Transformasi Asia Barat, 2 September 2023
(last modified Sat, 02 Sep 2023 09:44:17 GMT )
Sep 02, 2023 16:44 Asia/Jakarta
  • Rudal anti-pesawat SAM-6
    Rudal anti-pesawat SAM-6

Perkembangan di Asia Barat dalam sepekan terakhir meliputi berbagai hal termasuk pencapaian Hizbullah lebanon atas rudal anti-pesawat SAM-6.

Hizbullah Lebanon memamerkan rudal anti-pesawat baru, SAM-6 pada pameran militer di kota Baalbek di Lebanon timur.

Menurut situs Al-Manar Lebanon, pameran militer ini dibuka pada Sabtu malam dengan dihadiri Ibrahim Amin Al-Sayed, Ketua Dewan Politik Hizbullah Lebanon, yang dihadiri sejumlah besar massa.

Pameran ini juga menampilkan seluruh perlengkapan dan kendaraan lapis baja yang direbut Hizbullah dari rezim Zionis pada perang tahun 1982, 2000, dan perang 33 hari tahun 2006.

Ibrahim Amin Al-Sayed hari Sabtu (26/8/2023) mengatakan, "Pameran ini merupakan bukti nyata kekuatan perlawanan dan efisiensinya dalam mengalahkan musuh dan kelemahannya,".

Ia juga mengkritik sikap Amerika yang diikuti beberapa penguasa Arab, dan menegaskan bahwa Amerika tidak pernah memihak negara-negara Arab dan hanya mementingkan kepentingannya sendiri.

Hizbullah Lebanon juga mempublikasikan gambar sistem rudal Tharullah bulan lalu.

Sistem ini merupakan senjata yang dirancang untuk menembakkan rudal Cornet dan terdiri dari dua peluncur, dengan akurasi tinggi, dan mudah dipindahkan dalam setiap manuver.

Brigade Qassam: Operasi Perlawanan terhadap Zionis Tidak akan Berhenti

Brigade Ezzedine Qassam, Sayap militer Hamas di Tepi Barat mengaku bertanggung jawab atas operasi anti-Zionis pekan lalu di dekat kota Huwara di utara Nablus.

Pada tanggal 19 Agustus, dua orang Zionis tewas dalam aksi penembakan di mobil mereka di kota Hawara di Nablus, sebelah utara Tepi Barat yang dilancarkan pejuang Palestina.

Batalion Ezzeddine Qassam menerbitkan dua foto mereka yang tewas dalam operasi Huwara di jejaring sosial Telegram hari Sabtu (26/8/2023), dengan mengatakan, "Jihad kami terus berlanjut dan operasi kami tidak akan berhenti,".

Mengenai operasi terbaru Brigade Ezzedine Qassam di Tepi Barat, Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem mengatakan,"Hamas meningkatkan tingkat tantangan terhadap rezim Zionis, yang telah beralih ke ancaman dengan terus melanjutkan operasi perlawanan,".

“Perlawanan semakin meningkat dan menimbulkan pukulan dan korban jiwa dari pihak pasukan pendudukan,” ujar Hazem Qassem.

"Batalion Al-Qassam berada di jantung pertempuran di Tepi Barat, sebagaimana biasa dalam perjuangan yang berkelanjutan," tegasnya.

Setiap hari, dengan berbagai dalih, pasukan rezim Zionis menyerang rakyat Palestina, yang dihadapi operasi anti-Zionis oleh kelompok perjuangan Palestina sebagai respons atas kejahatan tersebut.

Lieberman: Netanyahu, Ancaman bagi Eksistensi Israel

Avigdor Lieberman, salah satu tokoh oposisi kabinet rezim Zionis mengkritik keras kebijakan Netanyahu dan menilainya sebagai ancaman bagi eksistensi Israel.

Menurut situs Ahed, Avigdor Lieberman, ketua partai Yisrael Beiteinu dan mantan anggota Knesset menempatkan dirinya sebagai penentang keras Netanyahu dalam beberapa bulan terakhir, mengkritik kabinetnya.

Lieberman hari Sabtu (26/8/2023) mengatakan, "Itamar Ben Gvir (Menteri Keamanan Dalam Negeri kabinet rezim Zionis) bertanggung jawab atas eskalasi operasi dan hilangnya keamanan di Tepi Barat, dan Netanyahu telah gagal mengamankan wilayah Israel dan gagal dalam pemerintahannya,".

