Transformasi Asia Barat, 15 April 2023
Perkembangan di negara-negara Asia Barat selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya ucapan terima kasih kelompok-kelompok pejuang Palestina atas posisi dan dukungan permanen Republik Islam Iran kepada perjuangan rakyat Palestina.
Gerakan Jihad Islam Palestina mengapresiasi posisi Republik Islam Iran dalam mendukung Palestina dan perlawanan bangsanya untuk membebaskan wilayah mereka dari cengkeraman rezim Zionis.
Mendukung perjuangan rakyat Palestina pasca kemenangan Revolusi Islam Iran telah menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri Republik Islam.
Berdasarkan Pasal 154 Konstitusi Iran, "Republik Islam Iran memandang kebahagiaan umat manusia sebagai tujuannya, dan mengakui hak semua orang untuk merdeka, bebas, dan memerintah dengan keadilan. Di samping menahan diri dari campur tangan dalam urusan internal bangsa lain, Iran mendukung perjuangan yang sah dari bangsa tertindas melawan kubu arogan di setiap bagian dunia."
Menurut Palestine Al-Youm, gerakan Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan menghargai posisi Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi yang disampaikan pada peringatan Hari Quds Internasional dan menyebutnya sebagai pernyataan tulus Iran dalam masalah Palestina.
Gerakan Jihad Islam Palestina juga berterima kasih kepada Iran atas dukungan politik, material, media, dan lainnya untuk perjuangan Palestina dan Quds dalam menghadapi rezim Zionis di segala bidang.
Pada hari Jumat, Presiden Republik Islam Iran dalam pidato Hari Quds Internasional menekankan dukungan penuh Republik Islam dalam mendukung Palestina, dan mencatat bahwa normalisasi hubungan dengan rezim Zionis adalah pengkhianatan dan tusukan dari belakang terhadap bangsa Palestina
PFLP: Kami Sangat Berterimakasih pada Republik Islam Iran
Deputi Sekjen Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, PFLP dalam pidatonya di Hari Quds Sedunia mengatakan, Republik Islam Iran tidak pernah mencabut dukungannya atas Palestina, meski hanya sehari.
Jamil Mazhar, Kamis (13/4/2023) menuturkan, Hari Quds Sedunia adalah perwujudan dari persatuan bangsa-bangsa Arab dan Muslim, serta seluruh orang yang menuntut kebebasan di dunia.
Ia menambahkan, "Kami berterimakasih sedalam-dalamnya kepada Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, pemerintah dan rakyat negara ini karena upaya luas, dan dukungan-dukungan mereka terhadap Palestina."
Jamil Mazhar menjelaskan, "Republik Islam Iran dengan mencanangkan Hari Quds Sedunia, telah menekankan kewajiban dan komitmen asasi serta kebijakan permanennya dalam mendukung rakyat Palestina, dan perlawanan."
Menurutnya, Iran mendukung perlawanan Palestina dengan dana dan senjata, di arena internasional serta regional, Iran berdiri melawan imperialisme, dan meski di jalan ini harus menghadapi serangan dan blokade, namun Iran, tidak pernah mundur.
Deputi Sekjen PFLP meyakini tanda-tanda kemenangan atas Rezim Zionis, sekarang semakin kentara mengingat krisis di dalam rezim ini.
Ia juga percaya opsi perlawanan harus dilanjutkan, dan opsi ini harus didefinisikan dalam sebuah kerangka integral di dalam, dan luar Palestina, sehingga kerusakan serta korban dari pihak musuh semakin besar.
Di Hari Quds, Rakyat Yaman: Kami Siap Melawan Zionis !
Rakyat Yaman kembali mengumumkan dukungan mereka atas Palestina, dalam pawai Hari Quds Sedunia, dan menyatakan kesiapan terjun ke dalam setiap pertempuran melawan Rezim Zionis untuk membebaskan Palestina.
