Sep 24, 2022 19:18 Asia/Jakarta
  • Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayid Hassan Nasrallah .
    Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayid Hassan Nasrallah .

Perkembangan di negara-negara Asia Barat selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti pidato Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon memperingati Arbain.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayid Hassan Nasrallah menyebut Muqawama (perlawanan) sebagai satu-satu cara untuk menghadapi musuh, Zionis Israel. Hal itu ditegaskan Sayid Nasrullah dalam pidatonya memperingati Arbain pada hari Sabtu (17/9/2022).

Pidato Sayid Nasrullah ini memiliki beragam dimensi, tetapi salah satu dimensi pentingnya adalah berfokus pada kejahatan rezim penjajah al-Quds. Dia menegaskan bahwa perlawanan adalah satu-satunya cara untuk melawan kejahatan musuh ini.

Salah satu hal penting dari pidato Sekjen Hizbullah adalah menyinggung kejahatan rezim Zionis di Sabra dan Shatila. Dalam kejahatan yang dilakukan 40 tahun yang lalu, rezim Zionis menargetkan pengungsi Palestina dan warga Lebanon. Dalam pembantaian ini, 3.500 warga Palestina dan 1.900 warga Lebanon gugur syahid.

Menurut Sayid Nasrullah, kejahatan Sabra dan Shatila adalah kejahatan terbesar dan paling keji dalam sejarah perjuangan Arab melawan rezim Zionis, dan para pelaku pembantaian keji ini dari rezim Zionis dan Lebanon belum dihukum.

Oleh karena itu, salah satu alasan berlanjutnya kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina dan bahkan warga Lebanon adalah, di satu sisi, rezim Zionis tidak dihukum karena melakukan kejahatan yang paling keji, dan di sisi lain, pengkhianatan yang dilakukan oleh elemen internal. Orang-orang internal ini alih-alih dihukum karena bekerja sama dengan rezim Zionis, tetapi mereka masih hadir di kancah politik dengan dukungan Zionis dan pendukung-pendukung Baratnya.

Selama situasi seperti itu berlaku, kejahatan rezim Zionis tidak akan berakhir dan negara-negara seperti Lebanon tidak akan mencapai stabilitas politik dan keamanan.

Poin penting lainnya dalam pidato Sayid Nasrullah adalah bahwa Amerika Serikat (AS) alih-alih mendukung negara-negara Lebanon dan Palestina, tetapi pada dasarnya jaminannya untuk mendukung negara-negara ini dan mengakhiri kejahatan Zionis tidak dapat dipercaya. Menurut interpretasi Sekjen Hizbullah, menerima jaminan AS berarti pergi ke tempat penyembelihan.

"Siapa pun yang menerima jaminan AS adalah seperti seseorang yang menerima untuk membawa pria, wanita, dan anak-anaknya ke rumah tukang jagal," ujarnya.

Pada dasarnya, kebijakan AS merupakan faktor penting bagi kelanjutan kejahatan rezim Zionis, khususnya terhadap warga Palestina.

Kesepakatan Abad, yang dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah AS sebelumnya, adalah salah satu kebijakan yang jelas untuk melayani kepentingan rezim pendudukan dan melawan kepentingan rakyat Palestina, serta memicu intensifikasi kekerasan rezim Zionis terhadap warga Palestina.

Setelah implementasi rencana rasis dari Kesepakatan Abad ini, Israel mengejar rencana dan programnya yang lain terhadap Palestina dengan khayalan yang lebih santai.

Poin strategis dalam pidato Sayid Nasrullah adalah bahwa kelanjutan kejahatan rezim penjajah dan kebijakan dukungan AS terhadap rezim ini membuktikan bahwa satu-satunya cara untuk menghadapi rezim ilegal ini adalah perlawanan, dan negosiasi tidak akan berhasil.

Negosiasi tidak akan menguntungkan rakyat Palestina, melainkan akan menghilangkan elemen pembangun kekuatan mereka, termasuk persatuan. Negosiasi akan menimbulkan perpecahan di antara kelompok-kelompok pejuang Palestina.

