Pengusiran Ilhan Omar dari Komite Hubungan Luar Negeri AS
(last modified Sat, 04 Feb 2023 05:26:25 GMT )
Feb 04, 2023 12:26 Asia/Jakarta

Ilhan Omar, seorang wanita Muslim perwakilan dari Partai Demokrat dikeluarkan dari Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS karena mengkritik rezim Zionis. DPR AS mengeluarkan Omar dari Komite Hubungan Luar Negeri dengan 218 suara mendukung Partai Republik dan 211 suara menentang Demokrat.

Ilhan Omar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika, telah lama mendapat tekanan karena kata-katanya mengkritik kebijakan Israel dan mengutuk kejahatan rezim ini. Ia yang pernah menjadi anggota Komite Hubungan Luar Negeri DPR selalu mengambil sikap khusus terhadap kebijakan rezim Zionis.

Dia telah berulang kali mengkritik tindakan Tel Aviv terhadap Palestina, terutama serangan kriminal rezim Zionis, dan meminta Washington untuk mempertimbangkan kembali pemberian bantuan keuangan dan militer kepada Israel.

Ilhan Omar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika

Oleh karena itu, dia dan Rashida Tlaib, anggota Muslim lainnya dari DPR AS, telah lama berada di bawah tekanan karena posisi anti-Israel mereka dan penentangan terhadap kebijakan dukungan AS untuk Israel.

Seperti yang diumumkan Ilhan Omar beberapa waktu lalu terkait hal ini, pemerintah Zionis Israel akan menindak siapa pun yang mengecam pendudukan wilayah Palestina dengan kebijakan menghapusnya.

Posisi Ilhan Omar dan Rashidah Tlaib selalu menentang kebijakan Amerika Serikat dan mengutuk kejahatan rezim Zionis terhadap Palestina.

Kedua wakil DPR Amerika ini selalu menolak dukungan Amerika Serikat atas kejahatan rezim Zionis.

Oleh karena itu mereka ditekan oleh lobi-lobi aktif Zionis di Amerika Serikat dengan berbagai dalih politik, seperti menggagalkan perjalanan dua perwakilan Dewan Perwakilan Amerika ini ke Wilayah Pendudukan.

Kedua perwakilan ini juga mendukung kampanye "Boikot, Divestasi dan Sanksi Israel" (BDS), dan karena alasan ini, mereka berada di bawah tekanan yang kuat, namun mereka selalu bersikeras pada posisinya.

Ilhan Omar, seorang wanita Muslim perwakilan dari Partai Demokrat dikeluarkan dari Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS karena mengkritik rezim Zionis. DPR AS mengeluarkan Omar dari Komite Hubungan Luar Negeri dengan 218 suara mendukung Partai Republik dan 211 suara menentang Demokrat.

Posisi kedua anggota dewan AS ini menentang kebijakan Israel, sementara mereka juga mendapat tekanan karena mereka adalah Muslim, dan banyak perwakilan parlemen Amerika yang tidak mengakui kehadiran keduanya dalam menyetujui kebijakan Islamofobia, terutama mayoritas Partai Republik.

Sekarang Partai Republik telah memenangkan mayoritas, kubu Republik mulai berusaha mengusir mereka.

Mike Waltz, seorang perwakilan Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat, mengatakan dalam hal ini, Israel dan Amerika Serikat memiliki nilai-nilai yang sama dan mereka yang mendukung nilai-nilai ini pantas berada di Komite Hubungan Luar Negeri, dan anti-Semitisme tidak memiliki tempat di komite ini.

Ilhan Omar, perwakilan Demokrat di DPR AS mengkritik keputusan Kevin McCarthy, Ketua DPR ini untuk mengeluarkannya dari Komite Hubungan Luar Negeri dan menggambarkan keputusan Kevin McCarthy ini sebagai rasis dan dalam konteks xenofobia.

Terlepas dari segala tekanan, aktivitas umat Islam di arena politik Amerika telah meningkat sehingga menurut analisis Council on American-Islamic Relations, sebuah kelompok advokasi hak-hak sipil, dan Jetpack, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada peningkatan representasi Muslim di dalam kancah politik Amerika, Muslim Amerika telah memenangkan setidaknya 83 kursi dalam pemilihan paruh waktu lokal, di negara bagian dan federal sejauh ini.

Muslim AS

Tampaknya Zionis Israel masih berusaha mempertahankan pengaruhnya di Amerika Serikat, sehingga kebijakan anti-Israel menjadi garis merah pemerintah Amerika.

Namun, terlepas dari pengusiran Ilhan Omar dan upaya penyebaran Islamofobia dan pengaruh lobi-lobi Zionis di Amerika, kebijakan anti-Israel semakin meningkat di kalangan masyarakat negara ini.(sl)