PM Malaysia Tekankan Perluasan Kerja Sama ASEAN dengan Cina
(last modified Sun, 17 Sep 2023 11:18:45 GMT )
Sep 17, 2023 18:18 Asia/Jakarta
  • PM Malaysia Anwar Ibrahim
    PM Malaysia Anwar Ibrahim

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menuntut upaya negara-negara anggota ASEAN dan Cina untuk perdamaian, stabilitas, meningkatkan kesejahteraan dan memperluas hubungan perdagangan bilateral serta multilateral.

Pameran dan pertamuan perdagangan serta investasi ke-20 antara Cina dan negara-negara anggota ASEAN digelar Sabtu (16/9/2023) dengan dihadiri sejumlah pemimpin dan petinggi negara-negara anggota di kota Nanning di daerah otonomi Zhuang Guangxi, Cina.

Seperti dilaporkan IRNA, Anwar Ibrahim mengatakan, untuk menghadapi tantangan pasca pandemi Corona, ketegangan regional, dan banyak faktor yang mengganggu stabilitas lainnya, maka fokus Cina dan negara-negara anggota ASEAN harus pada perluasan hubungan perdagangan.

"ASEAN akan tetap menjadi salah satu kawasan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat pada tahun 2023, dan sangat penting bagi Cina dan ASEAN untuk mendiversifikasi strategi perdagangan dan investasi mereka," kata Anwar Ibrahim kepada para wartawan.

Dalam pidato pembukaan Pameran Cina-ASEAN ke-20 dan KTT Bisnis dan Investasi ASEAN-Cina, Perdana Menteri Malaysia mengatakan: Terlepas dari tantangan ekonomi dunia, ASEAN merupakan tujuan yang menarik bagi investasi internasional. ASEAN memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen pada tahun 2020, yang mencapai 4,6 persen pada tahun 2023.

Anwar Ibrahim mendorong Cina dan ASEAN untuk meningkatkan kerja sama mereka di bidang ekonomi digital, sehingga perusahaan kecil, menengah serta besar semakin kuat.

Petinggi Malaysia ini menekankan pentingnya koneksi rantai pasokan yang berkelanjutan dan pasokan barang dan jasa penting dalam Kelompok Kerja Rekonstruksi Ekonomi (ASEAN).

Seraya mendukung proyek OBOR (One Belt One Road) sebagai salah satu pendukung rencana ini, Anwar Ibrahim mengatakan, Malaysia melihat proyek inisiatif ini sebagai pintu gerbang menuju cakrawala konektivitas baru dan peluang pertumbuhan di Asia Tenggara, Asia-Pasifik, Afrika, Eropa Tengah, dan Eropa Timur. (MF)