Pemimpin Hamas dan Fatah Bertemu, Ini Komentar Haniyeh!
Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Ismail Haniyeh menyebut pertemuannya dengan Kepala Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Aljazair sebagai tahap baru bagi perspektif perjuangan Palestina.
Dua gerakan: Fatah dan Hamas, telah berselisih selama bertahun-tahun, dan mediasi yang sering dilakukan oleh Mesir untuk mengurangi konflik dan melaksanakan rekonsiliasi nasional belum berhasil hinngga sekarang.
"Rakyat Palestina, yang memiliki harapan tinggi atas hal ini, telah menyambutnya," kata Haniyeh seperti dilaporkan al-Araby al-Jadeed pada hari Kamis (7/7/2022).
Kepala Biro Politik Hamas itu menegaskan bahwa pembebasan Palestina tidak dapat dicapai kecuali melalui perlawanan dan persatuan.
Hal ini, lanjutnya, telah berubah menjadi isu kebutuhan nasional, oleh karena itu kami tidak segan-segan untuk menanggapi positif ajakan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune, yang mendesak semangat persatuan nasional Palestina.
Ketua Majelis Nasional Aljazair Saleh Qoujil juga menghadiri pertemuan tersebut dan menganggap masalah Palestina sebagai isu sentral bagi bangsa dan pemerintah Aljazair.
Dia mengatakan bahwa Aljazair menekankan hak bangsa Palestina untuk menciptakan negara merdeka yang berpusat di al-Quds.
Qoujil menekankan komitmen Aljazair untuk mendukung perjuangan dan cita-cita rakyat Palestina dan bantuan tanpa syarat kepada mereka serta untuk menjaga persatuan nasional Palestina agar menjadi senjata aktif untuk melawan proyek-proyek kolonial dan pembangunan pemukiman-pemukiman Zionis.
Presiden Aljazair telah mengatur pertemuan antara Haniyeh dan Mahmoud Abbas di negaranya pada Selasa minggu ini. Selain untuk memajukan pembicaraan rekonsiliasi nasional antara kelompok-kelompok Palestina, keduanya juga menghadiri peringatan 60 tahun kemerdekaan Aljazair. (RA)