Eslami: IAEA Sudah Menjadi Tawanan Zionis Israel
Kepala Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI), Mohammad Eslami pada Kamis (09/06/2022) malam menyebut Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sudah menjadi tawanan Zionis.
Menurutnya, "Sangat disayangkan bahwa sebuah lembaga internasional telah dieksploitasi oleh rezim ilegal dan kredibilitasnya telah dipertanyakan."
Resolusi usulan AS-troika Eropa terhadap Iran diadopsi hari Rabu (8/6) pada pertemuan triwulanan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), meskipun ada penentangan kuat dari Cina dan Rusia.
Resolusi tersebut disampaikan kepada Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional dengan pendekatan politik dan untuk kepuasan rezim Zionis.
Menurut laporan Iran Press, Mohammad Eslami, Kepala Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI), dalam sebuah acara televisi pada Kamis (9/6) menyinggung kerja sama ekstensif di luar safeguard.
"Iran menerima JCPOA dan mengizinkan IAEA melakukan pengawasan di luar safeguard demi membangun kepercayaan, tetapi Barat tetap tidak mau menyingkirkan tuduhan terhadap Iran," ujar Eslami.
Mohammad Eslami lebih lanjut mengatakan tentang tindakan Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran baru-baru ini dalam menghentikan aktivitas kamera di luar safeguard IAEA.
"Tehran telah mempertahankan rekaman kamera JCPOA sebagai sisa itikad baik, tetapi sekarang telah disampaikan tuduhan tidak berdasar dan tidak dapat diterima, sehingga keputusan baru-baru ini telah dibuat," ujar Eslami.
Kepala AEOI menjelaskan bahwa Iran telah menghentikan aktivitas sekitar 18 kamera di luar safeguard IAEA, dan menambahkan, "Tehran menyerahkan CPF dan programnya ke IAEA untuk pertama kalinya, dan sesuai dengan piagam IAEA, lembaga internasional ini berkewajiban untuk memberikan bantuan teknis kepada Iran, tetapi IAEA dan lembaga-lembaga internasional lainnya justru telah menjadi tawanan Zionis hari ini."
Mohammad Eslami menyatakan bahwa kegiatan damai program nuklir Iran akan berlanjut dalam lingkungan teknis, luar biasa dan dipengaruhi oleh kriteria IAEA,
"Dengan izin Allah SWT, bimbingan Pemimpin Besar Revolusi Islam dan tekad para ilmuwan muda, kesempatan untuk penelitian dan pengembangan industri di bidang nuklir tersedia bagi Iran," pungkas Eslami.(sl)