Pemerintah Inggris Terlibat dalam Pembunuhan Warga Palestina di Gaza
Serangan tentara rezim Zionis terhadap konvoi pekerja bantuan asing di Jalur Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya tujuh orang, termasuk tiga warga Inggris, mengungkapkan keterlibatan pemerintah Inggris dalam serangan tersebut.
Kemarahan masyarakat dunia meningkat akibat terus berlanjutnya ekspor bom dan senjata ke rezim Zionis yang melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Selain demonstrasi massa mingguan para pendukung Palestina di Inggris, lebih dari enam ratus pengacara Inggris baru-baru ini menulis surat yang ditujukan kepada pemerintah Inggris untuk menuntut penghentian ekspor bom dan senjata ke Israel.
Mereka menilai berlanjutnya pengiriman senjata ke Israel dapat menjadikan Inggris ikut serta dalam kejahatan perang rezim kriminal ini, dan kasus partisipasi dalam pelanggaran hukum internasional dapat diajukan ke Inggris.
Di sisi lain, meski ada tekanan dari opini publik dan institusi sipil, pemerintah Inggris menentang penghentian ekspor bom dan senjata ke Israel.
Warga Inggris yang memprotes perilaku pemerintah mereka terhadap Palestina menekankan pesan paling penting dari demonstrasi merekaagar pemerintah Amerika dan Inggris menghentikan genosida warga Palestina dengan menghentikan bantuan politik dan senjata ke Israel.
Para pengunjuk rasa juga menambahkan, "Sungguh memalukan bahwa pemerintah Barat terus mendukung rezim Israel meskipun terjadi pembunuhan keji terhadap puluhan ribu perempuan dan anak-anak Palestina, bahkan tidak mau berhenti mengirimkan bom dan senjata ke rezim kriminal ini,".
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Amerika, Antony Blinken menekankan. "Analisis terbaru mereka tentang ekspor senjata ke Israel tidak berubah."
Meluasnya protes anti-Zionis di Inggris membuat kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat di negara ini semakin dalam dan nyata terkait dengan Palestina.
Menurut hasil jajak pendapat terbaru di Inggris, lebih dari 75 persen masyarakat di negara ini menginginkan gencatan senjata segera di Gaza, dan mayoritas masyarakat Inggris juga ingin menghentikan ekspor bom dan senjata ke Israel.
Namun menurut lembaga sipil Inggris, pemerintah Inggris mengabaikan tuntutan mayoritas rakyat negaranya sendiri.(PH)