Pemerintah Trump Tengah Mengkaji Penjualan 48 F-35 ke Saudi
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i179600-pemerintah_trump_tengah_mengkaji_penjualan_48_f_35_ke_saudi
Pars Today - Kantor Berita Reuters, dalam sebuah laporan yang mengutip sumber-sumber yang enggan disebutkan namanya, menulis bahwa pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan permintaan Arab Saudi untuk membeli 48 unit jet tempur canggih F-35, sebuah kesepakatan bernilai miliaran dolar yang telah melewati salah satu hambatan utama di Kementerian Perang AS, dan kini masuk dalam agenda dalam kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi.
(last modified 2025-11-05T03:29:24+00:00 )
Nov 05, 2025 10:26 Asia/Jakarta
  • F-35
    F-35

Pars Today - Kantor Berita Reuters, dalam sebuah laporan yang mengutip sumber-sumber yang enggan disebutkan namanya, menulis bahwa pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan permintaan Arab Saudi untuk membeli 48 unit jet tempur canggih F-35, sebuah kesepakatan bernilai miliaran dolar yang telah melewati salah satu hambatan utama di Kementerian Perang AS, dan kini masuk dalam agenda dalam kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi.

Menurut laporan IRNA pada Rabu (05/11/2025) dinihari, Reuters menulis bahwa penjualan potensial ini menandai perubahan penting dalam kebijakan Washington, yang dapat mengubah keseimbangan militer di Timur Tengah serta menantang definisi Amerika Serikat mengenai upaya mempertahankan keunggulan militer rezim Zionis Israel.

Berdasarkan laporan ini, menurut salah satu sumber yang mengetahui pembahasan ini dan seorang pejabat Amerika Serikat, Arab Saudi pada awal tahun 2025 telah menyampaikan permintaan resminya secara langsung kepada Presiden Donald Trump, setelah lama menunjukkan ketertarikan terhadap jet tempur produksi perusahaan Lockheed Martin.

Reuters menambahkan bahwa Departemen Perang Amerika Serikat saat ini sedang meninjau kemungkinan penjualan 48 jet tempur canggih tersebut.

Dalam laporan itu disebutkan pula bahwa seorang pejabat Amerika lainnya, yang mengonfirmasi bahwa proses administratif penjualan senjata itu sedang berlangsung, dan mengatakan bahwa belum ada keputusan final dan masih diperlukan tahapan lebih lanjut, termasuk persetujuan di tingkat kabinet, tanda tangan Presiden Trump, serta pemberitahuan resmi kepada Kongres.

Seorang pejabat dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya juga mengatakan bahwa Biro Kebijakan Pentagon telah bekerja selama berbulan-bulan untuk membahas transaksi ini, dan kini berkasnya telah sampai ke tingkat Menteri Pertahanan.

Menurut Reuters, Pentagon, Gedung Putih, dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar media. Juru bicara Lockheed Martin juga menyatakan bahwa penjualan militer dilakukan melalui pemerintah dan hal ini perlu ditinjau oleh Washington.

Reuters menulis bahwa Washington secara tradisional menyesuaikan penjualan senjata ke Timur Tengah agar keunggulan militer rezim Zionis tetap terjaga, yang berarti Israel selalu menerima persenjataan Amerika yang lebih maju dibanding negara-negara Arab di kawasan.

Jet tempur F-35, yang dilengkapi dengan teknologi siluman dan kemampuan menghindari deteksi musuh, dianggap sebagai pesawat tempur paling canggih di dunia. Israel telah mengoperasikan pesawat ini hampir selama satu dekade, membentuk beberapa skuadron operasional, dan hingga kini masih menjadi satu-satunya negara di Asia Barat yang memiliki sistem persenjataan tersebut.

Arab Saudi, yang merupakan pembeli senjata terbesar Amerika Serikat, telah lama berupaya untuk mendapatkan jet F-35, dalam rangka memodernisasi angkatan udaranya dan menghadapi ancaman regional.

Upaya terbaru Riyadh untuk membeli dua skuadron F-35 terjadi ketika pemerintahan Trump menunjukkan kesiapannya memperluas kerja sama pertahanan dengan Arab Saudi.

Saat ini, Angkatan Udara Arab Saudi mengoperasikan kombinasi jet tempur F-15 buatan Boeing serta jet Tornado dan Typhoon buatan Eropa.(sl)