Pars Today
Dua menteri garis keras dan ekstrem dalam kabinet koalisi pimpinan Benjamin Netanyahu mengancam akan membubarkan kabinet jika terjadi gencatan senjata permanen di Gaza.
Salah satu Rabi Naurei Karta, kelompok Yahudi, anti-Zionis, dalam sebuah acara televisi menyebut Perdana Menteri Israel, kafir, dan menurut Taurat, pendudukan Palestina, adalah perbuatan haram.
Bagaimana nasib dan masa depan Gaza setelah operasi Badai al-Aqsa, akankah AS ikut campur di dalamnya, bagaimana sikap Iran....Ikuti selengkapnya dalam ulasan kami berikut ini...
Salah satu pemimpin gerakan Hamas menilai masuknya Perdana Menteri rezim Zionis secara sembunyi-sembunyi ke Gaza untuk mengambil foto propaganda merupakan tanda kegagalan Israel.
Warta berita hari ini, Jumat, 24 November 2023.
sebuah media Amerika memberitakan upaya Perdana Menteri rezim Zionis membujuk Amerika agar mendukung kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dengan Hamas.
Transformasi di negara-negara Asia Barat pekan lalu masih didominasi perkembangan serangan brutal Israel ke Gaza dan kondisi warga tertindas Palestina di daerah ini.
Menanggapi klaim Netanyahu tentang keberadaan tawanan Zionis di rumah sakit Gaza, Brigade Ezzeddine Al-Qassam, sayap militer Hamas, membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa salah satu tawanan dibawa ke pusat kesehatan karena kondisi fisiknya yang memburuk dan meninggal karena ketakutan luar biasa menyusul serangan brutal Israel.
Ketua faksi oposisi kabinet rezim Zionis menuntut pemecatan Benjamin Netanyahu dari jabatan perdana menteri Israel.
Terlepas dari kenyataan bahwa 38 hari telah berlalu sejak operasi Badai Al-Aqsa dan reaksi rezim Zionis terhadap operasi ini dengan pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza dan pembunuhan ribuan warga Palestina serta kehancuran besar-besaran di wilayah ini, beberapa negara Barat yang bersekutu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, masih menentang gencatan senjata dalam perang berdarah ini.