Perubahan Karakteristik Perlawanan dan Ketakutan Rezim Zionis
(last modified Tue, 26 Apr 2022 04:11:17 GMT )
Apr 26, 2022 11:11 Asia/Jakarta

Langkah-langkah Palestina di babak baru memiliki sejumlah karakteristik yang menunjukkan perubahan kualitatif dan mendasar dalam jenis perlawanan.

Empat operasi mati syahid yang baru-baru ini dilakukan oleh kelompok Perlawanan memiliki ciri-ciri yang menunjukkan perubahan kualitatif dalam jenis perlawanan.

Ciri pertama adalah Perlawanan menunjukkan bahwa tidak hanya bergantung pada organisasi seperti Hamas dan Jihad Islam Palestina, tetapi pada individu rakyat Palestina.

Warga Palestina

Beberapa operasi baru-baru ini dilakukan oleh individu yang tidak berafiliasi dengan arus atau partai mana pun, tetapi merupakan bagian dari tubuh rakyat Palestina yang melakukan operasi mati syahid untuk membela negara dan melawan kejahatan rezim Zionis.

Ciri kedua adalah Perlawanan yang ditunjukkan tidak terbatas di Jalur Gaza. Ini juga terlihat dalam perang 11 hari, ketika orang-orang di Tepi Barat, al-Quds dan Jalur Gaza berhadapan langsung dengan rezim Zionis.

Dalam babak baru langkah-langkah Perlawanan, orang-orang di Jalur Gaza, Tepi Barat dan al-Quds menentang rezim Zionis Israel untuk membuktikan bahwa budaya Perlawanan adalah salah satu aspek dari budaya perilaku rakyat Palestina.

Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa babak baru operasi Perlawanan ini menunjukkan persatuan dan konsensus rakyat Palestina untuk mempertahankan identitas dan wilayahnya.

Ciri ketiga adalah bahwa Perlawanan telah melintasi perbatasan Palestina dan menyebar ke Wilayah Pendudukan.

Operasi mati syahid dulunya terjadi di dalam wilayah yang dikuasai Palestina, tetapi sekarang operasi ini juga terjadi di Wilayah Pendudukan dan di jantung Tel Aviv. Tentu saja ini adalah perubahan kualitatif mendasar dalam perlawanan Palestina.

Beberapa variabel ini telah meningkatkan ketakutan dan kekhawatiran otoritas Zionis karena berbagai alasan.

Langkah-langkah Palestina di babak baru memiliki sejumlah karakteristik yang menunjukkan perubahan kualitatif dan mendasar dalam jenis perlawanan.

Pertama, Zionis telah sampai pada kesimpulan bahwa tindakan politik mereka, terutama pertemuan yang sering mereka lakukan dengan para pejabat Arab, telah menyebabkan Perlawanan keluar dari institusional dan organisasional, dan mencapai tingkat rakyat.

Mencapai level ini membuat upaya menghadapi Perlawanan menjadi tidak mudah. Karena mengguggursyahidkan atau melukai rakyat tidak akan perrnah membuat mereka mundur.

Kedua, rezim Zionis tidak merasa aman dan stabil dengan operasi mati syahid baru Palestina.

Zionis khawatir tentang kerentanan keamanan dan intelijen mereka. Karena mereka tidak berurusan dengan tentara yang terorganisir, tetapi dengan orang-orang yang berpotensi menyusup dan berada di Wilayah Pendudukan.

Faktanya, sulit bagi Zionis untuk mencegah hal ini, dan ini akan menyebabkan peningkatan migrasi terbalik dari Palestina Pendudukan ke negara asal mereka dengan lebih banyak ketidakamanan.

Mengingat kondisi ini, tampaknya prioritas rezim Zionis sekarang adalah sebagai berikut.

Pada langkah pertama, Zionis berusaha mencegah tumbuhnya ekstremisme di Wilayah Pendudukan.

Ekstremisme di Wilayah Pendudukan oleh warga Zionis ekstrem dapat menyebabkan ledakan baru dalam masyarakat Palestina melawan rezim Zionis. Sementara untuk saat ini, rezim Zionis tidak memiliki kapasitas untuk melawan gerakan baru, terutama oleh rakyat.

Dengan demikian, di dalam Wilayah Pendudukan, banyak peringatan diberikan tentang kebangkitan ekstremisme warga Zionis ekstrem.

Warga Zionis ekstrem

Pada langkah kedua, rezim Zionis berusaha mencegah tumbuhnya Perlawanan.

Ini adalah masalah yang telah menyebabkan kepanikan besar di antara rezim Zionis dan pejabatnya. Berlanjutnya kejahatan reظim zionis terhadap rakyat palestina membuat zionis sulit mencegah perlawanan.

Kerapuhan kabinet rezim Zionis dan ketidakstabilan politik yang ada di Wilayah Pendudukan adalah efek domino dari kondisi yang ada.(sl)