Hamas ke Israel soal Tawanan: Terserah Kalian, Mau Hidup atau Mati
Dua pesan bergambar sayap militer Hamas, menjawab tegas sikap Kabinet Rezim Zionis, yang dari satu sisi sudah mulai bergerak untuk pertukaran tahanan, dan di sisi lain meningkatkan pemboman Gaza.
Brigade Al Qassam, Minggu (17/12/2023) pertama menjawab statemen Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, untuk meningkatkan tekanan militer atas Hamas, agar membebaskan tawanan Israel, dengan video berjudul "waktu hampir habis".
Dalam video itu nampak sebuah penghitung waktu mundur menunjukkan angka 1 hingga 9, dan setiap angka memperlihatkan gambar tawanan Israel, sebelum dan sesudah tewasnya.
Hal ini ditujukan kepada Israel, untuk menjelaskan bahwa rezim tersebut tidak dapat membebaskan para tawanannya dengan cara-cara kekerasan.
Media-media Israel, mengakui bahwa hal ini memberi tekanan hebat kepada pemukim Zionis, terutama keluarga para tawanan sehingga mereka menuntut agar perang diakhiri.
"Kabinet Netanyahu, mengabaikan pengakuan Militer Israel, bahwa pasukan kebingungan, dan mengalami keruntuhan, dan bersikeras melanjutkan perang, di sisi lain untuk mengendalikan protes warga, Tel Aviv, melalui Direktur Mossad, berusaha menggelar perundingan pertukaran tahanan lewat mediasi Qatar," imbuhnya.
Akan tetapi Brigade Al Qassam, kembali menjawab hal ini dengan mengatakan jika Israel, tidak menghentikan perang maka tidak akan pernah ada pertukaran tahanan.
Brigade Al Qassam, lalu merilis foto dengan keterangan yang ditulis dalam dua bahasa Ibrani, dan Arab, sebagai peluru pamungkas, "Pilihan di tangan kalian, tawanan dalam keranda atau yang masih hidup." (HS)