Media Lebanon, mengabarkan, Perdana Menteri Israel, meminta Presiden Prancis, untuk menerapkan kembali programnya guna menenangkan perbatasan selatan Lebanon, dan menjauhkan pasukan Hizbullah.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengkritik sikap Prancis dan Polandia mengenai kemungkinan pengiriman pasukan NATO ke Ukraina dan menekankan bahwa negara-negara tersebut tidak dapat mewakili NATO. Dalam konteks ini, dia menyatakan bahwa Prancis dan Polandia tidak dapat berbicara atas nama NATO, yang sejak awal tidak melakukan intervensi secara resmi dan sukarela dalam perang ini.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Paris menentang rencana serangan militer Israel terhadap Rafah.
Protes ekonomi-politik terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali digelar. Kali ini, para petani Prancis turun ke jalan dan jalan raya dengan kendaraan mereka. Mereka memprotes kebijakan ekonomi pemerintah Prancis di bidang pertanian.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa Uni Eropa harus membentuk pasukan gabungannya sendiri yang dapat berperan dalam menjaga perdamaian dan mencegah konflik.
Sampai hal ini tidak terjadi lagi, poin penting – bagi sayap kanan Perancis – dari rancangan undang-undang migrasi yang dikeluarkan oleh pemerintahan Macron adalah bagaimana menangani migran tidak berdokumen di negara tersebut.
Di tengah berlanjutnya perang di Jalur Gaza dan pembantaian warga Palestina di wilayah ini oleh rezim Zionis, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan terhadap kehancuran Gaza dan serangan membabi buta terhadap warga sipil.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban meminta agar dua keputusan penting bagi Ukraina mengenai dukungan anggaran dan dimulainya negosiasi keanggotaan negara itu di Uni Eropa dihapus dari agenda pertemuan Eropa di pertengahan Desember.
Terlepas dari kenyataan bahwa 38 hari telah berlalu sejak operasi Badai Al-Aqsa dan reaksi rezim Zionis terhadap operasi ini dengan pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza dan pembunuhan ribuan warga Palestina serta kehancuran besar-besaran di wilayah ini, beberapa negara Barat yang bersekutu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, masih menentang gencatan senjata dalam perang berdarah ini.
Bersamaan dengan berlanjutnya aksi kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza yang hingga saat ini telah menyebabkan lebih dari 11 ribu orang gugur syahid dan melukai lebih dari 27 ribu warga Palestina, kemarahan dan kecaman global juga semakin meningkat sedemikian rupa sehingga selain demonstrasi besar-besaran, bahkan beberapa politisi Barat pun mengkritik Israel.