Stasiun televisi Al Masirah, Jumat (14/4/2023) melaporkan, rakyat Yaman, tumpah ruah ke jalanan kota Sanaa, dan berkumpul di 14 bundaran kota itu, dalam pawai Hari Quds Sedunia.
Meski diguyur hujan, ratusan ribu warga Yaman, berdatangan dari berbagai wilayah di sekitar ibu kota Sanaa, untuk menghadiri pawai Hari Quds Sedunia.
Para peserta pawai Hari Quds Sedunia di Sanaa, membawa bendara Yaman dan Palestina, serta meneriakkan kebebasan, dan berlepas diri dari musuh Tuhan, kemudian mereka membakar bendera Israel.
Dalam pawai ini, rakyat Yaman, menegaskan bahwa negaranya, sampai kapan pun tidak akan pernah meninggalkan Al Quds, dan akan terjun ke dalam setiap pertempuran melawan Rezim Zionis, untuk membebaskan Palestina.
Pernyataan akhir pawai Hari Quds Sedunia di Sanaa menyebutkan, "Cita-cita Palestina adalah masalah sentral umat Islam, dan merupakan garis lurus prioritas keyakinan serta kemanusiaan. Palestina adalah orientasi yang benar bagi umat Islam, dan upaya musuh untuk menyimpangkan kita dari jalan ini akan gagal."
PM Qatar: Dukungan terhadap Palestina, Prioritas Kebijakan Luar Negeri Doha
Perdana Menteri Qatar mengatakan dukungan untuk rakyat Palestina berada di garis depan prioritas kebijakan luar negerinya.
Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani hari Jumat (14/4/2023) mengatakan, "Mendukung Palestina dan perlawanan mereka terhadap agresi rezim Zionis berada di puncak kebijakan luar negeri Doha,".
Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menambahkan bahwa peristiwa baru-baru ini di Quds adalah peringatan serius dan Qatar mendukung perlawanan Palestina.
PM Qatar mengkritik standar ganda sejumlah negara dalam masalah serangan rezim Zionis ke Masjid Al-Aqsa, dengan mengungkapkan,"Sejumlah negara di dunia menggunakan standar ganda dalam menyikapi peristiwa terbaru di Masjid Quds,".
"Agresi berkelanjutan rezim Zionis untuk mengubah status historis dan hukum Masjid Al-Aqsa dan upayanya untuk dengan mencegah orang beribadah itikaf, menyerang jemaah shalat, dan melakukan normalisasi untuk membagi waktu atau tempat di masjid Al-Aqsa tidak dapat diterima," tegas pejabat senior Qatar ini.
Masjid Al-Aqsa menjadi sasaran serangan pemukim Zionis, yang secara kolektif memasuki kompleks masjid bersejarah ini dengan dukungan tentara Israel.
Kota Quds, yang memegang kiblat pertama umat Islam, adalah bagian integral dari Palestina dan salah satu dari tiga tempat suci Islam yang paling penting.
Dewan Kerja Sama Teluk Persia Dukung Kembalinya Suriah ke Liga Arab
Para menteri luar negeri negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC) menyambut baik kembalinya Suriah ke Liga Arab.
Pertemuan konsultatif para menteri luar negeri negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia, termasuk Arab Saudi, Mesir, Yordania dan Irak, diadakan pada Jumat malam di Jeddah, Arab Saudi, dengan tujuan meninjau kembalinya Suriah ke Liga Arab.
Keanggotaan Suriah di Liga Arab telah ditangguhkan sejak November 2011.
Menurut Sputnik, para menteri luar negeri negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia dalam pertemuan konsultatif hari Jumat (14/4/2023) mengumumkan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis Suriah melalui dialog dan negosiasi politik.
Mereka juga menekankan perlunya perhatian khusus terhadap masalah Palestina dan mengutuk tindakan ilegal rezim Zionis.
