Mengapa Rezim Zionis Terus Menentang Pemberian Bantuan Kepada Warga Palestina?
(last modified Sun, 30 Mar 2025 04:50:13 GMT )
Mar 30, 2025 11:50 Asia/Jakarta
  • Anak Palestina di Gaza
    Anak Palestina di Gaza

Pars Today - Tindakan kriminal rezim Zionis terhadap warga Palestina yang tinggal di Gaza terus berlanjut, dan rezim tersebut terus mencegah bantuan makanan dan medis mencapai penduduk Gaza.

Terkait hal ini, Tom Fletcher, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, mengatakan, Akibat penentangan Israel, bantuan pangan membusuk di perbatasan Gaza.

Fletcher mengatakan, Bantuan pangan di perbatasan semakin menipis dan obat-obatan semakin menipis. Mereka bahkan tidak mengizinkan impor peralatan medis yang vital.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan mengkritik kurangnya tindakan masyarakat internasional terhadap kejahatan ini, dengan mengatakan, Jika prinsip-prinsip dasar hukum humaniter masih relevan, masyarakat internasional harus mengambil tindakan untuk menegakkan prinsip-prinsip ini.

Dengan serangan berkelanjutan rezim Zionis setelah melanggar gencatan senjata, situasi di Gaza menjadi sangat kritis.

Tom Fletcher

Rezim Zionis telah meningkatkan tekanan terhadap warga Palestina yang tinggal di Gaza di berbagai tingkat politik dan sosial, termasuk mencegah masuknya makanan dan obat-obatan ke Gaza.

Terkait hal ini, Ismail Thawbata, Direktur Kantor Informasi Pemerintah Palestina di Gaza, baru-baru ini mengumumkan, Rezim Zionis terus melakukan pengepungan berat terhadap Gaza dan telah menutup semua penyeberangan di wilayah tersebut sejak awal Ramadan, dan lebih dari 10.000 truk bantuan kemanusiaan telah dicegah memasuki Gaza oleh rezim Israel, yang merupakan kejahatan yang ditujukan untuk membuat rakyat Palestina kelaparan secara sistematis.

Situasi ini terjadi pada saat, menurut statistik yang diterbitkan, lebih dari 3.500 anak menghadapi kematian akibat kekurangan gizi, lebih dari 350.000 pasien dengan penyakit tertentu sedang menunggu obat, penyebaran penyakit menular terus berlanjut, dan kekurangan makanan sedang akut.

Sebenarnya, rezim Zionis terus melakukan genosida dan pembantaian terhadap warga Palestina dengan berbagai cara, termasuk mengganggu pengiriman bantuan, sementara menggunakan kelaparan sebagai alat perang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.

Namun, terlepas dari semua kebijakan dan kejahatan Israel ini, negara-negara Barat mengabaikan kondisi di Gaza dan tidak mengambil tindakan apa pun sesuai dengan slogan-slogan kemanusiaan dan klaim mereka untuk menyelesaikan masalah ini.

Dalam konteks ini, Amerika Serikat, sebagai pemimpin Barat, bukan hanya berdiam diri terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina, tapi bahkan telah mengirim bantuan dan pesan politik untuk mendukung Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis, yang telah membiarkannya terus membunuh penduduk Gaza dan mengabaikan semua hukum internasional.

Sekaitan dengan hal ini, Abu Ubaidah, Juru Bicara Sayap Militer Hamas menyatakan, Rakyat Palestina menghadapi genosida dan kelaparan di depan mata dunia.

Dengan demikian, Israel yang telah menderita kekalahan telak dalam Perang Gaza, padahal telah melakukan segala kejahatan dan kebijakan kejam terhadap warga Palestina yang tinggal di Gaza, kini tengah berupaya dengan bentuk lain untuk meneruskan kebijakan genosida terhadap warga Palestina dan memberikan tekanan kepada mereka, termasuk dengan menutup semua pintu masuk bantuan untuk mencapai warga Palestina.

Faktanya, penguasa Zionis yang menjadikan pengusiran paksa warga Palestina sebagai salah satu tujuan utama mereka, berupaya memaksa mereka meninggalkan tanah ini atau membuat mereka mati kelaparan dengan menerapkan kebijakan apa pun.

Pusat Pengawas Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania menyatakan dalam hal ini, Rezim Zionis tidak menggunakan bantuan kemanusiaan hanya sebagai alat tekanan dalam negosiasi untuk mencapai tujuan politik atau militer, tapi keputusan ini merupakan implementasi yang disengaja dan terorganisasi dari kebijakan kelaparan untuk memaksa penduduk Jalur Gaza meninggalkan tanah ini karena kondisi kehidupan yang mematikan.

Meski kondisi makin memburuk, warga Palestina yang tinggal di Gaza tetap melanjutkan perlawanan dan kehidupan mereka.

Sebagaimana yang telah berulang kali diakui oleh para pejabat Hamas, Hazem Qassem, Juru Bicara Gerakan Hamas, menekankan dalam hal ini, Kami memperingatkan para penjajah agar tidak melanjutkan kejahatan tersebut dan menekankan bahwa rakyat Palestina dan perlawanan mereka tidak akan menyerah pada tekanan ini dan akan terus berdiri teguh hingga kebebasan dan kemenangan tercapai.(sl)