"Netanyahu tidak boleh terus berkuasa, bahkan satu hari pun. Sebab, dia merupakan bahaya nyata bagi Israel," ujar Lieberman.

"Bahaya terbesar bagi Israel bukanlah Iran, bukan Hizbullah, bukan Hamas, tapi Benjamin Netanyahu sendiri," tegasnya.

Pada saat yang sama, sumber-sumber media berbahasa Ibrani menerbitkan hasil survei baru pada hari Sabtu bahwa mayoritas Zionis tidak puas dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri kabinet Netanyahu.

Menurut survei ini, 69% Zionis menganggap kinerja kabinet ekstremis Israel sangat buruk.

Pejabat Keamanan Zionis Akui Hamas Tembus Pertahanan Israel

Pejabat keamanan rezim Zionis mengakui upaya gerakan Hamas dalam operasi Tepi Barat menunjukkan kerusakan besar yang telah dilakukannya terhadap kekuatan pencegahan Israel.

Pejabat keamanan rezim Zionis dalam sebuah wawancara dengan situs Israel Walla hari Minggu (27/8/2023) mengkritik langkah politik kabinet Netanyahu dan menilainya belum mampu mengubah keadaan, bahkan memperburuk situasi Israel.

"Israel tidak bisa mengubah keadaan. Hamas tidak membiayai operasi yang mereka lakukan di Gaza maupun Tepi Barat," kata seorang pejabat keamanan Israel.

Tsafi yehezkel, Analis Urusan Arab di Kanal 13 Rezim Zionis mengungkapkan bahwa langkah kabinet Israel menjalankan kembali kebijakan teror dan pembunuhan para pemimpin kelompok Palestina tidak akan membawa manfaat apa pun bagi Israel, dan tidak akan menghentikan Hamas.

Di sisi lain, dalam kelanjutan konflik verbal antara para pemimpin rezim Zionis, Avigdor Lieberman, mantan menteri perang rezim Zionis ini mengatakan bahwa Israel telahb mengalami kehancuran keamanan dan ekonomi.

Lieberman menuntut pembentukan kabinet baru tanpa Netanyahu, karena ia hanya mengutamakan kepentingan pribadinya di atas kepentingan Israel.

Hizbullah: AS Harus Lepaskan Tangannya dari Lebanon

Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon mengatakan, tidak ada satu pun jalan keselamatan bagi Lebanon, kecuali dihentikannya intervensi Amerika Serikat, di negara ini.

Dikutip stasiun televisi Al Manar, Sabtu (26/8/2023) Sayid Hashem Safieddine, menegaskan urgensi Amerika Serikat untuk menghentikan campur tangannya di Lebanon.

Ia menuturkan, "Selama orang-orang Amerika belum melepaskan tangannya dari Lebanon, maka negara ini tidak akan pernah merdeka, meski memiliki kekayaan gas dan minyak di laut."

Pada saat yang sama, Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon, juga menyinggung masalah seputar pemilihan presiden baru negara itu.

"Setiap orang yang mengingkari perlawanan, dan prestasi-prestasi yang diraihnya, tidak akan pernah bisa dipercaya untuk menjadi Presiden Lebanon," pungkasnya.

Konferensi Karbala Tegaskan Dukungan atas Palestina

Para peserta konferensi "Seruan Al Aqsa" yang diselenggarakan di kota suci Karbala, menegaskan dukungan terhadap Palestina.

Konferensi internasional Seruan Al Aqsa dengan tema "Palestina dan Imam Hussein as" hari ini, Minggu (27/8/2023) diselenggarakan di Karbala, dengan dihadiri para ilmuwan, tokoh politik dan budaya dari 65 negara dunia.

Konferensi Seruan Al Aqsa, diselenggarakan oleh Kampanye Internasional Kembali ke Palestina, di bawah pengawasan Makam Suci Imam Hussein as di kota Karbala, Irak.

Para peserta konferensi internasional Seruan Al Aqsa menegaskan kehadiran mereka di konferensi ini sebagai kelanjutan kebangkitan Imam Hussein, dan dukungan atas bangsa Palestina, serta bantuan untuk mereka.

Para peserta konferensi juga menekankan pentingnya perlawanan terhadap Rezim Zionis, dan menganggap masalah Palestina, sebagai masalah utama Dunia Islam.

Cucu, tokoh revolusioner Afrika Selatan, Mandla Mandela, termasuk orang yang memberikan pidato dalam konferensi Seruan Al Aqsa di Karbala, Irak tersebut.