Para menteri luar negeri negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia juga mengutuk agresi rezim Zionis terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa dan menuntut agar rezim Zionis menghormati konteks sejarah dan hukum Masjid Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa dikenal sebagai simbol utama identitas Islam-Palestina di Quds dan Israel berusaha menghancurkannya, tapi tidak berhasil karena menghadapi perlawanan Palestina.
Kuwait Sambut Baik Pertukaran Tahanan di Yaman
Menteri Luar Negeri Kuwait menyambut baik pertukaran tahanan antara Dewan Presiden Yaman dan Pemerintah Penyelamatan Nasional negara ini.
Media Yaman kemarin mengumumkan kedatangan pesawat pertama yang membawa 125 tahanan Yaman yang dibebaskan dari Aden ke bandara Sana'a.
Russia Today hari Sabtu (15/4/2023) melaporkan, pemerintah Kuwait menyambut pertukaran tahanan antara Dewan Kepresidenan Yaman dan Sana'a,
Menteri Luar Negeri Kuwait Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah menggambarkannya sebagai langkah positif untuk mencapai solusi politik atas krisis Yaman.
Al-Sabah menekankan pentingnya peran Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa di Yaman dan Komite Palang Merah Internasional untuk memantau operasi pertukaran tahanan dan upaya delegasi Saudi dan Oman, serta keberhasilannya.
Al-Mayadeen juga melaporkan perincian perjanjian pertukaran tahanan antara Riyadh dan Sana'a.
Perjanjian ini akan berlanjut selama tiga hari dan Sabtu akan menjadi tahap kedua ketika 350 tahanan Yaman akan dibebaskan dari tentara dan komite rakyat.
Negosiasi tawanan perang di Yaman berakhir pada 20 Maret di Swiss, dan disepakati untuk membebaskan 706 tawanan dari Ansarullah dan 181 tawanan dari pihak lain, termasuk Saudi dan Sudan.
Putaran negosiasi lainnya akan diadakan setelah Ramadan untuk menyelesaikan implementasi sisa kesepakatan.
Ismail Haniyeh: Sekarang Itikaf di Masjid Al Aqsa adalah Jihad
Kepala Biro Politik gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas dalam pidatonya di Hari Quds Sedunia mengatakan, saat ini seluruh rakyat tertindas Palestina, adalah anggota kelompok perlawanan Areen Al Aswad.
Ismail Haniyeh, Kamis (13/4/2023) menuturkan, "Rezim Zionis tidak diragukan lagi akan terusir dari tanah Palestina."
Ia menambahkan, "Kita kembali memperingati Hari Quds Sedunia yang diprakarsai Imam Khomeini, dan merupakan pembaruan komitmen pasukan umat Islam, terhadap Rasulullah Saw."
Menurut Ismail Haniyeh, para pemukim Zionis, secara terang-terangan, di hadapan kamera, menodai kesucian Masjid Al Aqsa.
"Masjid Al Aqsa akan berdiri menghadapi orang-orang Zionis, dan kubu arogan dunia yang ingin membagi waktu serta tempat masjid ini," imbuhnya.
Kepala Biro Politik Hamas menegaskan bahwa hari ini itikaf di Masjid Al Aqsa, termasuk dari jihad, dan ia menyebutkan tiga faktor utama dalam pertempuran melawan Rezim Zionis.
"Faktor pertama adalah perlawanan di Tepi Barat yang sudah aktif, dan rakyat Palestina, di dalam maupun di luar telah berubah menjadi benteng perlindungan bagi Al Quds, dan Masjid Al Aqsa. Faktor kedua terbelahnya Rezim Zionis, munculnya konflik dan keruntuhan infrastruktur rezim ini. Faktor ketiga, tatanan global baru yang sedang terbentuk, dan era berkurangnya pengaruh Amerika Serikat di level internasional," pungkasnya.
