Israel Serang Barat Daya Damaskus
-
Serangan udara Israel ke Suriah
Parstoday- Media-media Suriah mengonfirmasi serangan udara rezim Zionis Israel ke kawasan Qatna di barat daya Damaskus.
Menurut laporan Parstoday mengutip IRNA, jet-jet tempur rezim Zionis Selasa (11/3/2025) dini hari membombardir Qatna, barat daya Damaskus.
Menurut sumber ini, jet-jet tempur Israel juga melakukan lebih dari 20 serangan udara di pinggiran Daraa di Suriah selatan, bersamaan dengan agresi darat rezim tersebut.
Berbagai media melaporkan bahwa jet tempur Israel hari Senin (10/3/2025) membombardir pangkalan militer mantan pemerintah Suriah di Provinsi Daraa.
Sejumlah media mengutop lama Syria News menyatakan bahwa jet-jet tempur Israel menargetkan Brigade 89 di kota Jbab dan Brigade 12 di kota Izraa di pinggiran Daraa.
Sumber tersebut mencatat bahwa serangan itu menargetkan pangkalan militer milik bekas rezim Suriah, termasuk tank yang mereka katakan belum dihancurkan.
Setelah pengeboman, pasukan darat tentara Zionis menyerang wilayah Maariyah, Kariz al-Wawi, dan Kuwayah di Suriah selatan.
Baru-baru ini, tentara Israel telah meningkatkan operasinya di Suriah selatan dan menargetkan beberapa pangkalan, sambil melanjutkan serangan daratnya ke zona penyangga.
Tentara Israel telah menguasai lokasi-lokasi strategis, termasuk perbukitan Jabal al-Sheikh, dan terus memperluas kehadiran militernya di provinsi Quneitra di Suriah barat daya.
Menurut IRNA, sejak jatuhnya pemerintahan Assad, tentara Israel telah melintasi garis pembatas antara Dataran Tinggi Golan pendudukan dan daratan Suriah dan terus menduduki daerah dekat Dataran Tinggi Golan di provinsi Daraa dan Quneitra.
Dalam hal ini, para analis, mengacu pada gerakan militer berkelanjutan rezim Zionis di Suriah selatan dan pernyataan ekspansionis Perdana Menteri rezim tersebut mengenai masalah ini, menilai hal ini sejalan dengan rencana jahat Benjamin Netanyahu di wilayah tersebut.
Menurut para analis, cukup jelas bahwa Netanyahu berusaha menutupi kegagalannya di Gaza dan Tepi Barat dengan melanjutkan pendudukan di Lebanon selatan dan Suriah dengan dukungan Amerika Serikat dan pemerintahan Donald Trump. (MF)