Haaretz Peringatkan Rekor Sejarah Operasi Martir di Palestina
Surat kabar rezim Zionis Israel memperingatkan peningkatan operasi perlawanan rakyat Palestina, dan kembalinya Israel ke masa-masa yang penuh kegelapan.
Operasi-operasi martir rakyat Palestina di wilayah Tel Aviv, dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan, dan menimbulkan ketakutan di tengah pejabat serta pemukim Zionis.
Haaretz, Jumat (1/4/2022) mengangkat laporan terkait jumlah operasi perlawanan terbaru rakyat Palestina, dan kondisi politik-keamanan rezim Zionis menjelang tibanya bulan suci Ramadan.
"Bulan Maret 2022 angka rata-rata operasi mati syahid di Palestina pendudukan, telah menciptakan rekor bersejarah," tulis koran Israel, Haaretz.
Ditambahkannya, data terkait operasi-operasi ini menunjukkan, secara umum dalam satu bulan, terjadi 16 kali operasi mati syahid yang dilakukan 11 warga Palestina yang menewaskan 11 pemukim Zionis, dan melukai 32 yang lainnya.
Menurut Haaretz, ini merupakan operasi paling luas sejak Intifada Pisau pada tahun 2015 lalu. Masalah yang kembali menunjukkan kelemahan rezim Zionis, dan dinas keamanan dalam menghentikan operasi-operasi semacam ini.
Haaretz menjelaskan, "Tewasnya 11 orang Israel dalam tujuh hari di tiga kota berbeda, merupakan peristiwa strategi-keamanan, dan politik bagi Israel. Sekarang Perdana Menteri Israel harus menjelaskan bagaimana ia akan menghadapi masalah ini. Ia baru-baru ini mengakui bahwa Israel berhadapan dengan gelombang mematikan dari operasi-operasi Arab."
Operasi-operasi martir terbaru warga Palestina di Tel Aviv memaksa rezim Zionis Israel menyiagakan penuh dinas-dinas keamanannya. (HS)