Cina Menyerukan Gencatan Senjata di Myanmar
Cina mengundang pihak-pihak yang bertikai di Myanmar di perbatasan bersama antara kedua negara untuk melakukan gencatan senjata.
Pasukan militer Myanmar dan tiga kelompok etnis bentrok di perbatasan negara itu dengan Cina.
Menurut laporan IRIB, Setelah kendali atas sebuah kota di Myanmar utara dan di perbatasan dengan Cina lepas dari tangan tentara Myanmar dalam konflik antara tentara dan tiga kelompok etnis bersenjata, Cina menuntut gencatan senjata segera di kota ini pada hari Kamis (02/11/2023).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada konferensi pers mengatakan, Beijing menyerukan kepada semua pihak untuk segera melakukan gencatan senjata dan menghentikan pertempuran serta menyelesaikan perbedaan mereka melalui cara-cara damai.
Seminggu yang lalu, salah satu koalisi etnis bersenjata terkuat di Myanmar, yang dikenal sebagai "Aliansi Persaudaraan Tiga Etnis", melancarkan serangan terhadap puluhan pangkalan militer di Negara Bagian Shan bagian utara, di sepanjang perbatasan timur negara itu dengan Cina.
Ketiga kelompok tersebut, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Taeng (TNLA) dan Tentara Arakan (AA), yang membentuk koalisi tersebut, mengatakan operasi terbaru tersebut bertujuan untuk membasmi “kediktatoran militer tirani” dan melawan penipuan online di sepanjang perbatasan.(sl)