Rakyat Jepang Memrotes Kelanjutan Kehadiran Militer AS
Ribuan orang Jepang memrotes kelanjutan kehadiran militer Amerika Serikat di pulau Okinawa.
Bersamaan dengan peringatan 51 tahun keluarnya pulau Okinawa dari dominasi Amerika Serikat dan kembalinya AS ke Jepang, ribuan orang di negara ini berkumpul di dekat pangkalan udara Kadena dan memprotes kehadiran militer Amerika yang terus berlanjut di pulau itu, yang mereka anggap sebagai kelanjutan pendudukan negaranya oleh Amerika Serikat.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan seperti “Kembalikan kehidupan damai kami” dan “Hilangkan pistol semprot Anda”, yang mengacu pada helikopter Osprey Militer AS, dan menuntut penutupan pangkalan militer AS di Okinawa.
Orang-orang di provinsi Okinawa Jepang berkali-kali menekankan dengan mengadakan demonstrasi anti-Amerika bahwa tentara AS telah membahayakan keamanan provinsi ini dan terus menerus melakukan kejahatan. Karena itu, mereka selalu menuntut tentara AS keluar dari sana.
Yamamura Diashi, seorang ahli dan penduduk Okinawa mengatakan dalam hal ini, Penduduk Pulau Okinawa sangat menderita akibat polusi kimia dan kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas berkelanjutan dari pangkalan Amerika. Pada saat yang sama, mereka harus menanggung peningkatan jumlah kejahatan yang dilakukan oleh tentara AS di pulau ini dengan perampokan dan mengemudi dalam keadaan mabuk, pemerkosaan wanita dan anak perempuan, dan pembunuhan. Mereka menggunakan setiap kesempatan untuk mengungkapkan rasa jijik mereka terhadap militer Amerika.
Untuk itu, Gubernur Okinawa Denny Tamaki meminta pemerintah Jepang dan Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran militer Washington di pulau tersebut. Meskipun pulau ini hanya memiliki 1% dari total luas daratan Jepang, 70% dari total instalasi militer AS di Jepang terletak di Okinawa.
Dan yang lebih mengganggu orang-orang Okinawa dari sebelumnya adalah bahwa mereka juga harus membayar sebagian besar biaya kehadiran militer Amerika.
Kinjo Kenichi, penduduk Okinawa mengatakan, Saya ingin Okinawa dihidupkan kembali seperti 51 tahun yang lalu. Saya dan penduduk pulau juga menginginkan Okinawa yang tenang dan damai untuk anak-anak kami yang merupakan masa depan kami.
Ribuan orang Jepang memrotes kelanjutan kehadiran militer Amerika Serikat di pulau Okinawa.
Salah satu isu penting yang mempermalukan masyarakat Jepang dan khususnya penduduk Okinawa adalah kekebalan pasukan Amerika yang ditempatkan di pulau ini.
Oleh karena itu pasukan Amerika dengan bebas mengambil tindakan apa pun di Okinawa.
Dominasi penuh orang Amerika atas provinsi Okinawa di Jepang tidak pernah memungkinkan publikasi statistik akurat tentang jumlah pemerkosaan dan begitu juga pemerkosaan yang berujung pada pembunuhan oleh militer Amerika.
Namun jumlah pemerkosaan diperkirakan mencapai 10 ribu orang, dan protes berulang-ulang dari rakyat Jepang tidak berpengaruh.
Bagaimanapun, kejahatan Amerika di Jepang tidak terbatas pada kejahatan tentara Amerika yang ditempatkan di Okinawa dan kota-kota Jepang lainnya.
Rakyat Jepang adalah satu-satunya korban bom atom Amerika di Hiroshima dan Nagasaki yang dijatuhkan lewat bom atom yang memiliki energi sekitar 15 kiloton TNT dan ledakannya menewaskan 90.000 hingga 146.000 orang.
Selain membunuh banyak orang, bom atom di Hiroshima telah membawa akibat yang mengerikan bagi masyarakat di wilayah ini, dan beberapa generasi penduduk Hiroshima dan Nagasaki terus menderita akibat kejahatan Amerika ini.
Sementara itu, Partai Demokrat Liberal Jepang yang berkuasa terus mengembangkan hubungan dengan Amerika, yang semakin mempermalukan rakyat Jepang.(sl)