Dalam pidatonya, cucu Nelson Mandela itu mengatakan, "Kami mendukung rakyat Palestina, dan kami akan berdiri bersama mereka dalam melawan kekejian Rezim Israel, terhadap mereka." 

Jihad Islam Palestina Kecam Pertemuan Menlu Libya dan Israel

Gerakan Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan mengecam keras pertemuan antara menteri luar negeri rezim Zionis dan Libya.

Jihad Islam Palestina dalam pernyataan yang dikeluarkan Minggu (27/8/2023) menyatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan kemunduran berbahaya dari posisi tetap Umat Islam dan jatuh ke dalam rawa normalisasi, yang merupakan ancaman terhadap identitas Arab dan Islam.

"Kami yakin bahwa saudara-saudara Libya tidak akan menerima pertemuan seperti ini, dan mereka adalah orang-orang bebas yang menolak normalisasi dan tidak akan tunduk pada pemerasan dan tawar-menawar politik atas posisi tegas mereka dalam masalah Palestina," kata pernyataan Jihad Islam Palestina.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri rezim Zionis mengumumkan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, dan Menteri Luar Negeri Libya, Najla El Mangoush di Roma, Italia.

Kementerian Luar Negeri rezim Zionis mengungkapkan pertemuan antara El-Manghoush dan Cohen pekan lalu dan mengumumkan posisi strategis dan penting Libya bagi Israel, hubungan dengan negara ini menjadi sangat penting dan dapat membawa banyak energi bagi Israel.

Jet Tempur Rezim Zionis Bombardir Bandara Aleppo

Jet-jet tempur rezim Zionis menargetkan Bandara Internasional Aleppo di Suriah.

Kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan, sebuah sumber militer mengumumkan serangan jet tempur rezim Zionis dilancarkan ke Bandara Internasional Aleppo hari Senin (28/8/2023) pukul 04.30 pagi waktu setempat dari arah Laut Mediterania di sebelah barat Latakia.

Serangan udara tersebut menimbulkan kerugian finansial dan kerusakan landasan pendaratan bandara hingga menyebabkan tidak mampu memberikan layanan.

Bersamaan dengan laporan ini, kantor berita Sputnik mengutip seorang pejabat militer yang mengatakan bahwa pertahanan udara Suriah menembak jatuh sebagian besar rudal yang ditembakkan rezim Zionis.

Serangan ini tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya mengakibatkan kerugian finansial dan kerusakan material bandara.

Kementerian Jalan dan Transportasi Suriah juga mengumumkan bahwa penerbangan pulang pergi yang dijadwalkan mendarat di bandara Aleppo dipindahkan ke bandara Damaskus dan Latakia karena serangan rezim Zionis tersebut.

Selama beberapa bulan terakhir, rezim Zionis berulang kali menargetkan bandara sipil di Suriah, dan serangan tersebut selalu mendapat reaksi keras dari Suriah.

Pemerintah Suriah telah berulang kali mengumumkan bahwa rezim Zionis dan sekutu regional dan baratnya mendukung kelompok teroris takfiri yang memerangi pemerintah Suriah.

Sejauh ini, tentara Suriah telah berulang kali menemukan pengiriman senjata dan amunisi yang dilakukan rezim Zionis kepada kelompok teroris yang berbasis di Suriah.

Sumber Irak: AS Dalangi Larinya Teroris ISIS dari Penjara Suriah

Salah satu sumber keamanan Irak mengatakan, Amerika Serikat melepaskan para teroris ISIS dari penjara-penjara Suriah, dengan maksud mengulang skenario penjara Abu Ghuraib di Irak.

Dikutip situs berita Al Maaloma, Senin (28/8/2023), sumber keamanan Irak menuturkan, "Larinya para teroris ISIS, dan komandan mereka dari penjara-penjara Suriah, sejak beberapa tahun lalu hingga kini, sepenuhnya berada di bawah pengawasan langsung pasukan AS."

Ia menambahkan, "Larinya para teroris ISIS dari penjara-penjara di Al Hasakah, dan Ghuwayran, dilakukan atas skenario AS, dan dilaksanakan oleh milisi Kurdi, SDF. Sebagian besar tahanan yang melarikan diri adalah para komandan senior ISIS yang kebanyakan sudah divonis mati."

