Militer rezim Zionis sekali lagi menargetkan berbagai wilayah di Suriah.
Tentara Zionis menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di Damaskus (ibukota Suriah) dengan empat rudal, yang mengakibatkan 7 orang, termasuk sejumlah wanita dan anak-anak, menjadi martir.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk agresi militer rezim Zionis terhadap Suriah dan menyerukan tindakan serius di tingkat regional dan internasional untuk menghentikan agresi tersebut dan meminta pertanggungjawaban rezim pendudukan.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran mengatakan, "Balasan Iran terhadap agresi rezim Zionis akan lebih jelas dan kuat."
Wakil khusus Presiden Rusia untuk urusan Suriah dalam pertemuan dengan sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran mengatakan, "Rezim Israel telah melanggar banyak garis merah."
Serangan udara rezim Zionis di Suriah menyebabkan korban jiwa bertambah menjadi 5 orang.
Pesawat-pesawat rezim Zionis kembali melancarkan serangan ke wilayah Suriah dengan menargetkan dua provinsi, Homs dan Hama.
Pangkalan militer AS di ladang gas Conoco di Deir ez-Zor, yang berada di wilayah timur Suriah menjadi sasaran serangan rudal kelompok perlawanan.
Republik Islam Iran menekankan pentingnya tentara Amerika Serikat keluar tanpa syarat dari Suriah.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan, Rezim Zionis, penjahat pembunuh anak-anak, harus tahu, pembalasan atas tumpahnya darah suci, akan dilakukan, dan tunggulah pembalasan itu.