Atwan: Usulan Relokasi Warga Palestina tidak akan Memperpanjang Umur rezim Zionis
(last modified Sat, 01 Mar 2025 13:54:37 GMT )
Mar 01, 2025 20:54 Asia/Jakarta
  • Palestina
    Palestina

Parstoday- Analis terkenal dunia Arab mengatakan: Gaza tidak untuk dijual, begitu pula Mesir dengan warisan kuno lebih dari delapan ribu tahun.

Abdel Bari Atwan, seorang analis terkenal di dunia Arab, pada hari Kamis (27/2/2025) menilai penolakan Kairo terhadap usulan yang diajukan oleh pemimpin oposisi Zionis terhadap Gaza sebagai jawaban tegas dan dukungan bagi berdirinya negara Palestina yang merdeka, dan menekankan: Gaza tidak untuk dijual, dan Mesir, dengan warisan kuno lebih dari delapan ribu tahun, juga tidak untuk dijual.

 

Menurut Parstoday, dalam sebuah artikel di Rai Al-Youm, Abdel Bari Atwan mengacu pada usulan Yair Lapid, kepala oposisi Zionis, kepada Kairo mengenai Gaza, menyatakan: Reaksi Mesir terhadap usulan Lapid mengenai pengelolaan Kairo atas Gaza selama 15 tahun dengan imbalan pembatalan utang Mesir adalah penentangan yang cepat dan tegas serta penekanan pada prinsip-prinsip Mesir mengenai pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan al-Quds sebagai ibu kotanya.

 

Analis tersebut lebih lanjut menulis: "Usulan yang diajukan oleh kepala oposisi rezim pendudukan pada pertemuan AIPAC di Washington mencerminkan kegagalan semua rencana Amerika dan Israel di Gaza dan Tepi Barat, mulai dari penggusuran hingga genosida, dan terutama mengakhiri pemerintahan muqawama di Gaza."

 

"Pertanyaan saat ini yang digulirkan adalah setelah kekalahan penjajah dan militernya di Gaza, apa yang akan terjadi? Gaza tidak untuk dijual, begitu pula Mesir, dengan warisan kuno lebih dari delapan ribu tahun. Usulan Lapid tidak akan memperpanjang umur rezim apartheid," tambah Atwan.

 

Koran Al Riyadh: Rencana Trump Mengenai Gaza Hanyalah sebuah Fantasi

 

Sebuah koran Arab Saudi dalam laporannya menganalisa usulan pemerintah Amerika untuk Gaza, dan seraya menekankan bahwa pelaksanaan setiap rencana terkait Gaza tidak mungkin tanpa dukungan penuh negara-negara Arab, menyebut rencana Trump sekedar fantasi yang memiliki kemungkinan tinggi intervensi negara-negara Arab untuk melawan pelaksanaannya mengingat sikap negara-negara Arab terkait relokasi warga Jalur Gaza.

 

Rencana yang tidak akan Terlaksana

 

Sayid Hadi Sayid Afghahi, pengamat isu-su Asia Barat seraya menjelaskan bahwa rencana Trump terkait Gaza tidak dapat dibenarkan, mengungkapkan: Rencana ini tidak mempunyai pembenaran hukum, tidak ada pembenaran internasional, dan tidak ada pembenaran moral atau kemanusiaan. Dalam konteks ini, Trump berada dalam keadaan bingung, tertekan, dan tidak fokus.

 

"Saat ini, negara seperti Kanada dan Perdana Menterinya Justin Trudeau, yang patuh kepada Amerika, kini mengancam Amerika. Sikap Trump ini tidak akan terwujud dan dia tidak dapat mengusir warga Gaza," tekan Sayid Afghahi. (MF)