Konsekuensi Perang Gaza terhadap Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di rezim Zionis
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i177592-konsekuensi_perang_gaza_terhadap_kesenjangan_sosial_dan_ekonomi_di_rezim_zionis
Pars Today – Koran Israel Hayom seraya merilis laporan memperingatkan; Jika Netanyahu tidak mengakhiri perang Gaza, maka krisis sosial di bumi pendudukan akan semakin parah.
(last modified 2025-09-30T09:35:34+00:00 )
Sep 30, 2025 16:33 Asia/Jakarta
  • Tentara Zionis
    Tentara Zionis

Pars Today – Koran Israel Hayom seraya merilis laporan memperingatkan; Jika Netanyahu tidak mengakhiri perang Gaza, maka krisis sosial di bumi pendudukan akan semakin parah.

Surat kabar Zionis Israel Hayom memperingatkan bahwa perang Gaza akan memperburuk krisis sosial, terutama di kalangan tentara Israel. Israel Hayom menyatakan dalam laporannya: Menurut data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Israel, sekitar setengah dari pasangan yang pasangannya bertugas di tentara cadangan Israel menyatakan bahwa hubungan keluarga mereka telah rusak parah selama perang.

 

Data yang diperoleh dari "pemantauan paralel" di wilayah pendudukan menunjukkan bahwa konsekuensi negatif dari dinas jangka panjang di tentara Israel dan kehadiran tentara Israel yang terus-menerus di cadangan telah menciptakan krisis nyata, seperti perpisahan yang sering dan berbulan-bulan antara orang tua dan anak-anak, serta antara pasangan. Pemantauan paralel mengacu pada serangkaian metode dan proses di mana beberapa indikator, variabel, atau sistem diperiksa dan dievaluasi secara bersamaan dan independen satu sama lain.

 

Di bagian lain laporan, terungkap bahwa; Kondisi sosial yang buruk yang diciptakan oleh perang Gaza bagi wilayah pendudukan telah menyebabkan peningkatan kekerasan dalam rumah tangga, dan keluarga-keluarga menanggung akibat perang yang sangat besar. Laporan itu juga memperingatkan otoritas rezim Zionis bahwa jika ketahanan ini runtuh, setiap orang di wilayah pendudukan harus membayar harganya.

 

Menurut laporan yang dipublikasikan di media Israel, militer Israel telah menghadapi krisis psikologis dan keluarga yang serius di antara para prajuritnya dalam beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan peningkatan jumlah perpisahan, bunuh diri, dan desersi. Meskipun militer Israel menolak untuk mempublikasikan statistik perceraian resmi, statistik ini menunjukkan bahwa tekanan perang dan dinas militer tidak hanya memengaruhi kesehatan mental para prajurit Israel, tetapi juga secara serius mengancam fondasi keluarga mereka.

 

Seiring berlanjutnya perang Gaza, situasi ekonomi di wilayah pendudukan juga semakin kritis, dan pengangguran serta pemutusan hubungan kerja meningkat secara signifikan. Menurut data resmi, produk domestik bruto di wilayah pendudukan telah menurun tajam dan investasi juga terhenti. Imigrasi dari wilayah pendudukan telah meningkat, dan sektor teknologi juga berpindah ke Eropa dan Amerika Serikat. Investor asing juga dengan cepat menarik diri karena ketidakstabilan politik di wilayah pendudukan.

 

Dukungan membabi buta kabinet Netanyahu dan Zionis ekstrem terhadap perang, telah memicu friksi tajam di tubuh kabinet dan partai Zionis lainnya. Sejumlah pemimpin oposisi rezim Zionis menuntut dihentikannya operasi militer di Gaza dan fokus pada krisis internal.

 

Krisis ekonomi, jatuhnya korban militer Israel dalam perang Gaza, dan ketidakpercayaan publik telah menyebabkan meningkatnya demonstrasi anti-perang di Tel Aviv dan kota-kota lain di wilayah pendudukan, dan para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya perang Gaza. Bahkan Netanyahu sendiri telah mengakui "semakin terisolasinya" rezim Zionis dan memperingatkan bahwa situasi ini dapat berlanjut.

 

Perang rezim Zionis di Gaza telah menyebabkan ketidakstabilan politik, krisis ekonomi dan sosial yang semakin parah, dan kondisi di wilayah pendudukan ini akan membuka jalan bagi keruntuhan yang meluas dalam skala yang lebih besar; dalam situasi di mana kabinet Netanyahu tidak akan mampu mengatasi situasi ini. Berlanjutnya perang di Gaza tidak hanya menyebabkan ketidakstabilan yang meluas dan meningkatnya ketidakpuasan di kalangan Zionis di wilayah pendudukan, tetapi juga menghadapi tantangan serius terhadap fondasi internal rezim ini. (MF)