Menurut sumber keamanan Irak, AS memanfaatkan para teroris ISIS untuk menciptakan kekacauan di wilayah-wilayah timur Suriah, dan untuk menyerang pasukan pemerintah Damaskus.

Ia menyamakan larinya para teroris ISIS dari penjara-penjara Suriah, dengan larinya para teroris Al Qaeda, dari penjara Abu Ghuraib di Irak, pada Juli 2013. Mereka adalah para teroris yang merupakan sel awal ISIS di Suriah dan Irak.

Kala itu serangan Al Qaeda ke dua penjara penting di Irak, Abu Ghuraib dan Taji di dekat Baghdad, menyebabkan sekitar 600 tahanan berhasil melarikan diri dari penjara-penjara itu.

Pasukan Suriah Serang Pangkalan Teroris di Idlib

Kementerian Pertahanan Suriah mengumumkan serangan udara dan rudal terhadap pangkalan teroris di pinggiran Idlib.

Menurut Kantor Berita resmi Suriah, SANA, Kementerian Pertahanan Suriah hari Selasa (29/8/2023) mengumumkan serangan militer terhadap kelompok teroris di pangkalannya yang terletak di pinggiran Hama dan Idlib.

Dalam serangan ini markas besar pasukan Suriah.teroris Ansar al-Tawheed dan Tahrir al-Sham menjadi sasaran serangan rudal dan udara militer Suriah.

Serangan ini dilakukan dengan kerja sama jet tempur Rusia. 

Pada operasi militer ini, markas besar teroris beserta senjata dan amunisinya dihancurkan, serta sejumlah besar teroris dan pemimpinnya tewas.

Pada hari Senin, jet-jet tempur Rusia menyerang pangkalan kelompok teroris Tahrir al-Sham dengan rudal di sekitar dua desa Kafarlata dan Sarjah di pinggiran Idlib.

Kelompok teroris Daesh yang dibentuk pada tahun 2012 dengan dukungan Amerika Serikat berhasil dikalahkan di Irak dan Suriah pada tahun 2017 oleh pejuang Front Perlawanan Islam bersama pasukan Suriah Irak. Namun sisa-sisa teroris masih ada di  kedua negara itu.

Militer Irak dan Al-Hashd al-Shaabi Bersatu Jaga Keamanan Arbain

Komandan pasukan Irak di provinsi Diyala mengadakan pertemuan dengan para komandan organisasi Al-Hashd al-Shaabi untuk membahas pengamanan pawai Arbain.

Menurut situs berita Al-Maloumah, Mohammad Al-Tamimi, salah satu komandan Al Hashd Al-Shaabi hari Senin (28/8/2023) mengatakan bahwa komandan pasukan Irak memasuki provinsi Diyala dan mengadakan pertemuan penting dengan para komandan Al Hashd Al Shaabi.

"Dalam pertemuan ini, masalah keamanan penting di Diyala dibahas dan tiga keputusan diambil. Keputusan yang paling penting mengenai peningkatan tingkat kewaspadaan dan tingkat pengerahan pasukan bersamaan dengan semakin dekatnya puncak pergerakan peziarah dari penyeberangan Al-Munziriya maupun kota Diyala lainnya," ujar Al Tamimi.

"Pasukan Al Hashd Al Shaabi juga telah meningkatkan kesiapannya dan telah mengerahkan 4.000 personil, tegasnya.

Al-Hashd al-Shaabi telah memanfaatkan seluruh fasilitasnya untuk mengangkut peziarah dari Al-Munziriya dan daerah lainnya. 

Provinsi Diyala berbatasan dengan provinsi Ilam dan Kermanshah di Iran, dan sebagian besar peziarah Arbain pergi ke Karbala melalui provinsi ini.

Belum lama ini, Menteri Dalam Negeri Irak Abd al-Amir al-Shammari mengatakan lebih dari 40.000 tentara telah dikerahkan di provinsi ini untuk menjamin keamanan para peziarah.

Ansarullah: Negara Dunia Harus Hormati Kehendak Rakyat Niger

Biro Politik Ansarullah Yaman menekankan dukungan atas kehendak rakyat Niger, dan penentangan atas segala bentuk intervensi militer asing di negara Afrika itu.

Dikutip stasiun televisi Al Masirah, Senin (28/8/2023) Biro Politik Ansarullah meminta negara-negara tetangga Niger, dan Barat, untuk menghormati kehendak rakyat negara ini.

