Transformasi Asia Barat, 24 April 2022
(last modified Sun, 24 Apr 2022 10:23:49 GMT )
Apr 24, 2022 17:23 Asia/Jakarta
  • Kubah Shakhrah, Palestina.
    Kubah Shakhrah, Palestina.

Meningkatnya ketegangan dan konflik antara Palestina dan rezim Zionis Israel menjadi salah satu topik terhangat dalam perkembangan terbaru di Asia Barat selama sepekan terakhir.

Kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza melakukan penembakan uji coba 30 rudal ke arah laut, bersamaan dengan serangan Rezim Zionis Israel ke Masjid Al Aqsa.

Baitul Maqdis dan pelataran Masjid Al Aqsa hari Jumat lalu menjadi arena bentrokan paling sengit yang terjadi dalam setahun terakhir antara pasukan Rezim Zionis dengan warga Palestina. Dalam bentrokan ini sedikitnya 160 warga Palestina terluka.

Hari ini, Minggu (17/4/2022), tentara dan pemukim Zionis kembali memasuki pelataran Masjid Al Aqsa, dan terlibat bentrok dengan warga Palestina, yang menyebabkan 17 warga Palestina terluka.

Sumber media Palestina mengabarkan, kelompok perlawanan Palestina, menembakan 30 rudal sebagai uji coba, ke laut bersamaan dengan serangan pasukan Israel, ke Masjid Al Aqsa.

Menurut sumber itu, tujuan penembakan uji coba rudal dan roket ini adalah untuk memberikan peringatan kepada Rezim Zionis Israel.

Jihad Islam dan Hamas menegaskan bahwa Masjid Al Aqsa adalah garis merah, dan berulangkali memperingatkan pelanggaran garis merah ini akan membawa dampak mengerikan.

Juru bicara Gerakan Al Nujaba Irak Nasr Al Shammar

Nujaba Minta Kubu Perlawanan Alihkan Perang ke Palestina

Juru bicara Gerakan Al Nujaba Irak meminta seluruh kelompok perlawanan mengerahkan segenap kekuatan untuk mengalihkan pertempuran ke wilayah Palestina pendudukan.

Nasr Al Shammari, Sabtu (16/4/2022) menyebut serangan brutal aparat rezim Zionis terhadap warga Palestina di Masjid Al Aqsa, sebagai bentuk keputusasaan rezim ini.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Mayadeen, Al Shammari menuturkan, "Perilaku brutal rezim penjajah Al Quds, adalah bukti keputusasaan Zionis di hadapan kecerdasan rakyat Palestina."

Ia menambahkan, "Aksi ini membawa pesan bagi negara-negara Arab yang sudah melakukan normalisasi, bahwa normalisasi sama sekali tidak punya pembenaran, dan mereka sama sekali tidak punya harga di mata Tel Aviv dan Washington."

Nasr Al Shammari menjelaskan, "Musuh ingin membatasi peristiwa ini hanya di wilayah pendudukan saja, oleh karena itu kita harus melakukan apa pun untuk mengubah masalah Palestina, menjadi cita-cita Arab-Islam sehingga bisa mencegah terwujudnya keinginan musuh."

"Menurut keyakinan kami, seluruh gerakan perlawanan berkewajiban untuk mengerahkan semua kemampuan finansial, pengalaman, persenjataan dan fasilitas pendukungnya untuk mengalihkan pertempuran ke wilayah Palestina pendudukan. Langkah semacam ini akan menghindarkan kita dari pertempuran sekunder yang ditujukan untuk melindungi Rezim Zionis," pungkasnya.

Ansarullah: Negara Arab Harusnya Kirim Tentara ke Palestina Bukan Yaman

Selain menyampaikan solidaritas atas Baitul Maqdis, dan mengecam kejahatan Rezim Zionis, kelompok politik Yaman, juga mengingatkan rezim-rezim Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel, tentang urgensi melindungi Baitul Maqdis.

Mohammad Ali Al Houthi, Ketua Komite Tinggi Revolusi Yaman, Sabtu (16/4/2022) mengecam keras aksi provokatif dan melanggar hukum yang dilakukan Rezim Zionis dengan menyerang Masjid Al Aqsa, Al Quds dan warga Palestina.

Kepada rezim-rezim Arab, Mohammad Ali Al Houthi mengatakan, "Tepat jika setengah pasukan yang Anda gunakan untuk membunuh rakyat Yaman, digunakan untuk melindungi Baitul Maqdis sebagai kewajiban terkecil Anda."

Pada saat yang sama, koalisi partai politik Yaman, Ahzab Al Liqa' Al Mushtarak mengutuk serangan Zionis dan penangkapan terhadap sekitar 400 warga Palestina dalam serangan musuh ke Masjid Al Aqsa.

