Mengapa AS Membesar-Besarkan Perluasan Persenjataan Nuklir Cina?
https://parstoday.ir/id/news/world-i176142-mengapa_as_membesar_besarkan_perluasan_persenjataan_nuklir_cina
Amerika Serikat mengklaim Cina meningkatkan kekuatan militer konvensionalnya dengan memulai perluasan yang cepat dan berkelanjutan atas ukuran serta kemampuan kekuatan nuklirnya.
(last modified 2025-08-24T02:06:00+00:00 )
Aug 24, 2025 08:55 Asia/Jakarta
  • Mengapa AS Membesar-Besarkan Perluasan Persenjataan Nuklir Cina?

Amerika Serikat mengklaim Cina meningkatkan kekuatan militer konvensionalnya dengan memulai perluasan yang cepat dan berkelanjutan atas ukuran serta kemampuan kekuatan nuklirnya.

Tehran, Pars Today, Anthony Cotton, Komandan Komando Strategis Amerika Serikat, pada Maret 2025 di hadapan Kongres negara itu, dalam rangka membesar-besarkan pengembangan gudang senjata nuklir Cina, mengatakan bahwa instruksi Xi Jinping, Presiden Cina, agar militer negara itu pada tahun 2027 siap menguasai Taiwan, telah menyebabkan peningkatan senjata nuklir yang dapat ditembakkan dari darat, udara, dan laut.

Pentagon dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada akhir tahun lalu menyatakan bahwa jika kekalahan militer konvensional di Taiwan “sangat mengancam kelangsungan pemerintahan Tiongkok”, maka Beijing kemungkinan akan mempertimbangkan penggunaan pertama senjata nuklir.

Kementerian Pertahanan Cina, sebagai tanggapan atas tuduhan Washington, menyatakan menentang “setiap upaya untuk membesar-besarkan apa yang disebut ancaman nuklir Tiongkok dengan tujuan mendiskreditkan dan merusak Beijing serta secara sengaja menyesatkan masyarakat internasional.”

Dalam dokumen kebijakan pertahanan nasional 2023, Cina menegaskan kembali komitmen lamanya bahwa dalam kondisi apa pun, ia tidak akan menjadi negara pertama yang menggunakan senjata nuklir. Kebijakan yang dikenal dengan istilah no first use itu juga mencakup bagian bahwa Cina tidak akan menggunakan senjata nuklir terhadap negara non-nuklir atau mengancam negara-negara tersebut dengan senjata nuklir.

Kementerian Pertahanan Cina menegaskan:“Dalam perang nuklir tidak ada yang bisa menang, dan perang semacam itu tidak boleh dimulai.” Kementerian itu menambahkan bahwa Tiongkok tetap berpegang pada “strategi nuklir defensif dan kebijakan tidak menggunakan pertama kali.”

Pentagon dalam laporan tahunannya tentang kekuatan militer Tiongkok menyatakan bahwa meskipun ada sikap terbuka Cina, strategi negara itu kemungkinan mencakup kemungkinan penggunaan pertama sebagai respons terhadap serangan konvensional yang mengancam kemampuan nuklir, komando, dan kontrolnya, atau memiliki dampak yang hampir setara dengan serangan nuklir.

Tujuan Amerika dalam Membesar-besarkan Gudang Nuklir Cina


Tujuan strategis dan militer:
- Mempertahankan keunggulan nuklir:Cina dengan cepat meningkatkan jumlah hulu ledak nuklirnya, dan diperkirakan pada tahun 2030 akan melampaui 1.000 hulu ledak. Pertumbuhan cepat ini menantang keunggulan tradisional Amerika Serikat.
- Deterrence tiga kutub: Amerika khawatir munculnya keseimbangan nuklir baru antara dirinya, Tiongkok, dan Rusia, yang dianggap jauh lebih tidak stabil dibandingkan era Perang Dingin.

Tujuan politik dan diplomatik:
- Meningkatkan tekanan internasional terhadap Cina: Dengan menonjolkan ancaman nuklir Tiongkok, Amerika berupaya menggerakkan opini publik dunia melawan kebijakan militer Beijing dan memperkuat legitimasi tindakannya di Asia-Pasifik.
- Membenarkan penguatan persenjataan sendiri: Membesar-besarkan ancaman Cina dapat dijadikan alasan untuk menaikkan anggaran militer dan mengembangkan gudang senjata baru di Amerika Serikat.

Secara keseluruhan, pembesar-besaran gudang nuklir Cina oleh Amerika bukan hanya reaksi terhadap ancaman nyata atau potensial, tetapi juga alat untuk membentuk kebijakan domestik dan luar negeri Washington. Tujuan utamanya tampaknya menciptakan ketakutan di negara-negara kawasan Indo-Pasifik terhadap Beijing, mendorong mereka lebih dekat secara keamanan dengan Amerika Serikat, membeli senjata baru, serta bergabung dengan pakta-pakta militer di bawah pengawasan Washington.

Dampak pada Hubungan AS–Cina
- Peningkatan ketidakpercayaan: Kedua negara semakin saling menuduh berusaha merebut keunggulan militer. Hal ini memperburuk iklim dialog diplomatik.
- Perlombaan senjata: Amerika menemukan alasan untuk memperluas gudang senjatanya, sementara Cina menegaskan kembali tekadnya memperkuat kemampuan nuklir.

Melemahkan Dialog Strategis
- Negosiasi informal melemah: Meskipun ada pembicaraan tentang senjata nuklir, strategi anti-Cina Amerika memicu “perang media” yang merusak ruang dialog.
- Penolakan perlombaan senjata oleh Cina: Beijing berulang kali menegaskan tidak berniat mengikuti perlombaan senjata, namun Amerika meragukannya dan menganggapnya sebagai taktik untuk meraih konsesi.

Dampak Regional dan Global


- Ketidakstabilan di Asia-Pasifik: Munculnya Cina sebagai kekuatan nuklir ketiga mengganggu keseimbangan tradisional AS–Rusia dan meningkatkan potensi instabilitas.
- Perubahan teori deterrence: Teori klasik deterrence didasarkan pada dua kekuatan nuklir. Masuknya Cina ke dalam persamaan ini membuat perhitungan strategis lebih kompleks dan meningkatkan risiko salah persepsi maupun ancaman keliru.(PH)