Dalam hal ini, Sayid Nasrullah menekankan bahwa rakyat Palestina kini telah sampai pada kesimpulan pasti bahwa negosiasi tidak membuahkan hasil dan satu-satunya pilihan mereka adalah perlawanan.

Kini semangat perlawanan di kalangan warga Palestina telah menyebar ke seluruh wilayah dan tidak terbatas hanya pada warga Palestina di Jalur Gaza saja.

Menurut Sekjen Hizbullah, meluasnya perlawanan di antara semua warga Palestina adalah masalah yang tidak diharapkan musuh, dan dengan kata lain, "musuh telah membuat kesalahan perhitungan dan mendapat masalah."

Jet Tempur Irak Bombardir Persembunyian Teroris Daesh di Perbatasan Suriah

Angkatan Udara Irak menargetkan tempat persembunyian kelompok teroris Daesh di perbatasan antara Irak dan Suriah.

Daesh dan kelompok teroris lainnya pada tahun 2017 dikalahkan setelah empat tahun operasi teroris yang luas di Suriah dan Irak dan menduduki sebagian besar wilayah kedua negara ini. Tapi sisa-sisanya masih berada di Irak dan Suriah melakukan serangan teroris terhadap warga sipil dan pasukan keamanan kedua negara Arab ini.

Al-Nashrah hari Senin (19/9/2022) melaporkan, jet-jet tempur Irak menyerang tempat persembunyian teroris Daesh di wilayah al-Hadhar di perbatasan antara Irak dan Suriah.

Serangan terhadap sel-sel teroris Daesh tersebut menyebabkan, setidaknya 14 teroris tewas.

Helikopter militer Irak juga memburu kendaraan teroris Daesh di atas gurun Al-Hadhar.

Operasi ini dilancarkan di saat Al Hashd Al Shaabi telah mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan keberhasilannya menangkal serangan teroris terhadap peziarah Arbain Imam Hossein dan pasukan keamanan di selatan kota Samarra yang terletak di provinsi Salah al-Din Irak.

Hingga kini, militer Irak dan pasukan Al Hashd Al Shaabi masih berusaha untuk membasmi sisa-sisa unsur teroris yang tersebar di beberapa daerah Irak.

Hizbullah: AS Jegal Kemajuan Lebanon

Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak menghendaki kemajuan Lebanon dan menghalangi solusi apapun yang akan mengarah pada kemajuan di negara ini.

Amerika Serikat dan rezim Zionis memandang senjata perlawanan sebagai ancaman besar baginya. Mereka bekerja untuk membuat dan membiayai organisasi non-pemerintah guna melemahkan semangat rakyat dan menyerang perlawanan Lebanon dengan tujuan mengalahkan Hizbullah.

Televisi Al-Manar hari Senin (19/9/2022) melaporkan, Sayid Hashem Safieddine, Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah dalam pidato yang disampaikan di Lebanon selatan mengungkapkan bahwa Amerika Serikat berdiri di depan untuk menjegal setiap kemajuan di Lebanon.

"Wacana kebencian agama dan suku yang digunakan oleh beberapa kelompok di Lebanon yang didukung AS tidak memiliki tujuan selain menimbulkan perpecahan," ujar Sayid Safieddine.

"Hizbullah tidak akan pernah membiarkan kelompok bodoh dengan perilaku emosional mereka akan menghancurkan semua pengorbanan ke arah anarki, disintegrasi atau proyek apa pun yang sejalan dengan kepentingan Amerika dan rezim Zionis," tegasnya.

Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah menenkankan,"Tidak ada orang berakal yang mau menyerah setelah semua pencapaian besar yang diraih perlawanan untuk rakyat Lebanon yang resisten. Kita harus selalu bangga dengan sejarah dan identitas nasional negara ini,".

Tanggapi Pidato Nasrullah, Rezim Zionis Perkuat Pasukan di Perbatasan Lebanon

Tentara Rezim Zionis memperkuat pasukannya di perbatasan dengan Lebanon menyusul peringatan Hizbullah mengenai konflik masalah perbatasan laut.

Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Libanon dalam pidato peringatan Arbain Husseini hari Sabtu, menyinggung sengketa maritim dengan rezim Zionis dengan mengatakan,"Mata kita mengarah ke ladang gas Karish dan rudal kita juga ke arah Karish. Ancaman musuh tidak mempengaruhi kami dan tujuan kami adalah Lebanon dapat mengekstraksi minyak dan gas, dan masalah ini tidak terkait dengan kasus lain,'.

Menurut situs berita Al-Nashrah hari Senin (19/9/2022), menanggapi pidato Sekjen Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrullah tersebut, tentara Zionis memperkuat posisi garis depan di sekitar wilayah perbatasan di bagian timur dan barat, terutama di jalur kontak dengan ladang Shabaa dan bukit Kafr Shuba.

Sebelumnya, tentara zionis menggelar manuver di wilayah perbatasan utara dengan Lebanon.

Media rezim Zionis baru-baru ini mengumumkan penundaan ekstraksi minyak dari wilayah kerjanya di daerah ini.

Lebanon memandang ladang Karish sebagai bagian dari perairannya yang saat ini disengketakan dengan rezim Zionis. Sejak awal Juli, menyusul kedatangan kapal ekstraksi dan penyimpanan yang disewa oleh kabinet rezim Zionis di dekat ladang gas Karish, Amerika Serikat berupaya menengahi dengan kepentingan Israel dan Washington.

Hizbullah Lebanon sebelumnya telah memperingatkan rezim Zionis terhadap aktivitas apa pun Karish, sebelum Lebanon mencapai semua haknya di wilayah laut yang disengketakan.

Arbain di Karbala, Bainul Haramain Penuh Peziarah 

Jutaan peziarah Arbain dari kota-kota dan daerah di Irak dan juga dari berbagai negara dunia memenuhi Bainul Haramain dan lingkungan sekitarnya pada hari Sabtu, 17 September 2022 atau 20 Safar 1444 H.

Bainul Haramain adalah jarak antara dua haram suci yaitu Haram Suci Imam Husein as dan Abul Fadhl Abbas di Karbala, Irak. Jarak kedua tempat tersebut sekitar 378 meter.

Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.

Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya gugur syahid pada 10 Muharam 61 Hijriah di Karbala atau yang dikenal dengan Tragedi Asyura. 40 hari setelahnya, yaitu tanggal 20 Safar diperingati sebagai Arbain Imam Husein as.

Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik di Karbala tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.

Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.

Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw.

Lebanon: Negosiasi Batas Laut dengan Rezim Zionis segera Berakhir

Presiden Lebanon mengatakan, perundingan terkait penentuan batas laut antara Lebanon dengan Rezim Zionis sudah berada di fase akhir.

Michel Aoun, Senin (19/9/2022) dalam pertemuan dengan Koordinator PBB, Joanna Wronecka menuturkan, "Perundingan ini menjamin hak Lebanon dalam hal pengeboran minyak dan gas di ladang-ladang yang berada di Zona Ekonomi Ekslusif Lebanon."

Ia menambahkan, kontak dengan mediator Amerika Serikat,  Amos Hochstein terkait masalah penentuan perbatasan laut dengan Rezim Zionis soal detail teknis, akan dilanjutkan.

Pada saat yang sama, Presiden Lebanon berharap eksplorasi dan pengeboran minyak di perairan Lebanon, dapat membantu memulihkan perekonomian negara ini dari resesi akut, dan memperkuat keamanan serta stabilitas di perbatasan selatan.

Michel Aoun juga menegaskan kepatuhan Lebanon pada resolusi-resolusi internasional terutama Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB.

"Koordinasi antara pasukan penjaga perdamaian PBB di selatan dengan pasukan Lebanon untuk menyukseskan misi pasukan internasional, dan menjaga keamanan serta perdamaian di perbatasan, adalah masalah yang urgen," pungkasnya.

Jihad Islam Palestina Kecam Aksi Otorita Ramallah

Gerakan Jihad Islam Palestina mengecam tindakan Otorita Ramalah yang menahan dua warga Palestina.

Pasukan keamanan Otorita Ramallah Senin malam menangkap dua pejuang Palestina yang dicari oleh rezim Zionis di kota Nablus, yaitu Musab Ashtiyeh dan Amid Tabileh.