"Serangan provokatif Zionis mewajibkan perlawanan serius bangsa-bangsa Arab dan Islam bersama perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajah, dan melawan Zionis, selain itu membutuhkan persatuan bangsa-bangsa Arab dan Islam untuk melawan rezim-rezim Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel," pungkasnya.

Kompleks Masjid al-Aqsa dan Kubah Shakhrah 

Kuwait Serukan Masyarakat Internasional Dukung Palestina

Ketua Parlemen Kuwait menyerukan dukungan masyarakat internasional terhadap bangsa Palestina yang tertindas di bawah tekanan rezim Zionis.

Tentara dan pemukim Zionis berulang kali menyerang berbagai wilayah Palestina dalam beberapa hari terakhir, termasuk Masjid Al-Aqsa, yang menyebabkan sedikitnya 17 warga Palestina syahid,  dan melukai ratusan lainnya.

Ketua Parlemen Kuwait, Marzouq Ali Al-Ghanim hari Sabtu (16/4/2022) mengutuk serangan rezim Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa dan kejahatan yang dilakukan oleh tentara bersama pemukim Zionis terhadap orang-orang Palestina yang tertindas, serta meminta masyarakat internasional untuk mendukung Palestina.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Kuwait mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh pasukan rezim Zionis di Masjid Al-Aqsa.

Kejahatan rezim Zionis dalam beberapa hari terakhir terhadap rakyat Palestina memicu kecaman publik internasional yang luas.

Hamas: Pedang Quds-2 akan Lebih Tajam dari Perlawanan Sebelumnya !

Anggota biro politik Hamas memperingatkan rezim Zionis akan melancarkan operasi baru, Pedang Quds 2, jika rezim Zionis masih melanjutkan agresinya di Masjid Al-Aqsa.

Kantor Berita Sama melaporkan, Haroon Nasser al-Din, anggota biro politik Hamas hari Sabtu (16/4/2022) mengatakan bahwa gerakan Hamas menyadari penipuan yang dilakukan rezim Zionis dan tidak akan mengizinkan Masjid Al-Aqsa dirusak atau dikorbankan.

"Hamas telah memberi tahu para mediator bahwa setiap korban di Masjid Al-Aqsa akan menjadi deklarasi perang, dan Operasi Pedang 2 akan jauh lebih parah daripada operasi perlawanan sebelumnya," ujar pejabat Hamas ini.

"Peristiwa yang terjadi pada hari Sabtu di Masjid Al-Aqsa adalah upaya musuh untuk mengimplementasikan plot untuk membagi masjid dalam ruang dan waktu, yang merupakan langkah menuju pembangunan kuil yang diklaimnya selama ini," tegasnya.

Wilayah Pendudukan, khususnya Masjid Al-Aqsa, pada hari Jumat (15/4/2022) menjadi saksi bentrokan terburuk dalam satu tahun terakhir antara jamaah Palestina dan tentara rezim Zionis. Hampir 350 warga Palestina terluka dan sedikitnya 400 lainnya ditahan dalam serangan tentara Zionis terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa dan Tepi Barat.

Pada 10 Mei 2021, rezim Zionis melancarkan perang melawan Palestina di Tepi Barat dan Gaza. Tetapi, bertentangan dengan harapan Tel Aviv, serangan ini disambut dengan respons rudal yang kuat dari pasukan perlawanan Palestina. Akhirnya, rezim Zionis mengajukan gencatan senjata untuk mengakhir operasi perlawanan disebut Pedang Quds pertama tersebut.

Al Qaeda Yaman

Didukung Saudi, Teroris Al Qaeda Lancarkan Operasi Baru di Yaman Selatan

Bertentangan dengan klaim koalisi Saudi yang menyangkal bahwa Al Qaeda tidak hadir di Yaman selatan, kelompok teroris bersikeras melanjutkan kehadirannya dengan melakukan operasi baru di Aden timur.

Selama ini muncul berbagai laporan berulang tentang hubungan antara teroris al-Qaeda dan Daesh di Yaman dan Arab Saudi, tetapi Riyadh selama ini membantahnya. Fakta baru menunjukkan bantahan Saudi tidak berdasar.

Situs berita Al-Khabar Al-Yamani melaporkan, kelompok teroris al-Qaeda melakukan operasi baru di provinsi Abyan, wilayah selatan Yaman pada hari Sabtu (16/4/2022) dan mencoba memperluas kehadirannya di gerbang timur Aden yang berada dalam kendali koalisi Saudi-Emirat.

Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa anggota kelompok teroris Al-Qaeda yang berbasis di daerah Al-Mujaleh dan Al-Muhafdah menghentikan dua ambulans dalam perjalanan mereka dari Aden ke Shabwa. Belum diketahui nasib para penumpang ambulans tersebut.

Operasi baru ini menjadi aksi teroris al-Qaeda kedua dalam waktu kurang dari sepekan terakhir.

