Dah-e Keramat, Ini yang Dilakukan Perempuan Iran (2)
(last modified Tue, 23 May 2023 10:11:23 GMT )
May 23, 2023 17:11 Asia/Jakarta
  • Perempuan Iran memperingati Dah-e Keramat dan wiladah Sayidah Fatimah Maksumah sa di Mashhad, Minggu (21/5/2023).
    Perempuan Iran memperingati Dah-e Keramat dan wiladah Sayidah Fatimah Maksumah sa di Mashhad, Minggu (21/5/2023).

Ribuan perempuan pecinta Ahlul Bait as di kota Mashhad, Republik Islam Iran berjalan kali dengan membawa sekuntum bunga menuju Kompleks Haram Suci Imam Ridha as pada hari Minggu (21/5/2023).

Kegiatan tahunan tersebut dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Sayidah Fatimah Maksumah sa, Putri Mulia Imam Musa bin Ja'far as, Cicit Rasulullah Saw yang lahir pada tanggal 1 Dzulqadah 173 HQ, dan peringatan dimulainya Dah-e Keramat.

Mereka membawa bunga sebagai simbol ucapan selamat dan hadiah kepada Imam Ridha as, saudara Sayidah Fatimah Maksumah sa. Setelah sampai ke Kompleks Haram Imam Ridha as, mereka berkumpul dan acara diisi dengan ceramah dan pembacaaan syair-syair keutamaan Ahlul Bait as.

"Dah-e Keramat" adalah 10 Hari Kemuliaan yang dimulai sejak tanggal kelahiran Sayidah Fatimah Maksumah sa, yaitu sejak tanggal 1 Dzulqadah 173 HQ hingga 10 hari ke depan.

Imam Musa bin Ja'far adalah keturunan Rasulullah Saw generasi keenam dan menjadi imam dan pemimpin ketujuh umat Islam. Setelah beliau meninggal dunia, imamah diserahkan kepada putra beliau, Imam Ridha as. Namun seperti yang dialami oleh para Imam Maksum lainnya, Imam Ridha as akhirnya dipenjara dan dibunuh oleh penguasa di masa itu. Imam Ridha as dimakamkan di Mashhad.

Ketika Imam Ridha as diasingkan di Khorasan Iran oleh Khalifah Makmun dari Dinasti Abbasiah, Sayidah Fatimah Maksumah yang merupakan saudara perempuan Imam Ridha as, memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Madinah ke Khorasan untuk menemui Imam Ridha as.

Namun ketika Sayidah Fatimah Maksumah as dan rombongannya sampai di kota Qom Iran, beliau jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Beliau dimakamkan di kota Qom dan makamnya hingga kini menjadi pusat ziarah yang dikunjungi para pecinta Ahlul Bait as dari berbagai penjuru dunia.

Kota Qom pun kemudian berkembang menjadi pusat pengajaran ilmu-ilmu Ahlul Bait as dan menjadi basis perjuangan rakyat Iran dalam era Revolusi Islam Iran. (RA)