Sekjen Hizbullah: Hari Quds Lipatgandakan Ketakutan Israel
Sekjen Hizbullah Lebanon, dalam pidatonya memperingati Hari Quds Sedunia, menyebut Hari Quds telah melipatgandakan kekhawatiran dan ketakutan Rezim Zionis.
Sayid Hassan Nasrullah, Jumat (14/4/2023) di Dahiya, Beirut mengatakan, "Hari Quds, adalah hari solidaritas masyarakat internasional terhadap Palestina, dan rakyatnya yang tertindas. Hari Quds, membawa pesan dukungan atas bangsa Palestina, bahwa Anda tidak sendiri."
Ia menambahkan, "Solidaritas di Hari Quds, mengantarkan pesan kepada musuh bahwa kekhawatiran dan ketakutan mereka bertambah dua kali lipat."
Sekjen Hizbullah menegaskan, "Kita menggelar perayaan dengan percaya diri hari ini, kita memiliki keamanan, kekuatan dan kemuliaan. Akan tetapi Rezim Israel, kemarin di seluruh front mengumumkan kondisi siaga penuh, dan mengeluarkan ancaman-ancaman kosong terhadap negara-negara sekitar."
"Musuh sudah berada pada kondisi siaga di semua front, takut dan cemas, tapi poros perlawanan dalam kondisi tenang. Perkembangan besar tahun lalu, terjadi di level internasional, regional dan bagi rakyat Palestina. Di level dunia, Amerika Serikat menjadi lemah, dan negara ini tidak kuat seperti tahun, dan dekade-dekade sebelumnya. Bukti pertama atas lemahnya AS adalah mereka terpaksa mundur dari Venezuela setelah menerapkan blokade ekonomi dan politik. Bukti kedua kekalahan mereka di Afghanistan," paparnya.
Sayid Hassan Nasrullah kepada Israel memperingatkan, "Setiap kalkulasi, aksi dan langkah bodoh kalian di Al Quds, Tepi Barat, Gaza, Lebanon atau Suriah, dapat menyeret kawasan ke dalam perang besar."
Nasrullah: Peringatan Hari Quds Sedunia Bagian dari Pertempuran Pembebasan Palestina
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menyebut peringatan Hari Quds Sedunia sebagai bagian penting dari pertempuran umat Islam untuk pembebasan Palestina.
Al-Manar melaporkan, Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon dalam acara tahunan "Tribun Quds" hari Kamis (13/4/2023) menyinggung penamaan Jumat terakhir Ramadan sebagai Hari Quds Sedunia dengan mengatakan, "Peringatan Hai Quds Sedunia merupakan bagian utama dan nyata dari pertempuran besar, ketika umat bangsa -bangsa dunia menempuh jalan menuju pembebasan Quds dan seluruh negeri Palestina,".
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menunjukkan banyak perkembangan dan peristiwa besar di tingkat regional dan internasional sejak Hari Quds Sedunia ditetapkan hingga saat ini.
"Semua perkembangan ini, menurut pendapat saya, secara positif ada di dalam arah konflik panjang front perlawanan menghadapi proyek Zionis, pendudukan dan hegemoni Amerika," ujar Nasrullah.
"Di tingkat Palestina, kami menyaksikan perluasan perlawanan Palestina di Tepi Barat dan Quds, yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam konflik dengan rezim Zionis. Kita telah menyaksikan popularitas dan dukungan yang meluas terhadap front perlawanan di Tepi Barat," tegasnya.
Nasrullah menekankan bahwa dalam fase saat ini harus memfokuskan pada upaya untuk mendukung Tepi Barat dan Quds dengan mendukung perlawanan bersenjata menghadapi rezim Zionis.
Serangan Siber Luas Lumpuhkan Perusahaan Pos Israel
Media-media Rezim Zionis mengakui, serangan siber luas dalam beberapa hari terakhir dilancarkan terhadap infrastruktur vital Israel.