Meskipun Riyadh membantah dukungannya terhadap al Qaeda, tapi pemimpin al-Qaeda di Jazirah Arab sendiri tahun lalu mengakui bahwa mereka memerangi tentara Yaman dan pasukan Ansarullah.

"Peran kami dalam memerangi tentara Yaman dan Ansarullah sudah jelas dan tidak ada yang bisa menyangkalnya. Kami terlibat dalam 11 medan tempur," kata pemimpin al-Qaeda di Jazirah Arab, Khalid Batarfi seperti dilaporkan televisi al-Mayadeen.

Tentara Yaman dan Ansarullah berulang kali menyatakan bahwa koalisi Saudi menggunakan anasir teroris al-Qaeda dan Daesh untuk melawan mereka di Yaman.

Menteri Dalam Negeri Yaman di Sana'a juga mengatakan koalisi Saudi memanfaatkan teroris Daesh dan al-Qaeda untuk berperang melawan pasukan Yaman.

Saudi dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara lain, menyerbu Yaman pada Maret 2015. Agresi ini telah menewaskan puluhan ribu warga Yaman dan menelantarkan jutaan orang lainnya.

Agresi militer Saudi juga menyebabkan Yaman kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Jihad Islam Palestina dan Hamas.

Hamas dan Jihad Islam: Tak Ada Gencatan Senjata dengan Israel !

Para pemimpin Jihad Islam dan Hamas membantah gencatan senjata dengan Rezim Zionis Israel, dan mengumumkan akan menindak para penjajah sesuai dengan tuntutan di lapangan.

Kelompok-kelompok perlawanan Palestina, Minggu (17/4/2022) membantah segala bentuk gencatan senjata dengan Rezim Zionis Israel, setelah serangan pasukan rezim ini ke Masjid Al Aqsa hari Jumat lalu, dan mediasi yang dilakukan Mesir serta Qatar.

Dikutip situs Al Ahed, Daoud Shahab, salah satu pejabat tinggi Jihad Islam mengatakan, "Kami tidak berbicara soal gencatan senjata, tapi berbicara tentang penanganan tuntutan di lapangan, artinya jika rakyat Palestina diserang, kami akan mengambil sikap yang dapat dijelaskan saat itu."

Ia menambahkan, "Kami sudah mengirim pesan tegas kepada seluruh mediator, jika serangan Israel ke Tepi Barat, Baitul Maqdis, dan Masjid Al Aqsa tidak dihentikan. Situasi akan berujung dengan pertempuran nyata dan sulit."

Lebih lanjut Daoud Shahab menjelaskan, "Kelompok perlawanan terus mengamati perkembangan di lapangan, dan kewajiban kami adalah melindungi Masjid Al Aqsa, serta mendukung rakyat Palestina, dan kami tidak akan meninggalkan kewajiban ini."

Di sisi lain, Juru bicara Hamas, Abdul Latif Al Qanou menuturkan, "Di Baitul Maqdis, dan Masjid Al Aqsa, tidak ada gencatan senjata dan ketenangan apa pun, hak rakyat Palestina untuk salat di Masjid Al Aqsa, melaksanakan Itikaf, dan hak ini tidak bisa ditawar."

Ketegangan Meningkat, Militer Zionis Aktifkan Iron Dome

Militer Israel mengaktifkan sistem pertahanan udara Iron Dome di wilayah selatan untuk mengantisipasi kemungkinan tembakan roket dari Gaza.

Militer Zionis memutuskan untuk mengaktifkan sistem pertahanan udara Iron Dome beberapa jam setelah sirene dibunyikan di kota Nahal Oz yang berada di sekitar Gaza pada Minggu (17/4/2022) malam.

Beberapa sumber berita melaporkan terjadinya dua ledakan di daerah ini.

Situasi keamanan di wilayah pendudukan sangat tegang setelah awal bulan suci Ramadhan.

Lebih dari 160 orang terluka dan lebih dari 20 warga Palestina dibunuh oleh tentara Zionis selama 15 hari terakhir.

Sebanyak tujuh orang Palestina yang syahid terkait dengan bentrokan pada hari Kamis dan Jumat. Sejumlah korban luka juga dilaporkan dalam kondisi kritis.

Sumber resmi Palestina melaporkan penangkapan sedikitnya 400 warga Palestina dalam bentrokan baru-baru ini. dan 90 dari tahanan terkait dengan bentrokan hari Jumat.

Tindakan represif tentara Zionis tersebut memicu kemarahan luas dari kelompok dan tokoh Palestina, yang mengutuk langkah tersebut dan mengancam akan membalasnya dengan keras.

Pasukan rezim Zionis di Kompleks Masjid al-Aqsa.

Serangan Pasukan Zionis ke Masjid Al Aqsa Terus Berlanjut

Serangan pasukan Rezim Zionis Israel, bersama para pemukim Zionis, ke Masjid Al Aqsa, terus berlanjut sampai sekarang.