Menyusul penangkapan dua pejuang Palestina ini, bentrokan sengit pecah di Nablus dan dinas keamanan Otorita Ramallah menembak dan melukai tiga orang Palestina.

Menurut kantor berita Shahab hari Selasa (20/9/2022), Maher Al-Akhras, seorang pejabat gerakan Jihad Islam Palestina, mengatakan bahwa penahanan warga Palestina oleh pasukan keamanan Otorita Ramallah sebagai aksi memalukan.

Al-Akhras menambahkan bahwa bangsa Palestina dan pasukan perlawanan tidak dapat menerima perilaku pasukan keamanan Otorita Ramallah yang melayani rezim Zionis.

Sebelumnya, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menganggap tindakan Otorita Ramallah yang dipimpin Mahmoud Abbas yang menangkap dua pejuang Palestina itu sebagai noda di dahi organisasi ini.

Sejak perjanjian Oslo pada tahun 1993, disepakati koordinasi keamanan antara rezim Zionis, dan Otorita Ramallah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas. Perjanjian ini telah memainkan peran utama dalam berbagai aksi penangkapan warga Palestina selama bertahun-tahun.

Media Zionis: Takut Ancaman Hizbullah, Israel Hentikan Pengeboran Gas

Media Rezim Zionis mengabarkan, pejabat kabinet Israel ketakutan atas ancaman Sekjen Hizbullah Lebanon, oleh karena itu mereka akan menghentikan pengeboran gas di ladang gas sengketa.

Kanal 13 televisi Israel, Senin (19/9/2022) mengumumkan, "Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan, dibutuhkan sebuah kesepakatan, tapi saat ini sepertinya Israel, mendengarkan ancaman-ancaman Nasrullah, tapi meski mengatakan hal itu, Tel Aviv nampaknya tak akan mengebor gas."

Salah seorang pengamat masalah Arab di Kanal 13 TV Israel menjelaskan, "Saya memahami sikap PM Israel seperti ini, tidak adanya pengeboran gas menurut saya bukan masalah teknis, ancaman Nasrullah akan mempengaruhi sikap Israel, dan Tel Aviv dengan dalih masalah teknis menangguhkan pengeboran gas ini."

Ia menambahkan, "Benar, Israel ingin melakukan pengeboran gas, dan kesepakatan dengan Lebanon, akan tetapi kesepakatan ini tidak tercapai, sekarang seluruh kontak terputus, tapi ancaman Nasrullah, telah membuat Israel mengabaikan pengeboran gas."

Sebelumnya Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrullah dalam ceramahnya memperingati Arbain Imam Hussein as, memperingatkan Israel bahwa pihaknya tak akan membiarkan rezim itu mengambil gas dari ladang gas Karish.

Pasukan Israel Menerobos Masuk Wilayah Suriah

Sejumlah pasukan Rezim Zionis Israel baru-baru ini menerobos masuk ke wilayah Suria, untuk mengejar beberapa orang.

Dikutip kantor berita Prancis, Senin (19/9/2022), sejumlah tentara Israel melanggar perbatasan Suriah, dan memasuki wilayah negara itu untuk mengejar empat orang yang dituduh Tel Aviv telah melemparkan sesuatu ke arah pasukan Israel di perbatasan.

Pasukan Israel menembaki keempat orang itu sehingga menyebabkan salah satu di antaranya terluka. Peristiwa tersebut terjadi di dekat wilayah Haspin, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh Rezim Zionis.

Menurut keterangan militer Israel, salah satu dari keempat orang itu ditembak kakinya hingga terluka, dan dibawa ke rumah sakit di wilayah pendudukan menggunakan helikopter.

Rezim Zionis terus menerus melancarkan serangan ke wilayah Suriah, yang terbaru menyerang bandara Aleppo sehingga menyebabkan kerusakan fasilitas bandara, dan sebelumnya menyerang wilayah selatan Damaskus.

Pejuang Palestina Tembaki Pangkalan Militer Israel di Jenin

Media Palestina mengabarkan penembakan yang dilakukan para pejuang Palestina ke arah pangkalan militer Rezim Zionis Israel di Jenin.

