Pars Today
Militer rezim Zionis Israel menggunakan beragam senjata, rudal dan bom untuk menyerang Jalur Gaza, bahkan mereka menggunakan bom fosfor putih.
Di hari ke-22 serangan Israel ke Jalur Gaza, ada beberapa poin yang patut direnungkan. Pertama, serangan darat Israel ke Gaza dilancarkan dari tiga arah, tapi mengalami kegagalan, serta militer rezim ini tidak dapat terus maju.
Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar menilai kebijakan Zionis yang melakukan pembunuhan massal dan hukuman terhadap warga sipil tak berdosa tidak dapat diterima.
Organisasi untuk Hak-hak Perempuan dan Anak, Intisaf mengumumkan bahwa lebih dari 12 juta anak Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Juru bicara pemerintah Republik Islam Iran bereaksi terhadap rilis berita tentang penemuan 66 kuburan massal anak-anak pribumi Kanada di halaman sekolah berasrama.
Pusat Pembersihan Ranjau di Zona Perang Yaman yang berafiliasi dengan pemerintah Sana'a melaporkan bahwa 10 anak Yaman terluka akibat ledakan bom cluster yang tersisa dari serangan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri Iran saat bertemu dengan Juru bicara Ansarullah dan ketua delegasi juru runding pemerintah penyelamatan nasional Yaman, mengatakan, Iran senantiasa menyatakan dukungannya atas tuntutan dan keinginan rakyat Yaman.
Duta besar Yaman di Suriah seraya mengisyaratkan bahwa agresi ke Yaman untuk melayani rezim Zionis Israel mengatakan, alasan agresi ini adalah ketakutan Tel Aviv akan bahaya kekuatan Ansarullah yang terus meningkat.
Ketika kekerasan senjata di AS meningkat, kekhawatiran itu juga berkembang di negara tetangga AS. Pemerintah Kanada telah memperkenalkan undang-undang yang akan menghentikan penjualan senjata dan menjual mainan yang mirip dengan senjata api.
Serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) di Sanaa, ibu kota Yaman baru-baru ini telah merenggut banyak korban.