Pasukan Zionis, Senin (18/4/2022) kembali mendukung serangan para pemukim Zionis ke Masjid Al Aqsa, dan serangan ini dilakukan atas imbauan organisasi-organisasi Israel.

Dikutip situs Palestine Today, sejumlah banyak tentara Israel, menyerang Masjid Al Aqsa, dan berusaha mengusir warga Palestina yang tengah salat dan melaksanakan itikaf di pelataran masjid.

Hal ini dilakukan oleh pasukan Rezim Zionis Israel untuk membuka ruang bagi para pemukim Zionis guna menerobos masuk Masjid Al Aqsa.

Menurut Palestine Today, sejumlah penembak jitu Israel yang ditempatkan di atap Masjid Al Aqsa, dan gedung-gedung di sekitarnya, sudah disiagakan.

Kelompok-kelompok pemukim Zionis, seiring dengan semakin dekatnya Hari Paskah Yahudi, mendesak pasukan Israel untuk meningkatkan serangan ke Masjid Al Aqsa, serangan itu dimulai Jumat pagi lalu, dan rencananya akan berlangsung selama sepekan.

Yordania: Serangan ke Masjid Al Aqsa Ancam Keamanan Regional

Perdana Menteri Yordania mengatakan, upaya Rezim Zionis membagi waktu dan tempat Masjid Al Aqsa adalah langkah berbahaya, dan jika tidak segera dihentikan, akan mengancam keamanan dan perdamaian kawasan.

Bisher Al Khasawneh, Minggu (17/4/2022) seperti dikutip TV Al Jadeed menggelar rapat kabinet membahas peningkatan ketegangan di Masjid Al Aqsa, Baitul Maqdis, dan upaya Yordania untuk mendukung warga Palestina serta tempat bersejarah Al Quds.

PM Yordania mengabarkan upaya Amman menjalin kontak dengan pihak-pihak regional dan internasional untuk menghadapi tindakan ilegal Israel.

"Israel berusaha mengubah status bersejarah, dan legal yang ada di Masjid Al Aqsa, dan Baitul Maqdis," ujarnya.

Ia menambahkan, "Saat ini kita menyaksikan peristiwa-peristiwa berbahaya yang mengarah pada upaya pembagian waktu dan tempat Baitul Maqdis. Hal ini tertolak, dan tidak bisa diterima sampai kapan pun, kami mengecamnya dan Kementerian Luar Negeri Yordania sudah memperingatkannya."

Menurut PM Yordania, aksi kelompok-kelompok ekstrem yang menistakan Masjid Al Aqsa bisa memicu bahaya besar yang jika tidak segera dihentikan, bisa mengancam keamanan, perdamaian dan stabilitas kawasan.

Ia menegaskan, "Israel pada posisinya sebagai kekuatan penjajah di wilayah Palestina, bertanggung jawab atas seluruh peristiwa yang terjadi di Al Quds, dan harus menghormati status sejarah, hukum dan aturan internasional terutama tekait tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Al Quds."

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem.

 

Sheikh Qassem: Bangsa Palestina Tidak Sendirian, Hizbullah Siap Membela !

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menyampaikan dukungan penuh Hizbullah Lebanon terhadap perjuangan Palestina dan mengkritik sikap pasif negara-negara Arab terhadap kejahatan baru rezim Zionis di Masjid Al Aqsa.

Televisi Al-Mayaden melaporkan, Sheikh Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Senin (18/4/2022) mengatakan, negara adidaya tidak peduli dengan penderitaan yang dialami Palestina, bahkan mereka justru menutupi kejahatan rezim Zionis.

"Tapi bangsa Palestina tidak sendirian di medan perang, Hizbullah dan semua kekuatan perlawanan di kawasan bersama Palestina," ujar Sheikh Qassem.

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah juga menyinggung sikap negara-negara Arab yang berkompromi dengan Israel dan pasif menanggapi kejahatan terbaru rezim Zionis terhadap bangsa Palesti dengan menegaskan, "Negara-negara ini seharusnya mendukung Palestina, setidaknya dari perspektif Arab, Islam, atau bahkan kemanusiaan,".

“Tanpa senjata, kami tidak dapat membantu Palestina,Oleh karena itu, perlawanan, khususnya perlawanan militer, harus didukung," tegasnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon juga menyebut Imam Khomeini sebagai teladan praktis terbaik dalam dukungan terhadap Palestina, dengan mengatakan, "Pertama-tama, belaiau menutup kedutaan besar rezim Zionis di Iran dan membuka kedutaan besar Palestina,".

Setelah Irak, Turki Tingkatkan Serangan Militer ke Suriah

Setelah Irak, Turki meningkatkan serangan ke wilayah utara Suriah dengan dalih menargetkan pasukan Partai Buruh Kurdistan (PKK).

Serangan militer Turki terhadap posisi PKK meningkat dalam beberapa hari terakhir. Ankara tampaknya memanfaatkan perhatian publik internasional yang saat ini terfokus perang di Ukraina untuk mewujudkan tujuannya.