Pusat Informasi Palestina, Selasa (20/9/2022) melaporkan, membalas kejahatan Rezim Zionis, para pejuang Palestina menembaki pangkalan militer Israel, Salem di barat kota Jenin.

Pasukan penjaga perbatasan Rezim Zionis yang melaporkan penembakan ke arah pangkalan militer Israel, di wilayah barat kota Jenin oleh para pejuang Palestina itu.

Pasukan Israel dan pemukim Zionis setiap hari dengan berbagai dalih membunuhi warga tertindas Palestina, atau melukai serta menangkap mereka.

Membalas kejahatan Rezim Zionis ini, rakyat Palestina melancarkan berbagai operasi perlawanan. Hingga 6 September 2022, sudah dilakukan lebih dari 7.200 operasi perlawanan oleh rakyat Palestina terhadap pasukan Israel.

Ledakan Hebat Guncang Selatan Saudi, Dekat Perbatasan Yaman

Sumber-sumber media Arab Saudi mengabarkan sejumlah ledakan hebat di wilayah Asir, yang terletak di selatan negara itu.

Dikutip situs Al Khabar Al Yemeni, Rabu (21/9/2022), suara beberapa ledakan hebat terdengar pada Rabu dinihari di wilayah Asir, selatan Saudi, dekat perbatasan Yaman.

Para pengguna media sosial Saudi, mengunggah foto-foto dan video kebakaran luas di lokasi yang diduga sebagai depot listrik. Surat kabar Arab Saudi mengklaim bahwa ledakan-ledakan tersebut disebabkan oleh petir yang mengenai pembangkit tenaga listrik.

Wilayah Asir di selatan Saudi berdekatan dengan Jizan dan Najran, dan wilayah ini selama tujuh tahun perang Yaman, berulangkali menjadi sasaran serangan balasan pasukan Yaman.

Di PBB, Emir Qatar Tuntut Kesepakatan yang Adil untuk Iran

Emir Qatar dalam pidatonya di Majelis Umum PBB menekankan pencapaian kesepakatan nuklir yang adil bagi Republik Islam Iran.

Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani, Rabu (21/9/2022) mengatakan, terkait masalah Iran, Qatar meyakini pencapaian kesepakatan yang adil.

"Kami percaya dengan pencapaian kesepakatan yang adil terkait program nuklir Iran, yang dengan kesepakatan itu, seluruh kekhawatiran semua pihak teratasi," imbuhnya.

Sehubungan dengan masalah Palestina, Emir Qatar mengatakan, Rezim Zionis Israel dengan menerapkan kebijakan memaksakan realitas-realitas rekayasa, telah mengubah aturan permainan.

Ia menambahkan, "Sekali lagi kami tegaskan solidaritas penuh kami terhadap rakyat Palestina saudara kami untuk mewujudkan keadilan, dan Dewan Keamanan PBB harus menjalankan tanggung jawabnya memaksa Israel mengakhiri pendudukan, dan mendirikan negara Palestina."

Soal Yaman, Emir Qatar menerangkan, "Kami menyaksikan ada secercah harapan dalam kesepakatan semua pihak terkait gencatan senjata di Yaman."

Gagalkan Plot Baru Zionis, Sheikh Ekrima Sabri Serukan Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa

Khatib Masjid al-Aqsa memperingatkan tentang eskalasi serangan pemukim Zionis yang didukung tentara Israel, dan menyerukan kehadiran besar Palestina sebagai pembela masjid agung ini.

Sebuah pengadilan rezim Zionis setuju untuk memberikan izin kepada para pemukim ekstremis Zionis menyerbu Masjid Al-Aqsa dan melakukan ritual Talmud di kompleks suci Umat Islam itu.

Menurut situs berita Shahab, Sheikh Ekrima Sabri, Khatib Masjid Al-Aqsa hari Rabu (21/9/2022) mengatakan bahwa kehadiran besar orang-orang Palestina di dalam halaman Masjid Al-Aqsa di Al Quds akan menggagalkan plot Zionis untuk pada hari libur Yahudi.

"Seruan kepada para pembela Masjid Al-Aqsa untuk datang ke kompleks ini terus berlanjut selama dalam bahaya," ujar Sheikh Ekrima.