Dikutip stasiun televisi Al Mayadeen, Kamis (13/4/2023), serangan siber luas terhadap infrastruktur-infrastruktur vital Israel, terutama peruhaan pos terus berlangsung sejak beberapa hari lalu.
Akibat digempur serangan siber, perusahaan pos Rezim Zionis terpaksa menghentikan aktivitas sebagian sistemnya supaya tidak menjadi target serangan lebih besar oleh para hacker.
Perusahaan pos Israel, mengumumkan lumpuhnya sebagian sistem pelayanan perusahaan ini akan mulai beroperasi kembali beberapa hari ke depan.
Dalam beberapa hari terakhir, instansi dan lembaga-lembaga infrastruktur Rezim Zionis menjadi sasaran serangan luas siber dari berbagai belahan dunia.
Sejumlah hacker penyerang Israel, itu mengaku berasal dari Sudan, Turki, dan beberapa negara lain. Mereka mengaku melancarkan aksinya untuk mendukung rakyat tertindas Palestina.
Saudi dan Suriah Sepakat Buka Kembali Rute Penerbangan
Dalam lawatan Menteri Luar Negeri Suriah ke Jeddah, Arab Saudi, kedua negara sepakat untuk memulai kembali pelayanan kekonsuleran, dan rute penerbangan.
Menlu Suriah, Faisal Mekdad, Kamis (13/4/2023) dalam lawatannya ke Jeddah, mencapai kesepakatan dengan pihak Saudi untuk membuka kembali layanan kekonsuleran dua negara, dan rute penerbangan.
Dalam pernyataan bersama Saudi dan Suriah, dicapai kesepakatan untuk memulai kembali rute penerbangan Riyadh-Damaskus, dan pelayanan kekonsuleran setelah terputus selama bertahun-tahun.
Stasiun televisi Al Jazeera sebelumnya melaporkan, kunjungan Menlu Suriah ke Saudi, mengindikasikan pertumbuhan hubungan dua negara, dan menunjukkan bahwa pemulihan hubungan Riyadh-Damaskus semakin mungkin untuk dicapai.
Menlu Suriah, Faisal Mekdad melakukan kunjungan ke Jeddah, Arab Saudi, atas undangan resmi sejawatnya dari negara itu, Faisal bin Farhan.
Kemlu Suriah: Penyerangan Masjid al-Aqsa Tunjukkan Sifat Apartheid Israel
Kementerian Luar Negeri Suriah memandang eskalasi serangan pemukim Zionis di Masjid Al-Aqsa sebagai akibat dari sifat apartheid dan teroris Israel.
Selama beberapa hari terakhir, ratusan pemukim Zionis yang didukung tentara Israel menyerang Masjid Al-Aqsa dan mengadakan ritual Talmud di tempat suci ini dengan cara yang provokatif.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan para pemukim di Masjid Al-Aqsa dan mengecam keras sikap pasif masyarakat internasional terhadap berlanjutnya kejahatan Israel terhadap Palestina.
"Damaskus memandang pelanggaran berturut-turut terhadap bangsa Palestina ini sebagai pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia," kata pernyataan kemenlu Suriah.
"Suriah menyerukan kepada komunitas internasional untuk memenuhi tanggung jawab moralnya supaya menekan rezim Zionis untuk menghentikan serangan-serangan ini," tegasnya.
Meningkatnya pelanggaran rezim Zionis terhadap umat Islam untuk menunaikan ibadah di kiblat pertama umat Islam di bulan suci Ramadhan menuai kecaman dari berbagai kalangan regional dan internasional.