Situs Middleeast News melaporkan, Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan hari Minggu (17/4/2022) mengatakan bahwa pasukan militer Turki telah menargetkan 13 anggota PKK di wilayah operasi "Musim Semi Damai".

Kementerian Pertahanan Turki mengklaim pasukan PKK sedang bersiap untuk menyerang tentara Turki di wilayah utara Suriah dan mengantisipasinya dengan melancarkan serangan terlebih dahulu.

Sebelumnya, militer Turki menargetkan posisi PKK di wilayah utara Irak utara hari ketiga berturut-turut. Sepuluh anggota PKK tewas, dan sejumlah lainnya terluka, kemarin dalam serangan udara yang dilancarkan jet tempur di provinsi Dohuk yang berada di utara Irak.

Pasukan Turki menginvasi wilayah utara Suriah dan Irak utara dengan dalih menumpas anggota Partai Buruh Kurdistan, dan terus melakukan intervensi militer dan melanggar kedaulatan Irak dan Suriah, meskipun memicu protes dari rakyat dan pemerintah kedua negara itu.

Ketegangan di Palestina Pendudukan Meningkat, Aksi Penembakan Terjadi di Haifa

Media rezim Zionis melaporkan terjadinya aksi penembakan di Haifa, Palestina pendudukan.

Maariv melaporkan, aksi penembakan ini terjadi di dekat rumah sakit Rambam di Haifa pada Senin malam.

Pasukan keamanan Israel menembak seorang tak dikenal di tempat parkir di luar rumah sakit.

Belum ada rincian lebih lanjut yang dirilis tentang insiden tersebut.

Selama beberapa pekan terakhir, sebanyak 14 Zionis tewas dalam empat operasi perlawanan Palestina.

Lebih dari 160 orang terluka dan lebih dari 20 warga Palestina dibunuh oleh tentara Zionis selama 15 hari terakhir.

Sebanyak tujuh orang Palestina yang syahid terkait dengan bentrokan pada hari Kamis dan Jumat. Sejumlah korban luka juga dilaporkan dalam kondisi kritis.

Sumber resmi Palestina melaporkan penangkapan sedikitnya 400 warga Palestina dalam bentrokan baru-baru ini. dan 90 dari tahanan terkait dengan bentrokan hari Jumat.

Tindakan represif tentara Zionis tersebut memicu kemarahan luas dari kelompok dan tokoh Palestina, yang mengutuk langkah tersebut dan mengancam akan membalasnya dengan keras.

Serangan udara rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza.

Jet Tempur Rezim Zionis Serang Gaza

Jet-jet tempur rezim Zionis menyerang wilayah kota barat Khan Yunis di Jalur Gaza selatan dan bagian lainnya.

Peningkatan operasi perlawanan Palestina yang menembus di Tel Aviv dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan kepanikan dan kekhawatiran di kalangan pejabat dan pemukim Zionis. Mereka menanggapinya dengan mengintensifkan serangan terhadap Palestina.

Menurut kantor berita Shahab melaporkan adanya ledakan keras di Jalur Gaza selatan, setelah penerbangan besar jet tempur Israel dan pesawat tak berawak di atas daerah tersebut pada Selasa dini hari.

Jet tempur Israel menargetkan pangkalan al-Qadisiyah milik kelompok perlawanan Palestina di sebelah barat kota Khan Yunis dan bagian lain dari Jalur Gaza.

Gerakan perlawanan Palestina menembakkan sejumlah rudal anti-pesawat selama serangan Zionis di pangkalan-pangkalan perlawanan di Jalur Gaza selatan.

Setelah berakhirnya serangan dan penarikan jet tempurnya dari langit Gaza, militer rezim Zionis mengklaim bahwa pesawat-pesawat tempur menyerang beberapa sasaran dan menghancurkan sebuah pabrik senjata milik Hamas di Jalur Gaza.

Serangan itu sebagai tanggapan atas penembakan roket yang dicegat oleh Iron Dome pada Minggu malam.

Pada Mei 2021, rezim Zionis menyerang berbagai bagian Jalur Gaza, tetapi perlawanan Palestina menembakkan puluhan rudal dan roket, menyebabkan kerusakan besar di wilayah yang dikuasai rezim Zionis.

Balas Serangan Zionis, Perlawanan Palestina di Gaza Gunakan Peluncur Roket Panggul

Perlawanan Palestina menggunakan peluncur roket panggul sebagai reaksi atas serangan jet tempur rezim Zionis di Gaza

Jet-jet tempur rezim Zionis Selasa (19/4/2022) melancarkan serangan di wilayah Gaza, yang memicu perlawanan dari Palestina.

Televisi Al-Mayadeen melaporkan, pasukan perlawanan Palestina menggunakan peluncur roket panggul untuk pertama kalinya guna melawan serangan jet-jet tempur Israel.