Masjid Al-Aqsa setiap hari menjadi sasaran serangan besar-besaran oleh pemukim Zionis yang memasuki kompleks masjid ini secara massal dengan dukungan militer tentara Israel.

Dengan mengintensifkan serangan mereka di Masjid Al-Aqsa, rezim Zionis berusaha memberikan dasar untuk pembagian temporal dan spasial masjid bersejarah tersebut.

Turki Kirim Puluhan Drone ke UEA, Arab Saudi Tertarik Buat Pabriknya

Tidak lama setelah Turki mengirim drone Baykar Bayraktar ke Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi menyampaikan minatnya untuk membeli drone jenis ini dari Ankara, bahkan muncul usulan untuk membangun pabriknya.

Menurut kantor berita Reuters, Perusahaan Baykar Turki telah mengirimkan 20 drone tempur tak berawak ke Uni Emirat Arab bulan ini, dan kemungkinan akan lebih banyak lagi dari drone Turki dikirim ke negara Arab itu.

Menurut laporan itu, permintaan internasional untuk kendaraan udara tak berawak telah meningkat setelah dampaknya terlihat signifikan dalam konflik di Suriah, Ukraina dan Libya.

Sumber militer mengatakan bahwa Uni Emirat Arab dan sekutunya Arab Saudi berharap untuk menggunakan kedekatan mereka dengan Turki guna mengatasi tantangan keamanan yang berkembang dari Iran dan proksinya.

Sebuah sumber informasi mengatakan bahwa Abu Dhabi dan Riyadh sedang dalam pembicaraan untuk membeli kendaraan udara tak berawak dari Turki.

Seorang pejabat senior Turki juga mengkonfirmasi bahwa Baykar sedang mempertimbangkan permintaan Arab Saudi untuk membangun pabrik untuk produksi drone ini, tetapi keputusan akhir berada di Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sebelumnya, media internasional memberitakan beberapa bagian dari drone Baykar ini dibuat oleh Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Eropa.

Permintaan UEA dan Arab Saudi untuk membeli drone dari Turki, mengemuka di saat kedua negara ini, bersama dengan Amerika Serikat memulai agresi militer di Yaman sejak 2015.

Perang yang dikobarkan Arab Saudi dan sekutunya di Yaman sejauh ini telah menyebabkan kematian lebih dari tujuh belas ribu orang Yaman, melukai puluhan ribu orang, dan menyengsarakan jutaan orang Yaman.

Targetkan Pusat Militer Zionis, Pejuang Palestina Lancarkan Operasi Perlawanan Baru

Menanggapi berlanjutnya kejahatan rezim Zionis terhadap Palestina, para pejuang gerakan perlawanan Palestina menargetkan pusat-pusat militer Israel di kota Al Khalil dan Nablus di Tepi Barat Sungai Yordan dalam dua operasi terpisah.

Situs berita Quds melaporkan, pejuang perlawanan Palestina dalam operasi terpisah menembaki sejumlah pusat militer rezim Zionis di dekat Al Khalil, penyeberangan militer di barat Nablus, dan pemukiman Zionis di Nablus.

Sumber-sumber berbahasa Ibrani melaporkan bahwa botol-botol berbahan peledak dilemparkan ke mobil-mobil pemukim Zionis di dekat kamp Al-Fawar di selatan Al Khalil.

Selama 24 jam terakhir terjadi setidaknya 18 operasi perlawanan Palestina melawan rezim Zionis.

Sumber Palestina juga mengumumkan, di bulan Agustus, sebanyak 832 operasi perlawanan dilancarkan terhadap rezim Zionis di berbagai wilayah Tepi Barat, yang mengakibatkan 28 orang Zionis terluka parah.

PM Lebanon: Tiba Waktunya Penindasan atas Palestina Diakhiri

Pelaksanaan Tugas Perdana Menteri Lebanon dalam pidatonya di Majelis Umum PBB ke-77 mengatakan, sekarang sudah tiba waktunya untuk mengakhiri penindasan terhadap Palestina.

