Armenia dan Azerbaijan Sepakat Akhiri Perang Karabakh
(last modified Tue, 10 Nov 2020 05:42:32 GMT )
Nov 10, 2020 12:42 Asia/Jakarta
  • Putin, Aliyev dan Nikol Pashinyan
    Putin, Aliyev dan Nikol Pashinyan

Perdana menteri Armenia Senin (9/11/2020) mengkonfirmasi kesepakatan dengan pemimpin Rusia dan Republik Azerbaijan untuk mengakhiri perang di kawasan Nagorno-Karabakh.

Seperti dilaporkan IRNA, Nikol Pashinyan menyatakan dirinya telah menandatangani kesepakatan dengan pemimpin Rusia dan Republik Azerbaijan untuk mengakhiri perang di kawasan Karabakh.

Istana Kremlin di statemennya menyatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani statemen bersama terkait gencatan senjata di kawasan Nagorno-Karabakh dengan Presiden Republik Azerbaijan, Ilham Aliyev dan PM Armenia, Nikol Pashinyan.

Bersamaan dengan itu, Putin di pidatonya mengatakan, berdasarkan kesepakatan bersama, akan ditempatkan pasukan penjaga perdamaian di kawasan Nagorno-Karabakh dan gencatan senjata baru akan membuka penyelesaian jangka panjang krisis Karabakh.

"Gencatan senjata baru akan mulai diberlakukan Selasa (10/11/2020) dini hari waktu Moskow," ungkap Putin.

Di sisi lain, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa Turki dan Rusia akan bersama-sama melakukan kegiatan penjaga perdamaian di Nagorno-Karabakh.

Aliyev seraya mengatakan kesepakatan tersebut untuk kepentingan Baku dan Yerevan, menambahkan bahwa penandatanganan perjanjian damai antara Republik Azerbaijan dan Armenia merupakan pencapaian penting bagi Baku.

Bentrokan antara Republik Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh berlanjut meletus pada Ahad pagi, 27 September dan telah menewaskan sejumlah orang dari kedua pihak.

Konflik antara Republik Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh dimulai pada tahun 1988 dan meningkat menjadi konflik militer pada tahun 1992, yang mengakibatkan pendudukan wilayah Nagorno-Karabakh di Republik Azerbaijan dan tujuh kota tetangga oleh pasukan Armenia.

Sebelumnya banyak negara termasuk Republik Islam Iran menuntut dihentikannya bentrokan ini dan dimulainya dialog antara Baku dan Yerevan. (MF)