May 28, 2024 13:05 Asia/Jakarta
  • Hamas dan Jihad Islam Palestina
    Hamas dan Jihad Islam Palestina

Hamas dan Jihad Islam Palestina mengumumkan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam negosiasi apa pun pascaserangan rezim Zionis terhadap kamp pengungsi di Rafah.

Militer rezim Zionis setiap malam mengebom lebih dari sepuluh pusat pemukiman dan tenda pengungsi Palestina di kota Rafah, yang mengakibatkan sedikitnya 190 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak gugur syahid dan puluhan lainnya luka-luka.

Menurut laporan IRNA, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Jihad Islam bereaksi dalam pernyataan terpisah terhadap pembantaian yang dilakukan tentara rezim Zionis di barat laut kota Rafah dan menyebut kejahatan ini sebagai pengabaian dan penghinaan terhadap keputusan Mahkamah Internasional baru-baru ini mengenai hal itu dan harus menghentikannya.

Gerakan-gerakan Palestina menyebut Presiden AS Joe Biden dan pemerintah negaranya bertanggung jawab atas kejahatan ini.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk pemboman kamp pengungsi di kota Rafah yang dilakukan tentara rezim Zionis dan menekankan perlunya kepatuhan rezim Zionis terhadap keputusan Mahkamah Internasional untuk menghentikan serangan terhadap Rafah.

Serangan rezim Zionis ke kota Rafah

Di sisi lain, sembari mengecam kejahatan perang yang dilakukan pasukan pendudukan Zionis di Jalur Gaza, di mana yang terbaru adalah pemboman kamp pengungsi di Rafah, Kementerian Luar Negeri Yordania menegaskan bahwa kejahatan rezim Zionis merupakan pelanggaran yang jelas terhadap semua hukum internasional serta nilai-nilai kemanusiaan dan moral, dan terhitung kejahatan perang.

Sekaitan dengan hal ini, Kementerian Luar Negeri Mesir dalam pernyataannya mengutuk keras pemboman kamp pengungsi di Rafah yang dilakukan rezim Zionis dan menggambarkannya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

Kementerian Luar Negeri Mesir meminta rezim Zionis sebagai penjajah untuk menaati hukum dan melaksanakan putusan Mahkamah Internasional untuk segera menghentikan operasi militer dan tindakan lainnya di Rafah.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Oman mengutuk kelanjutan agresi Israel di Gaza dan penyerangan terhadap tenda pengungsi di kota Rafah serta menyerukan masyarakat internasional mengambil tindakan bagi mencegah tindakan jahat tersebut dan menjatuhkan sanksi terhadap Israel.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengutuk dalam sebuah pernyataan atas berlanjutnya pembunuhan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di Gaza, di mana yang terbaru menargetkan tenda-tenda pengungsi di Rafah.

Dalam pernyataannya, Kuwait juga mengutuk serangan tentara Israel terhadap tenda pengungsi Palestina di Rafah.

Pada saat yang sama, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa rezim Zionis telah melakukan tujuh kejahatan baru di berbagai wilayah Jalur Gaza dalam sehari semalam, yang mengakibatkan 66 orang gugur dan 383 lainnya terluka.

Kementerian ini menambahkan, Termasuk statistik baru, jumlah korban agresi Zionis di Jalur Gaza sejak 7 Oktober meningkat menjadi 36.050 orang.

Kementerian Kesehatan Palestina juga mengumumkan jumlah korban luka terbaru akibat kejahatan tersebut sebanyak 81.026 orang.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa beberapa jenazah syuhada tertinggal di bawah reruntuhan dan beberapa lainnya tertinggal di pinggir jalan, yang tidak dapat diangkut oleh organisasi bantuan karena agresi Zionis yang terus menerus.(sl)

Tags