Biro Politik Ansarullah Yaman juga menyampaikan solidaritas terhadap Niger, dan menyatakan dukungan atas protes rakyat atas pemerintah pro-Barat negara itu.

"Kami meminta negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Prancis, untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Niger, dan menghormati kehendak rakyat negara ini dalam menentukan nasib sendiri," imbuhnya.

Dewan Militer Niger, di bawah pimpinan Jenderal Abdourahamane Tchiani, menuduh Prancis, sebagai negara kolonial yang menjajah Niger, akan melancarkan intervensi militer untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Mohamed Bazoum. 

Media Zionis: Nasrullah Sangat Mengetahui Kelemahan Israel

Media-media Rezim Zionis menanggapi pidato Sekjen Hizbullah Lebanon dan mengumumkan, Sayid Hassan Nasrullah sangat mengetahui kelemahan Israel.

Sayid Hassan Nasrullah, Senin (28/8/2023) malam dalam pidatonya memperingatkan pejabat Rezim Zionis, bahwa segala bentuk teror di wilayah Lebanon, yang menargetkan warga Lebanon, Palestina, Iran, atau warga lainnya, tidak akan dibiarkan tanpa balasan.

Surat kabar Israel, Makor Rishon menulis, "Nasrullah sangat mengetahui kelemahan Israel, dan ia tahu semua yang kita bicarakan dalam beberapa hari terakhir. Mereka yang ingin melancarkan teror tidak akan mengumumkannya terlebih dahulu, tapi langsung melakukannya."

Menurut koran Israel, setelah pidato Nasrullah, dan ancamannya untuk membalas segala bentuk teror, kenyataannya Saleh Al Arouri, Deputi Ketua Biro Politik Hamas di Lebanon, mendapatkan kekebalan penuh.

Pada saat yang sama, Kanal 13 televisi Rezim Zionis melaporkan bahwa Sekjen Hizbullah Lebanon, terus memberikan ancaman-ancaman terhadap Israel.

Televisi Israel ini juga menyinggung tuduhan Perdana Menteri Israel terhadap Iran, terkait operasi-operasi perlawanan Palestina di Tepi Barat.

"Ini bukan perbuatan Iran, tapi perbuatan rakyat Palestina. Terkait teror harus kami katakan bahwa dalang operasi-operasi perlawanan di Tepi Barat adalah Saleh Al Arouri," tegasnya.

Hashd Al Shaabi Jaga Keamanan Peziarah Arbain Iran di Khosravi

Salah seorang komandan pasukan Hashd Al Shaabi Irak mengatakan pasukannya membentuk lingkaran keamanan untuk melindungi para peziarah Iran, yang memasuki Irak, melalui pintu perbatasan Khosravi.

Dikutip situs Al Maaloma, Selasa (29/8/2023) Sadiq Al Husseini menuturkan, "Pasukan Hashd Al Shaabi, akan menjaga keamanan peziarah Iran yang jumlahnya cukup banyak."

Ia menambahkan, "Lebih dari 3.000 peziarah Iran, telah memasuki Irak, melalui pintu perbatasan Khosravi, dan dari Provinsi Diyala mereka menuju Provinsi Salahuddin, lalu ke tempat-tempat suci di Samarra, dan kemudian menuju Karbala, lokasi utama peringatan Arbain Imam Hussein as."

Menurut keterangan komandan Hashd Al Shaabi, ini jumlah peziarah Iran, yang cukup banyak menyebabkan mereka menciptakan lingkaran keamanan di wilayah antara Diyala dan Salahuddin.

"Lingkaran-lingkaran keamanan ini satu sama lain menjalin koordinasi langsung sehingga keamanan para peziarah di jalan-jalan pedesaan menuju Samarra, bisa dijaga," imbuhnya.

Sadiq Al Husseini menjelaskan, setiap hari peziarah Iran, yang mengikuti peringatan Arbain di Irak, jumlahnya terus bertambah, dan penduduk desa yang dilalui para peziarah ini memberikan pelayanan terbaik mereka. 

Pejuang Palestina Tembak Helikopter Zionis di Jenin

Sebuah helikopter rezim Zionis yang sedang beroperasi di Jenin menjadi sasaran tembakan pejuang perlawanan Palestina.

Situs Palestine Alyoum hari Rabu (30/8/2023) melaporkan sebuah helikopter rezim Zionis ditembak oleh pejuang perlawanan Palestina di langit kamp Jenin.