Qatar dan Bahrain Sepakat Pulihkan Hubungan diplomatik
Qatar dan Bahrain memutuskan untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah pertemuan komite bersama kedua negara di markas Dewan Kerja Sama Teluk Persia di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Bahrain, bersama dengan Arab Saudi, UEA, dan Mesir. adalah salah satu dari empat negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qata
Menurut situs berita Al-Khaleej Online pada hari Kamis (13/4/2023), Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa keputusan untuk melanjutkan hubungan diplomatik antara kedua negara bermula dari keinginan kedua belah pihak untuk mengaktifkan aksi bersama dan menghormati kedaulatan nasional kedua negara.
Menurut laporan ini, keputusan ini diambil pada awal tahun 2021 di Arab Saudi sejalan dengan implementasi hasil KTT Al-Ula untuk mengakhiri perselisihan antara negara Mesir, UEA, Bahrain dan Arab Saudi dengan Qatar yang berlangsung selama lebih dari tiga tahun.
Komite tindak lanjut Qatar dan Bahrain mengadakan pertemuan pertamanya Februari lalu di markas Sekretariat Dewan Kerja Sama Teluk Persia di Riyadh.
Kedua belah pihak menekankan bahwa pertemuan ini merupakan perwujudan dari instruksi para pemimpin kedua negara dan keinginan mereka untuk melindungi masa depan dan keberadaan Dewan Kerjasama Teluk Persia serta melestarikan pencapaiannya.
Bahrain dan Qatar telah berselisih satu sama lain atas kedaulatan beberapa pulau kecil di Teluk Persia selama bertahun-tahun.
Menlu Yordania: Kejahatan, Esensi Rezim Zionis
Menteri luar negeri Yordania memandang kejahatan sebagai esensi dari rezim pendudukan Quds, dan satu-satunya solusi untuk masalah Palestina adalah mengakhiri penjajahan ini.
Menurut kantor berita Palestina, Maan, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi hari Rabu (12/4/2023) mengatakan, "Aman telah dan akan terus bersama saudara-saudara Palestina melakukan yang terbaik untuk mendukung perjuangan mereka,".
"Yordania mengambil langkah-langkah untuk menghentikan tindakan rezim Zionis, yang merampas hak rakyat Palestina atas kebebasan, pemerintahan dan kedaulatan nasional, dan untuk secara bebas melakukan ritual keagamaan sesuai dengan hukum internasional," ujar Safadi.
"Jika Palestina tidak mendapatkan hak penuh mereka, maka kawasan tidak akan pernah menikmati perdamaian," tegasnya.
Sebelumnya, Fayez Basbous, Ketua Komisi Palestina di Parlemen Yordania, dan Khaldoun Heina, ketua Komisi Hubungan Luar Negeri parlemen negara ini, mengutuk tindakan yang diambil rezim Zionis dan menyebut mereka sebagai penjahat, teroris, dan musuh semua hukum dan perjanjian internasional.
Hizbullah: Imam Khomeini ra Membuka Jalan untuk Pembebasan al-Quds
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon Sayid Hashem Safiuddin mengatakan, Imam Khomeini ra menggambarkan dan membuka jalan untuk pembebasan al-Quds dan menyerukan semua orang untuk bersatu demi membebaskan wilayah pendudukan (Palestina).
Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra menetapkan Jumat terakhir bulan suci Ramadan sebagai Hari Quds Internasional untuk menghidupkan masalah mendasar Palestina dan untuk menyatakan solidaritas umat Islam dengan Palestina serta untuk memobilisasi kekuatan guna menyelamatkan al-Quds Sharif dari pendudukan Zionis.
"Ketika Imam Khomeini ra mengumumkan Jumat terakhir bulan suci Ramadan sebagai Hari Quds Internasional, musuh (Israel) merasakan fondasinya bergetar, dan para pejabatnya mengumumkan bahwa yang terjadi di Iran adalah gempa bumi yang mengguncang kawasan," kata Sayid Safiuddin seperti dilansir situs al-Ahed, Rabu (12/4/2023).
Hal itu dikatakan Sayid Safiuddin dalam pidatonya selama pertemuan politik dengan tema "Perisai Quds: Tepi Barat Menuju Era Baru" yang diadakan di Lebanon pada tanggal peringatan Hari Quds Internasional.