Sumber dari Pasukan Perlawanan Palestina menyatakan aksi terbaru rezim Zionis di Gaza akan mendapatkan tanggapan keras.

Sayap militer Hamas,  Izz al-Din al-Qassam menggunakan rudal darat-ke-udara ke wilayah Israel menghadapi serangan terbaru jet tempur rezim Zionis di Gaza.

Kelompok perlawanan Palestina sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka akan membalas setiap agresi rezim Zionis, dan Israel harus bertanggung jawab penuh atas konsekuensinya.

Kubah Shakhrah di Komplks Masjid al-Aqsa

Protes Penyerangan Masjid Al Aqsa, Kemlu UEA Panggil Dubes Rezim Zionis

Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memanggil duta besar rezim Zionis di Abu Dhabi untuk memprotes aksi represif pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa.

Serangan tentara dan pemukim Zionis terhadap orang-orang Palestina di Masjid Al Aqsa sejak Jumat lalu hingga kini menyebabkan setidaknya 160 warga Palestina terluka dan lebih dari 400 lainnya ditahan.

Menurut Pusat Informasi Palestina, Kementerian Luar Negeri UEA dalam sebuah statemen pada Selasa (19/4/2022) malam menyatakan bahwa Reem al-Hashimi, Menteri Kerja Sama Internasional memanggil Amir Hayek, Duta Besar Rezim Zionis untuk Abu Dhabi untuk menyampaikan nota protes atas agresi tentara Israel terhadap Al Quds dan Masjid Al-Aqsa.

Al-Hashimi menyerukan diakhirinya segera serangan tentara rezim Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa dan menjamin keamanan orang-orang Palestina, serta mengakhiri setiap tindakan yang menodai tempat-tempat suci umat Islam.

Ini adalah langkah pertama yang dilakukan UEA sejak penandatanganan perjanjian normalisasi antara negara ini dan rezim Zionis.

Sebelumnya, Arab Saudi, Kuwait dan Qatar juga mengutuk serangan Jumat oleh tentara rezim Zionis terhadap orang-orang Palestina di Masjid Al-Aqsa.

Pemukim Zionis Serbu Masjid Ibrahim di Al Khalil

Pemukim Zionis yang didukung tentara Israel menyerang Masjid Ibrahim di kota Al Khalil.

Agresi tentara dan pemukim Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa semakin intensif selama bulan suci Ramadan, dan kemarin mereka juga menyerbu  ke Masjid Ibrahim di Al Khalil.

Sumber Palestina melaporkan pemukim Zionis menyerbu komplek Masjid Ibrahim di kota Al Khalil pada hari Selasa (19/4/2022) dalam aksi provokatif di tempat suci ini dengan menari dan bernyanyi.

Di sisi lain, sumber-sumber Palestina melaporkan bentrokan antara pemuda Palestina dan tentara rezim Zionis di kota Burqa, utara Nablus, dan mengumumkan puluhan warga Palestina terluka akibat bentrokan ini.

Sementara itu, pasukan Israel menyerang Masjid Al-Aqsa Selasa pagi ini dan berusaha mengusir orang-orang Palestina dari halaman masjid ini.

Pemukim Zionis menyerang Masjid Al-Aqsha untuk hari ketiga berturut-turut pada perayaan Paskah.

Militan Zionis mengepung sejumlah besar jamaah Palestina di dalam aula sholat dan menembakkan gas air mata.

Para wanita jamaah di Masjid Al-Aqsa juga berdiri di depan tentara Zionis dan meneriakkan "Allah Akbar", dan sebagian dari orang Palestina mengalami masalah pernapasan karena menghirup gas air mata.

Kelompok perlawanan Palestina sebelumnya memperingatkan rezim Zionis dengan menyatakan bahwa mereka akan sepenuhnya siap menghadapi agresi rezim Zionis dan memberikan balasan keras.

Pasukan rezim Zionis Israel.

Israel Umumkan Masjid Al Aqsa Ditutup untuk Zionis Mulai Jumat

Media-media Rezim Zionis mengabarkan keputusan rezim itu untuk menutup Masjid Al Aqsa bagi pemukim Zionis hingga akhir bulan Ramadan.

Situs berita Arutz Sheva, Selasa (19/4/2022) melaporkan, para pejabat Rezim Zionis Israel memutuskan untuk menutup Masjid Al Aqsa untuk para pemukim Zionis mulai hari Jumat depan hingga akhir bulan suci Ramadan.

Berdasarkan keputusan kabinet Rezim Zionis, orang-orang Yahudi mulai hari Jumat depan hingga akhir bulan Ramadan, tidak bisa memasuki halaman Masjid Al Aqsa.

Di sisi lain para aktivis ekstrem kanan Zionis mengatakan, masa libur Baitul Maqdis beberapa tahun sebelumnya di bulan Ramadan, 3-4 hari, tapi tahun ini 12 hari.

