Lintasan Sejarah 20 April 2021
Hari ini, Selasa 20 April 2021 bertepatan dengan 7 Ramadan 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 31 Farvardin 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Wafatnya Abu Thalib, Paman Nabi
Tanggal 7 Ramadan tahun kesepuluh kenabian Rasulullah Saw, Abu Thalib, paman Nabi Saw meninggal dunia.
Pasca wafatnya Abdul Mutthalib, kakek Muhammad, Abu Thalib yang bertanggung jawab membesarkan Muhammad dan selama hidupnya senantiasa berada di sisi beliau. Abu Thalib pasca diutusnya Muhammad sebagai nabi tetap menjadi penolong beliau dan berdiri tegar menghadapi gangguan orang-orang Musyrik Quraisy.
Masalah keimanan dan keislaman Abu Thalib sejak dahulu menjadi perselisihan antara Syiah dan Ahli Sunnah. Perlahan-lahan masalah ini menjadi serius dibahas dalam pembahasan akidah, teologi dan politik.
Ulama Syiah yang bersandarkan pada riwayat-riwayat dari para Imam dan syair-syair Abu Thalib sendiri menyebut beliau seorang Muslim. Bahkan dalam masalah ini banyak risalah yang ditulis seperti buku Iman Abu Thalib, karya Syeikh Mufid.
Agha Najafi Quchani Wafat
77 tahun yang lalu, tanggal 31 Farvardin 1323 HS, Agha Najafi Quchani, meninggal dunia di usia 67 tahun dan dikebumikan di Huseiniahnya di Quchan.
Sayid Mohammad Hassan bin Sayid Mohammad yang lebih dikenal dengan Agha Najafi Quchani lahir sekitar tahun 1256 Hs di desa Khosrouiyeh, kota Quchan di Provinsi Khorasan. Beliau menyelesaikan pendidikan dasar agamanya di Quchan, Sabzavar dan Mashad, kemudian pergi ke Isfahan di usia 20 tahun. Setelah tinggal selama empat tahun di Isfahan dan berguru pada Akhond Kashani, Mirza Jahangir Khan Qashqai, Sheikh Abdolkareem Gazi dan Sayid Mohammad Baqir Darcheh-i, beliau kemudian pindah ke Najaf. Di Najaf beliau berguru kepada Akhond Khorasani dan Syeikh al-Syariah Isfahani.
Agha Najafi Quchani mencapai derajat ijtihad di usia 30 tahun dan setelah tinggal dan belajar selama 20 tahun di Najaf, beliau kembali ke kampung halamannya. Beliau menghabiskan umurnya selama 25 tahun di Quchan untuk mendidik murid dan membimbing masyarakat serta mengelola hauzah ilmiah kota ini.
Beliau banyak meninggalkan karya seperti Siahat-e Gharb dar Kaifiat-e Alam Barzakh, Sair Arwah Pas az Marg dan Siahat-e Sharq yang merupakan karya paling penting beliau yang juga memuat biografinya dari kecil hingga mencapai derajat ijtihad.
PBB dan Korea Utara Mulai Pertukaran Tawanan
68 tahun yang lalu, tanggal 20 April 1953, PBB dan Korea Utara melakukan pertukaran tawanan perang sakit dan terluka di Panmunjon, satu mil dari perbatasan selatan dan utara yang menjadi wilayah peperangan.
Operasi pertukaran bernama Little Switch tersebut membebaskan sekitar seratus tawanan yang berkebangsaan Inggris, AS, Korea Selatan, Turki, Kanada Afrika Selatan, Yunani, dan Filipina. Sebagai pertukaran, PBB melepaskan 400 tawanan asal Korea Utara dan 100 tawanan Cina.
Menurut pengakuan tawanan Inggris dan AS, mereka diperlakukan cukup baik pada saat ditawan. Namun pengakuan tawanan Korea Selatan berbanding terbalik, selain makanan yang diberikan tidak layak, mereka harus menghadiri acara pendoktrinan oleh pemerintah komunis. Total tawanan yang ditukar selama perang Korea tersebut mencapai 77 ribu komunis dan 12.700 orang-orang PBB.