Nov 28, 2018 10:43 Asia/Jakarta
  • hari teknologi nuklir Iran
    hari teknologi nuklir Iran

Para peneliti di Universitas Teknologi Sharif Iran berhasil melakukan ekstraksi dan membuat bahan untuk memperbaiki gigi dan tulang dari sampah organik.

Menurut para peneliti, ekstraksi Hydroxyapatite yang merupakan elemen mineral terpenting dari tulang dan gigi dari sampah organis seperti tulang sapi atau ikan pada suhu di atas 600-1200 derajat celcius sudah sejak lama dilakukan dan dikaji secara luas untuk menghilangkan kolagen dan zat alergen serta penggunaannya kembali untuk penyembuhan luka pada gigi dan tulang manusia.

Salah satu masalah paling mendasar dalam proses ekstraksi Hydroxyapatite pada suhu yang tinggi adalah hilangnya bentuk, struktur dan karakter biologisnya. Penelaahan terhadap Hydroxyapatite tulang dan gigi dengan bantuan mikroskop elektron menunjukkan bahwa bahan ini berbentuk jarum nanorod.

Pemanasan pada suhu tinggi akan menghancurkan struktur ini dan mengubahnya menjadi partikel-partikel lebih besar yang sudah kehilangan karakteristik-karakteristik awalnya. 

Tim peneliti berusaha mengekstraksi senyawa bernilai dan banyak kegunaan ini pada suhu rendah dengan mempertahankan karakteristik kimia, struktur dan biologis dari bahan dasar limbah organik, dan kesuksesan ini berhasil dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam metode ini, selain bahan alergen dihilangkan dan senyawa organik dari limbah organik, struktur dan karakteristik Hydroxyapatite juga dipertahankan, sehingga produk yang dihasilkan memiliki aktivitas biologis yang lebih tinggi dengan kadar racun lebih sedikit.

Nanostructure Hydroxyapatite juga bisa digunakan dalam bentuk serbuk untuk keperluan medis dan membuat bahan komposit pemulihan tulang dan gigi. Hasil penelitian ini dicatat secara resmi sebagai penemuan baru di Iran dan dicatat untuk sementara di Amerika Serikat.

Para peneliti Pusat Riset Royan Iran berhasil membuat sebuah perancah alami untuk menyembuhkan Lesi Tulang. Dewasa ini terapi sel dikenal luas sebagai sebuah metode penyembuhan komplikasi jaringan. Metode pengobatan ini sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali.

Di banyak jaringan seperti di tulang rawan, keberadaan sel saja tidak cukup dan diperlukan sebuah perancah yang tepat untuk menempatkan sel-sel tersebut sehingga memungkinkan sel-sel ditransfer ke lokasi yang sesuai dalam jaringan yang konstan.

nano teknologi

Sebagian besar perancah yang digunakan saat ini dibuat dengan metode-metode rekayasa jaringan dari polimer, komposit atau keramik, namun sepertinya perancah-perancah yang sudah diekstraksi dari jaringan biologis tubuh, dikarenakan memiliki banyak komponen materi matriks ekstraseluler dan penghantar yang dibutuhkan bagi pertumbuhan serta pengembangbiakkan sel, merupakan pilihan yang lebih tepat bagi rekayasa jaringan.

Perancah ini dibuat dari sel-sel yang dipisahkan dari jaringan alami tubuh, dengan berbagai macam metode dan dari sisi komposisi kimia serta struktur, sepenuhnya mirip dengan jaringan yang cedera. Selain itu, karena sel-sel tersebut tidak ditemukan dalam struktur ini, maka tidak tercipta reaksi keselamatan pada tubuh penerima.

Tim robot Universitas Amir Kabir Iran berhasil menjadi juara pertama kategori desain pada kompetisi Chem-E-Car, AIChE 2017 di Spanyol. Kompetisi ini diikuti oleh wakil dari 23 negara dunia termasuk Amerika Serikat. Chem-E-Car adalah sebuah kompetisi yang mengadu kreativitas mahasiswa jurusan teknik kimia dan diselenggarakan rutin setiap tahun.

Kompetisi ini mempertandingkan dua kategori, desain dan poster. Setiap tim diminta untuk mendesain dan memproduksi kendaraan yang bisa melewati rute tertentu dengan dimensi yang jelas.

Kendaraan juga harus membawa sejumlah air yang ditetapkan panitia dan menggunakan bahan bakar kimia namun ramah lingkungan dan tidak menghasilkan cairan atau gas berbahaya. Pada saat yang sama semua peserta dilarang menggunakan baterai jenis apapun dalam kendaraannya.

Para peneliti Universitas St Petersburg Rusia dengan kerja sama para peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts, MIT dan Universitas Teknologi Nanyang Singapura menampilkan sampel awal alat pemisah partikel nano dari darah.

Mereka berhasil memisahkan 80 persen Exosome darah dengan kadar kemurnian 98 persen. Alat ini bisa memisahkan partikel sangat kecil yang ada pada sampel darah tanpa membutuhkan pengiriman sampel darah ke laboratorium. Alat yang dilengkapi teknologi mikofluida dan menyusun sel-sel dengan bantuan wajah ini dapat segera digunakan oleh para peneliti di universitas dan bagian medis.

Alat ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memisahkan exosome dari darah. Exosome adalah partikel nano biologis yang dilepaskan lewat berbagai jenis sel di tubuh.

Senyawa ini memainkan peran sangat determinan dalam penularan penyakit dan menjadi objek penelitian selama tiga dekade. Saat ini untuk memisahkan exosome digunakan sentrifugal.

Sampel yang dipilih diletakkan dalam sentrifugal untuk beberapa jam, bahkan beberapa hari, biasanya proses ini menyebabkan exosome rusak. Dengan metode ini, hanya sebagian kecil saja dari exosome yang terpisah dari darah.

Alat yang diciptakan oleh para peneliti ini, secara otomatis dapat memisahkan exosome dari cairan bioaktif hanya dalam satu tahap dan memiliki efektivitas tinggi. Alat ini juga bisa digunakan sebagai alat diagnosa dan pengamat kondisi pasien, serta menentukan berbagai jenis penyakit semacam kanker.

Alat ini mampu memasukkan partikel besar ke dalam sebuah jalur dan partikel sangat kecil ke jalur pemisahan. Pada akhirnya 80 persen exosome dengan tingkat kemurnian 98 persen dari sampel darah dapat dipisahkan, sementara metode-metode yang biasa digunakan sekarang hanya mampu memisahkan exosome 5-40 persen. []