Akan tetapi sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Rezim Zionis Naftali Bennett, mengatakan tahun-tahun sebelumnya hari libur di Baitul Maqdis bagi orang Yahudi, di bulan Ramadan adalah 10 hari.

Menurut Menteri Kerja Sama Regional Rezim Zionis, keputusan menutup Masjid Al Aqsa untuk Zionis adalah keputusan yang tepat pada situasi saat ini, dan menurutnya tujuan dari keputusan ini adalah untuk menenangkan situasi Al Quds.

Alarm Rezim Zionis Meraung, Roket dari Gaza Hantam Wilayah Pendudukan

Sejumlah roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah pendudukan yang memicu kepanikan di kalangan pemukim Zionis.

Kantor berita Palestina Shahab melaporkan, alarm di pemukiman Zionis di Sderot, Nir Am dan Ibim meraung tidak lama setelah sejumlah roket ditembakkan dari arah Gaza ke daerah ini.

Para pemukim Zionis Rabu (20/4/2022) malam tampak panik menanggapi serangan roket ini.

Menurut televisi Channel 13 rezim Zionis, di pemukiman Zionis "Sderot" saja, setidaknya empat Zionis terluka akibat serangan roket ini.

Sebelumnya,pesawat tempur Israel membombardir Jalur Gaza selatan.

Abu Mujahid, juru bicara Komite Perlawanan Rakyat Palestina, Rabu malam mengatakan bahwa front perlawanan di Jalur Gaza dan intifada Palestina di Al Quds telah memberlakukan aturan baru konflik pada rezim Zionis.

Kelompok perlawanan Palestina sebelumnya telah menyatakan bahwa perlawanan akan merespon langsung serangan Israel dan tidak akan ragu untuk membalasanya dengan lebih keras.

Tentara dan pemukim Zionis berulang kali menyerang berbagai wilayah Palestina dalam beberapa hari terakhir, termasuk Masjid Al-Aqsa, yang menewaskan sedikitnya 17 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.

Jet tempur.

Jet Tempur dan Artileri Rezim Zionis Serang Jalur Gaza

Jet tempur dan artileri rezim Zionis melancarkan serangan baru ke Jalur Gaza.

Sumber Palestina melaporkan, jet-jet tempur rezim Zionis Kamis (21/4/2022) dini hari membombardir wilayah pusat Jalur Gaza.

Selain itu, artileri Israel juga menargetkan daerah timur Khan Younis yang terletak di selatan Jalur Gaza.

Hingga kini, rincian korban jiwa atau kerusakan materi akibat serangan ini belum dilaporkan.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menanggapi serangan rezim Zionis dengan mengatakan bahwa serangan ini akan meningkatkan  gerakan perlawanan Palestina untuk melanjutkan perjuangannya menghadapi agresor.

Jet tempur, helikopter, drone dan artileri rezim Zionis berulang kali menargetkan sejumlah  wilayah Jalur Gaza dalam beberapa pekan terakhir.

Sejak Desember 2017, rezim Zionis melancarkan babak baru serangan udara di Jalur Gaza yang menyebabkan ribuan warga Palestina tewas dan terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

Jalur Gaza berada di bawah blokade darat, udara dan laut rezim Zionis sejak 2006, dan penduduknya menghadapi banyak masalah, terutama keterbatasan bahan bakar dan pangan, serta obat-obatan.

Lagi, Rudal Darat ke Udara Gaza Tembak Jet Tempur Israel

Para pejuang Palestina di Jalur Gaza untuk kedua kalinya menembak jet tempur Rezim Zionis Israel yang terbang di langit Gaza, menggunakan rudal panggul anti-pesawat.

Hari Selasa lalu Brigade Ezzedine Al Qassam, sayap militer Hamas untuk pertama kalinya menembak jet tempur Israel yang terbang di langit Gaza, menggunakan rudal panggul anti-pesawat.

Sumber kelompok perlawanan Palestina, hari ini, Kamis (21/4/2022) mengabarkan penggunaan rudal darat ke udara pejuang Palestina, kedua kalinya untuk menembak jet tempur Israel di wilayah Gaza.

Dua hari lalu stasiun televisi Al Mayadeen melaporkan, kelompok perlawanan Palestina menggunakan rudal darat ke udara untuk menembak jet tempur Israel yang menyerang Khan Younis, sampai akhirnya jet-jet itu melarikan diri.

Media Israel mengakui bahwa kelompok perlawanan Palestina menggunakan rudal panggul anti-pesawat untuk menyerang jet tempur rezim ini.

Menurut sumber yang dekat dengan kelompok perlawanan Palestina, rudal itu terinspirasi dari tipe rudal panggul buatan Rusia, dan untuk pertama kalinya digunakan.

Menlu Suriah: Insiden Masjid Aqsa, Plot AS dan Barat Hancurkan Palestina !

