Dimensi Pertemuan Abbas dengan Benny Gantz
(last modified Wed, 29 Dec 2021 12:43:31 GMT )
Des 29, 2021 19:43 Asia/Jakarta
  • Mahmoud Abbas dan Benny Gantz
    Mahmoud Abbas dan Benny Gantz

Koran Jerusalem Post melaporkan pertemuan Ketua Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas dan Menteri Peperangan Israel, Benny Gantz di rumah pribadinya di kota Rosh HaAyin Selasa (28/12/2021) malam. Agenda pertemuan tersebut seputar isu keamanan dan ekonomi.

Ini merupakan pertemuan kedua Abbas dengan Gantz sejak berkauasanya kabinet baru di Israel. Pertemuan pertama kedua pihak digelar akhir Agustus lalu di Ramallah yang termasuk negosiasi tingkat tinggi pertama selama satu abad lalu. Poin pertama terkait pertemuan ini adalah respon kubu muqawama Palestina Hamas yang mengecamnya dan menyatakan bahwa langkah Abbas tersebut sama halnya dengan menikam intifada Palestina dari belakang.

Poin kedua adalah pertemuan bersahabat ini digelar ketika Palestina dan bangsa tertindas ini dalam kondisi sulit. Di Tepi Barat, tentara Israel meningkatkan aksi penumpasan dan penyerangannya terhadap warga Palestina. Warga Palestina di Gaza juga masih tetap diblokade Israel. Oleh karena itu, pertemuan seperti ini meningkatkan permusuhan dengan bangsa Palestina.

Ketua Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas

Poin ketika adalah pertemuan ini bukti atas klaim pasukan keamanan yang berafiliasi dengan pemerintah Otorita Ramallah sejatinya di bawah instruksi dan perintah menteri peperangan Israel. Dan sepertinya agenda utama dari pertemuan ini adalah kerja sama dan koordinasi lebih erat pasukan ini dengan Zionis di Tepi Barat untuk menekan lebih keras bangas Palestina dan menumpas mereka.

Poin keempat dalam hal ini adalah fakta bahwa kaum Zionis, pada saat ini, takut dengan gerakan Palestina dan solidaritas mereka dengan orang-orang Palestina di Tepi Barat. Dengan kata lain, ketakutan utama kaum Zionis adalah kemungkinan terbentuknya persatuan dan solidaritas antara orang-orang Palestina di Tepi Barat dan Gaza; Karena dalam perkembangan beberapa tahun terakhir, warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat menekankan perlunya solidaritas dengan rakyat Gaza. Memang, Palestina Tepi Barat telah sampai pada kesimpulan bahwa hak-hak mereka tidak diwujudkan melalui dialog dan negosiasi, tetapi satu-satunya cara untuk membebaskan mereka dari penindasan Zionis adalah dengan melawan dan menekankan opsi muqawama.

Poin kelima, bagaimanapun, kembali ke proyek "normalisasi". Pihak Zionis berusaha, melalui pertemuannya dengan Mahmoud Abbas dan warga Palestina di Tepi Barat, untuk menyampaikan kepada negara-negara lain, terutama negara-negara Arab di kawasan, bahwa masalah Palestina telah menjadi masalah biasa dan bahkan orang-orang Palestina sendiri sedang berada di jalan menuju normalisasi.

Poin keenam menyangkut kabinet Bennett-Lapid yang rapuh. Dengan pertemuan seperti itu, kabinet berusaha untuk mewakili Zionis sedemikian rupa sehingga masalah Palestina diselesaikan untuk mereka sedemikian rupa sehingga kepala Otorita Ramallah datang ke rumah Menteri Perang dengan penghinaan dan berbicara dengannya. Oleh karena itu, kekuatan dan keberhasilan kabinet ini bagi opini publik Zionis adalah salah satu rencana utama kabinet ini.

Poin ketujuh terkait hal ini kembali kepada warga Palestina di Tepi Barat. Pertemuan ini membawa pesan kepada mereka bahwa pertemuan seperti ini tidak menjamin kepentingan mereka, tapi hanya untuk menjamin kepentingan Israel. Pertemuan ini bukti nyata bagi bangsa Palestina terkait bahwa Otorita Ramallah bergantung pada Israel dan seluruh keputusannya diambil melalui koordinasi dengan Tel Aviv dan mereka juga bersama Israel dalam menumpas warga Palestina.

Poin terakhir dan kedelapan, bagaimanapun, adalah bahwa pertemuan semacam itu akan mengarah pada intifada baru dan kepentingan Palestina dan pembebasan akhir Palestina.  (MF)