut surat kabar Belanda De Telegraaf, pemerintah Belanda mengumumkan kepada pejabat dan pegawai negara ini bahwa mereka harus menghapus semua program berbahasa Mandarin dan Rusia dari ponsel kantor mereka.

Pemerintah Belanda sebelumnya telah mengatakan kepada para pejabatnya untuk menghapus aplikasi TikTok dari perangkat kerja mereka.

Kabinet Belanda mengklaim bahwa program negara-negara tersebut meningkatkan risiko spionase.

Bendera Belanda

Dalam sebuah surat kepada pegawai pemerintah, Menteri Urusan Digital Belanda Alexandra van Huffelen menulis, Rusia, Korea Utara, dan Cina adalah contoh negara dengan program siber yang begitu agresif.

Baru-baru ini, Komisi Eropa telah melarang penggunaan TikTok oleh karyawannya karena apa yang disebutnya sebagai masalah keamanan siber dan mengklaim bahwa larangan ini akan menguntungkan jejaring sosial pesaing seperti Snap, Instagram, dan Facebook.

Aplikasi Cina TikTok telah dinyatakan ilegal di institusi Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Austria, dan Latvia.

Dengan kemampuan merekam, mengedit, dan berbagi video musik pendek, TikTok sangat populer di kalangan pengguna di seluruh dunia, dan penggunanya menghabiskan lebih banyak waktu di program ini daripada jejaring sosial lainnya.

Menurut Statista, pengguna TikTok menghabiskan rata-rata 29 jam sebulan untuk program ini.

TikTok saat ini memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia, dan lebih dari 100 juta di antaranya berada di Amerika Serikat. Jumlah pengguna Amerika yang tinggi dan popularitas program ini di negara ini terlepas dari upaya Gedung Putih untuk melarangnya adalah penting.(sl)