Sayid Safiuddin menuturkan, Imam Khomeini ra pernah mengatakan bahwa Baitul Maqdis bukan hanya untuk Palestina, tetapi untuk semua umat Islam dan semua orang yang menuntut kebebasan.
Menurut Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, setelah 44 tahun, perlawanan hari ini berlanjut dan dampaknya terlihat jelas.
Sayid Safiuddin kepada Perdana Menteri rezim Zionis Benjamin Netanyahu, mengatakan, "Netanyahu! Perlawanan hari ini, di Tepi Barat, Jalur Gaza, Lebanon, Iran, Suriah dan seluruh dunia Arab dan Islam."
Yaman: Pintu Perdamaian Masih Terbuka untuk UEA
Anggota Biro Politik Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan, pintu perdamaian dengan Uni Emirat Arab (UEA) masih terbuka, seperti halnya negosiasi dengan Arab Saudi.
Dua delegasi dari Arab Saudi dan Oman berdiskusi dengan para pemimpin Pemerintah Penyelamatan Nasional dan Ansarullah Yaman di Sana'a pada hari Minggu, (9/4/2023) tentang cara menciptakan perdamaian di Yaman.
"Sudut pandang Sana'a hingga sekarang terbuka tentang semua pihak yang berdiri di garis permusuhan dan serangan terhadap Yaman," kata Mohammed al-Bukhaiti, anggota Biro Politik Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, seperti dimuat di situs berita Yemennownews, hari Rabu (12/4/2024).
Dia menambahkan, rakyat Yaman telah membuat pengorbanan besar untuk martabat, kehormatan dan kemerdekaan mereka dan untuk mempertahankan cita-cita nasional mereka, oleh karena itu mengabaikan kedaulatan Yaman dan perannya dalam mencapai cita-cita nasional adalah pengkhianatan, dan kami tidak akan membiarkan ini terjadi.
"Uni Emirat Arab telah memulai penarikan nyata dari Yaman dengan semua formasi dan unit militernya, tetapi kami memiliki informasi yang hampir akurat bahwa UEA berencana untuk mempertahankan beberapa pulau Yaman, padahal kami tidak menerima kepemilikan atas pulau-pulau itu oleh pihak asing, bahkan satu inci pun dari tanah Yaman," kata al-Bukhaiti sebelumnya.
Arab Saudi, dengan dukungan Amerika Serikat, UEA, dan beberapa negara lainnya, telah melakukan invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade negara tersebut melalui darat, laut, dan udara.
Jet-Jet Tempur AS Serang Wilayah Timur Suriah
Jet-jet tempur Koalisi pimpinan pasukan Amerika Serikat, melancarkan serangan udara ke wilayah timur laut Deir Ezzor, Suriah.
Dikutip Russia Today, Selasa (11/4/2023) jet-jet tempur Koalisi AS yang menamakan diri Koalisi Anti-ISIS, membombardir wilayah Hatlah, dan Khsham di timur laut Provinsi Deir Ezzor, Suriah.
Sebelumnya Pusat Komando Militer AS di Timur Tengah, CENTCOM mengumumkan pasukan Koalisi AS di pangkalan Koniko, Suriah, hari Senin malam menjadi sasaran serangan roket, tapi serangan ini tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan fisik.
Ladang gas Koniko, merupakan salah satu pangkalan militer terbesar pasukan Amerika Serikat, di Provinsi Deir Ezzor, timur Suriah.
Wilayah-wilayah Suriah yang diduduki pasukan AS, dan milisi bersenjata Kurdi, SDF dukungan AS, selalu menjadi ajang unjuk rasa penduduk Suriah yang memprotes kehadiran teroris dan pasukan asing.
