Ketika Lukashenko Menjadi Mediator antara Kremlin dan Grup Wagner
Akhirnya, kurang dari sehari setelah pemberontakan kelompok milisi Wagner, yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, dan sebelum pasukannya berbaris menuju Moskow, kompromi antara Kremlin dan kelompok Wagner dibuat dengan mediasi Alexander Lukashenko, Presiden Belarus.
Usia pemberontakan Wagner tidak mencapai 24 jam, dan dari kata-kata pertama Prigozhin tentang awal pemberontakan hingga pernyataan terakhir tentang penghentian dan pengembalian pasukan ke kamp, pemberontakan Wagner berlangsung selama 23 jam 40 menit.
Group Wagner telah lama mengeluh kepada Kementerian Pertahanan tentang lemahnya dukungan terhadap pasukannya. Dia juga mengkritik kinerja tentara yang lambat dan lemah di garis depan perang Ukraina dan menuntut lebih banyak operasi dan kekerasan terhadap Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Sabtu (24/06/2023) malam setelah mengumumkan penyelesaian antara Kremlin dan Grup Wagner bahwa pasukan Wagner yang terlibat dalam peristiwa hari Sabtu tidak akan diadili.
Bagian dari pasukan Wagner, yang awalnya menolak untuk berpartisipasi dalam pemberontakan Prigozhin, akan menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan menjadi rekrutan resmi.
Peskov mengklarifikasi bahwa ada tujuan yang lebih tinggi, yaitu untuk mencegah pertumpahan darah dan konflik internal, yang coba dicapai oleh Lukashenko.
Istana Kremlin, sambil berterima kasih atas upaya mediasi presiden Belarusia, mengumumkan bahwa kasus pidana terhadap Prigozhin dibatalkan dan dia meninggalkan Rusia menuju Belarus.
Namun, tidak ada yang dikatakan tentang tuntutan utamanya, yaitu pemecatan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Media memberitakan bahwa salah satu poin kesepakatan dengan Wagner adalah membuat beberapa perubahan di Kementerian Pertahanan Rusia.
Setelah mengumumkan kesepakatan ini, komandan Group Wagner mengatakan, Kami memulai pawai menuntut keadilan pada tanggal 23 Juni dan dalam satu hari, kami mencapai jarak 200 km dari Moskow.
Pasukan Wagner kembali ke markas mereka saat mundur dari kota Rostov.
Prigozhin menambahkan, Menyadari tanggung jawab penuh atas fakta bahwa darah Rusia akan tumpah di tanah, kami membalikkan barisan pasukan kami dan, menurut rencana (yang disepakati), pergi ke sisi berlawanan, ke kamp gurun.
Pemberontakan Group Wagner yang tiba-tiba, yang tentu saja didasarkan pada alasan seperti serangan rudal terhadap pasukan Wagner oleh Rusia dan atas perintah Shoigu, serta ketidakpuasan dengan kurangnya dukungan yang cukup dan efektif terhadap kelompok ini di perang Ukraina, banyaknya korban yang ditimbulkan dan permintaan untuk pemecatan pejabat tinggi militer dan pertahanan Rusia muncul sebagai elemen yang mengejutkan dalam perimbangan politik dan militer Rusia.
Akhirnya, kurang dari sehari setelah pemberontakan kelompok milisi Wagner, yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, dan sebelum pasukannya berbaris menuju Moskow, kompromi antara Kremlin dan kelompok Wagner dibuat dengan mediasi Alexander Lukashenko, Presiden Belarus.
Akhirnya, kurang dari sehari setelah pemberontakan kelompok milisi Wagner, yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, dan sebelum pasukannya berbaris menuju Moskow, kompromi antara Kremlin dan kelompok Wagner dibuat dengan mediasi Alexander Lukashenko, Presiden Belarus.
Secara khusus, gerak maju pasukan Wagner yang sangat cepat menuju Moskow dalam beberapa hal menimbulkan kekhawatiran akan munculnya konflik internal berskala besar antara tentara Rusia dan anggota Wagner.
Tentu saja, tentara Ukraina, yang kini terlibat dalam serangan balik besar-besaran terhadap Rusia di berbagai front, menyambut baik peristiwa ini bahkan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan serangan besar-besaran terhadap posisi Rusia pada hari Sabtu.
Selain itu, kepala kantor presiden Ukraina mengungkapkan keputusasaan dan kekecewaannya atas kesepakatan kelompok Wagner dengan pemerintah Rusia untuk mengakhiri pemberontakan dan mundur dari wilayah negara tersebut.
Poin pentingnya adalah keterkejutan Barat dengan peristiwa ini dan diadakannya pertemuan dan dialog antara para pemimpin negara-negara Barat, termasuk para pemimpin Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Selain itu, Washington, yang mendasarkan strateginya pada pelemahan Rusia, tidak mengambil sikap resmi atas konflik internal di Rusia, tetapi sebagai tindakan dukungan tidak langsung, menunda pengenaan sanksi terhadap Wagner dan untuk sementara waktu tidak memberlakukan sanksi tersebut.
Nyatanya, kelompok Wagner melakukan permintaan utama Amerika, yaitu melemahkan sistem Rusia dan munculnya dua faksi di negara ini, yang bahkan siap mengeluarkan jutaan dolar, gratis untuk Washington.
Pejabat senior Rusia menduga bahwa tindakan Wagner direncanakan.
Dmitry Medvedev, Wakil Dewan Keamanan Nasional Rusia mengatakan pada Sabtu malam, Pemberontakan bersenjata kelompok Wagner saat ini adalah operasi yang direncanakan dan dilakukan dengan tujuan merebut kekuasaan di Rusia.
Bisa diprediksi Prigozhin akan meninggalkan komandan Grup Wagner dan tersingkir. Namun, pengaruh pemberontakan Wagner terhadap moral tentara Rusia dan ketidakpastian kelanjutan dinas tempur Wagner serta upaya perang Moskow dalam perang Ukraina tidak dapat disangkal.(sl)