Menteri Luar Negeri Suriah menilai serangan terbaru tentara rezim Zionis ke Masjid Al Aqsa sebagai bagian dari plot AS dan Barat untuk menghancurkan Palestina.

Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad dalam  pertemuan dengan Philippe Lazzarini, Direktur Badan Bantuan dan Ketenagakerjaan Pengungsi Palestina (UNRWA) hari Kamis (21/4/2022) menyatakan bahwa serangan terhadap jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa dilakukan Israel dengan dukungan AS yang tidak terbatas, sehingga komunitas internasional diam.

"Tapi Damaskus akan tetap memberikan dukungan semampunya bagi UNRWA untuk menjalankan misinya membantu para pengungsi Palestina di Suriah," ujar Menlu Suriah.

Sementara itu, Lazzarini menjelaskan upaya UNRWA untuk menangani krisis keuangan yang dihadapinya, dan memuji dukungan Suriah untuk para pengungsi Palestina.

Serangan tentara rezim Zionis di Tepi Barat dan Al Quds sejak awal bulan suci Ramadhan telah menyebabkan puluhan warga Palestina gugur dan terluka.

 

Pasukan rezim Zionis Israel.

Militer Zionis Tempatkan Penembak Jitu di Atap Masjid Al-Aqsa

Militer rezim Zionis menempatkan penembak jitu di atap Masjid Al-Aqsa dengan target orang-orang Palestina yang berada di kompleks tempat suci umat Islam itu.

Al-Ahed TV melaporkan, penembak jitu Zionis ditempatkan di atap gedung Masjid Al-Aqsa sejak Jumat (22/4/2022) pagi untuk menembakkan peluru plastik ke arah warga Palestina di dalam Masjid Al-Aqsa.

Hari ini, ribuan orang Palestina menuju ke Masjid Al-Aqsa untuk menunaikan shalat Jumat melalui Bab al-Amoud, tetapi pasukan rezim Zionis mencegah mereka memasuki Masjid Al-Aqsa.

Orang-orang Palestina di Masjid Al-Aqsa meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung perlawanan Gaza dan para pemimpinnya.

Sumber medis di Masjid Al-Aqsa mengatakan bahwa 43 warga Palestina terluka akibat tembakan tentara rezim Zionis dalam bentrokan di Masjid Al-Aqsa pagi ini, dan dua orang dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Tentara Zionis juga menargetkan relawan kemanusiaan dalam serangan di Masjid Al-Aqsa.

Pasukan Zionis menangkap tujuh pemuda di kota Al-Issawiya dan Jabel al-Mukaber di al-Quds.

Selama beberapa hari terakhir, kelompok perlawanan Palestina telah memperingatkan setiap serangan terhadap Masjid Al-Aqsa oleh pemukim dan tentara Zionis akan menghadapi balasan keras.

Jihad Islam Palestina: Muslim dan Kristen Harus Bersatu Lawan Rezim Zionis !

Gerakan Jihad Islam Palestina menanggapi larangan militer Zionis terhadap umat Kristen Palestina menunaikan ibadah di Al Quds, dan menyebut Israel sebagai agresor tidak hanya menyerang umat Islam, tapi juga Kristen Palestina.

Kemarin terjadi bentrokan antara tentara rezim Zionis dan penganut Kristen Palestina di jalan Kesedihan  atau Via Dolorosa yang berada di bagian lama kota Al Quds arah menuju Gereja Kebangkitan (Makam Suci).

Palestine Al Youm melaporkan, Tariq Izz al-Din, Juru Bicara Jihad Islam Palestina pada hari Sabtu (23/4/2022) mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas insiden terbaru di Al-Quds antara militer Zionis dan peziarah Kristen, dengan menyatakan bahwa rezim Zionis menargetkan semua orang Palestina, tidak hanya  umat Islam, tapi juga  Kristen.

"Rakyat Palestina harus bersatu dalam menghadapi agresi yang sedang berlangsung dan membela haknya untuk beribadah dan kebebasan bertindak. Rezim penjajah Al Quds tidak akan dapat mencapai tujuan mereka, jika orang-orang Palestina tegar berdiri melawan," ujar jubir Jihad Islam Plestina.

"Militer rezim Zionis mencegah partisipasi tak terbatas orang-orang Kristen dalam upacara "Sabtu Suci" dengan menciptakan penghalang dan menutup jalan menuju Gereja Kebangkitan di bagian lama Al-Quds yang didudukinya," tegasnya.

Hari ini disebut "Sabtu Suci" bagi umat Kristen dan merupakan hari raya keagamaan yang penting bagi para pengikut agama ini. Acara ini diadakan secara serius di kota Al-Quds setiap tahun, tetapi tahun ini, seperti tahun lalu, tentara rezim zionis melarang orang Kristen memasuki Gereja Kebangkitan yang merupakan salah satu tempat ibadah Kristen paling dihormati. (RA)