Pemerintah Suriah menegaskan kehadiran pasukan AS, dan milisi bersenjata di wilayahnya hanyalah untuk merampok minyak, dan kehadiran mereka ilegal
PRC: Hari Quds Arahkan Kompas Umat Islam ke Palestina
Juru bicara Komite-Komite Perlawanan Rakyat Palestina, PRC mengatakan, Imam Khomeini dengan mengumumkan Hari Quds Sedunia, telah mengarahkan kompas Dunia Islam ke arah Palestina.
Abu Mujahid, Selasa (11/4/2023) menuturkan, "Penetapan Jumat terakhir bulan suci Ramadan sebagai Hari Quds Sedunia oleh Imam Khomeini, telah menghidupkan urgensi serta nilai Palestina dan Al Quds di tengah umat Islam."
Ia menambahkan, "Imam Khomeini menyatukan semua orang untuk membantu Al Quds dan Masjid Al Aqsa, dan berkat langkah ini Palestina, berubah menjadi masalah utama seluruh kekuatan dan bangsa-bangsa Muslim."
Hari ini, kata Abu Mujahid, aturan dan perimbangan kekuatan serta konfrontasi melawan musuh Zionis sudah berubah, dan semua menyaksikan perluasan total perlawanan.
"Kelompok perlawanan hari ini memegang kartu truf untuk meraih kemenangan yang dapat menyalakan api perjuangan sampai kemerdekaan Palestina," imbuhnya.
Menurut Jubir PRC, kondisi internal Rezim Zionis, dan kondisi poros perlawanan saat ini menunjukkan bahwa kita sedang hidup di era kemenangan perlawanan, dan keruntuhan Rezim Zionis.
"Negara-negara Arab harus mengerahkan seluruh upayanya untuk mendukung bangsa Palestina, dan perlawanan, serta memutus hubungan mereka dengan Rezim Zionis di berbagai level," pungkasnya.
Saudi: Kami Mencari Solusi Politik Permanen di Yaman
Duta Besar Arab Saudi untuk Yaman menegaskan pihaknya berusaha untuk mencapai solusi politik permanen di Yaman.
Delegasi Saudi dan Oman tiba di Sanaa dua hari yang lalu untuk berbicara dengan Mahdi Al-Mashat, Kepala Dewan Tinggi Politik Pemerintah Penyelamatan Yaman.
Delegasi Saudi dan Oman akan berunding dengan Al-Mashat tentang penghapusan blokade dengan semua dampaknya, penghentian invasi dan mengembalikan hak -hak rakyat Yaman, termasuk pembayaran gaji pegawai pemerintah atas pendapatan minyak dan gas.
Duta Besar Saudi untuk Yaman, Mohammed Al Jaber hari Senin (10/4/2023) mengatakan bahwa dirinya telah melakukan perjalanan ke Sanaa dengan delegasi dari Oman untuk memperpanjang gencatan senjata di Yaman.
"Kami berupaya membahas pertukaran tahanan dengan pihak Yaman," ujar Al Jaber.
Sementara itu, Ahmad Awad bin Mubarak, Menteri Luar Negeri Pemerintaham Yaman yang berafiliasi dengan Riyadh, mengatakan ada pembicaraan langsung antara Riyadh dan pemerintah penyelamat nasional Yaman untuk menghidupkan kembali gencatan senjata.
Upaya Arab Saudi memfasilitasi keberadaan Yaman di meja negosiasi menunjukkan tanda -tanda positif.
Mohammed Al-Bukhaiti, anggota Biro Politik Pemerintah Penyelamat Nasional Yaman mengatakan, "Terlalu dini untuk memastikan bahwa negosiasi di Sana'a telah berhasil. Tetapi jelas bahwa suasana perdamaian di wilayah tersebut telah kondusif dan menciptakan optimisme,".
Arab Saudi, dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain melancarkan agresi ke Yaman dan menjatuhkan sanksi darat, laut dan udara sejak Maret 2015.