Najib Mikati, Rabu (21/9/2022) seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, dalam pidatonya di PBB menuturkan, "Kini sudah tiba saatnya mengakhiri penindasan atas Palestina, dan mendirikan negara merdeka Palestina."

Pada saat yang sama, Plt Perdana Menteri Lebanon juga menyinggung hak mutlak Lebanon atas kedaulatannya terhadap perairan regional, dan kekayaan lautnya.

Di bagian lain pidatonya, Najib Mikati menyinggung masalah para pengungsi Suriah yang ada di negaranya.

"Menahan krisis pengungsi Suriah sudah keluar dari kemampuan pemerintah Lebanon, dan satu-satunya jalan menyelesaikan krisis ini adalah pemulangan para pengungsi ke negara mereka," ujar Mikati.

Menurut data yang dirilis PBB, lebih dari 850.000 pengungsi Suriah saat ini tinggal di Lebanon, akan tetapi pemerintah Beirut menyebutkan angka lain yaitu 1,5 juta orang.

Parade Angkatan Bersenjata Yaman di Sanaa

Angkatan Bersenjata Yaman menggelar parade militer besar di Sanaa untuk memperingati Revolusi 21 September ke-8.

Parade tersebut berlangsung hari Rabu (21/9/2022) bertepatan dengan peringatan Revolusi 21 September 2014 ke-8, di Bundaran Al Sabin, Sanaa.

Dalam parade militer tersebut dipamerkan berbagai jenis rudal balistik strategis, rudal jelajah, drone, rudal-rudal darat ke udara, dan rudal-rudal Angkatan Laut.

Di antara rudal yang dipamerkan dalam parade militer Yaman ini adalah rudal Hatem, Meraj, Falaq, Heidar, Al Bahr Al Ahmar, dan Quds-3.

Di kota Saada, utara Yaman yang merupakan pangkalan utama Ansarullah, Rabu pagi juga digelar pawai luas rakyat untuk memperingati kemenangan Revolusi 21 September ke-8.

Seorang Tawanan Palestina Dibebaskan setelah 10 Tahun

Seorang tawanan Palestina warga selatan Nablus dibebaskan setelah 10 tahun mendekam di penjara rezim Zionis Israel.

Televisi Quds Jumat (23/9/2022) di laporannya mengkonfirmasi pembebasan Mujahid Bani Shamsah, tawanan Palestina dari Distrik Beita, selatan Nablus setelah 10 tahun menjadi tawanan rezim Zionis.

Para tawanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara rezim Zionis dalam kondisi buruk dan mengenaskan, dan sejak mereka ditangkap senantiasa disiksa, dipukuli dan dihina. Selain itu, mereka juga mendapat beragam pembatasan mental dan fisik oleh  para sipir penjara rezim ilegal ini.

Kini sekitar 4500 tawanan Palestina termasuk 40 perempuan dan 250 anak-anak mendekam di penjara-penjara rezim Zionis.

Baku Tembak antara Tentara Zionis dan Pejuang Palestina Pecah di Nablus

Menanggapi serangan pasukan rezim Zionis, para pejuang perlawanan Palestina menembaki mereka di kamp Balata yang terletak di wilayah timur kota Nablus.

Berbagai wilayah Tepi Barat, termasuk kota Nablus, Jenin, Ramallah dan Quds menjadi arena bentrokan harian antara warga Palestina dan agresor Zionis.

Menurut Pusat Informasi Palestina, sumber-sumber lokal Sabtu pagi mengumumkan terjadinya bentrokan bersenjata sengit antara pasukan rezim Zionis dan pejuang perlawanan Palestina setelah tentara Israel menyerbu kamp Balata dan melakukan aksi penangkapan terhadapn dua pemuda Palestina.

Menurut sumber lokal, dalam konflik ini, dua pemuda Palestina bernama Hossam Zeitoun dan Bara Hashash ditangkap oleh tentara Zionis.

Perluasan ruang lingkup perlawanan di Tepi Barat saat ini menjadi mimpi buruk yang mengerikan bagi Zionis.

Hampir setiap kali Zionis menyerang Tepi Barat, mereka menghadapi perlawanan bersenjata dari para pejuang Palestina yang melancarkan pukulan telak dalam konflik tersebut.

Tags