Pada saat yang sama, sumber-sumber lokal melaporkan penerbangan besar-besaran drone Israel di atas basis perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Menurut laporan ini, para pejuang Palestina juga menembaki pos pemeriksaan rezim Zionis, Dotan di dekat Jenin.

Juru bicara tentara rezim Zionis mengumumkan bahwa tentara rezim ini sedang mencari pelaku aksi penembakan tersebut.

Presiden Tunisia: Palestina, Isu Sentral Umat Islam !

Presiden Tunisia, Kais Saied memandang masalah Palestina sebagai isu sentral umat Islam, dan menegaskan bahwa wilayah pendudukan akan kembali ke tangan bangsa Palestina.

Presiden Tunisia, Kais Saied dalam statemen yang disampaikan hari Selasa (29/8/2023) mengumumkan penolakannya terhadap normalisasi hubungan dengan rezim Zionis.

Sebelumnya, parlemen Tunisia mengumumkan akan meninjau rancangan undang-undang tentang hukuman bagi pihak yang berupaya menjalin normalisasi hubungan dengan rezim Zionis.

Pada Agustus 2022, Kementerian Perdagangan dan Pengembangan Ekspor Tunisia menanggapi beberapa klaim mengenai transaksi perdagangan antara negara ini dan rezim Zionis, dengan menekankan komitmennya terhadap sanksi kepada rezim Zionis berdasarkan keputusan Liga Arab.

Kementerian Luar Negeri Tunisia selalu menegaskan tidak adanya niat untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis.

Sebelumnya, Asosiasi Pengacara Tunisia Nasional juga menyerukan kriminalisasi terhadap normalisasi hubungan dengan rezim Zionis di negara ini.

Asosiasi Pengacara Nasional Tunisia meminta otoritas negara ini untuk secara hukum memberikan hukuman terhadap pihak-pihak yang berupaya melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, dan mengutuk serangan harian rezim Zionis terhadap rakyat Palestina.

39 Palestina Terluka dalam Konflik Senjata dengan Tentara Zionis

Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa 39 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan Zionis di Nablus.

Menurut laporan kantor berita Palestina Sama, Konflik antara rakyat Palestina dan militer Zionis terjadi di dekat makam Nabi Yusuf as di Nablus, di mana Zvi Sukkot dari Partai Religius Zionis dan seorang anggota partai Bazalel Smotrich, Menteri Ekstremis Rezim Zionis, juga berpartisipasi dalam serangan terhadap makam Nabi Yusuf as.

Televisi Kanal 14 rezim Zionis juga melaporkan bahwa serangan pemukim terhadap makam Nabi Yusuf as di Nablus akan terus berlanjut.

Menurut berita kanal ini, 30 bus yang membawa pemukim Zionis akan siap menyerang makam Nabi Yusuf as, yang juga didukung oleh tentara pendudukan Al-Quds.

Brigade Nablus yang berada di bawah Brigade Al-Quds, cabang militer Gerakan Perlawanan Jihad Islam meledakkan alat peledak rakitan di jalur tentara rezim Zionis menyusul kesyahidan seorang pemuda Palestina di Nablus, dimana empat tentara Zionis terluka.

Ledakan itu terjadi setelah kesyahidan seorang pemuda Palestina, yang diklaim Zionis berusaha melakukan operasi terhadap tentara Zionis di wilayah Al-Masarrah di Al-Quds yang diduduki.

Ini adalah pemuda Palestina kedua yang gugur syahid hari Rabu atas tuduhan melakukan operasi anti-Zionis yang dilakukan terhadap tentara Zionis.

Pemuda Palestina lainnya gugur syahid pada Rabu (30/08/2023) sore oleh tentara rezim ini di dekat pemukiman Zionis Beit Hagai di kota Al-Khalil di selatan Tepi Barat.

Media-media Zionis membenarkan pembunuhan atas pemuda Palestina ini dengan mengklaim bahwa ia bermaksud menabrak Zionis dengan mobilnya.

Rezim Zionis Ancam Serang Lebanon

Perwakilan Rezim Zionis, di Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB mengabarkan persiapan yang dilakukan Israel, untuk menyerang Lebanon.

Gilad Erdan, Rabu (30/8/2023) seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, mengatakan bahwa pelaksanaan operasi militer Israel, di Lebanon sudah dekat.

Dalam wawancara dengan Radio Militer Israel, Erdan menjelaskan, "Kami akan segera melancarkan operasi militer di Lebanon. Saya tidak percaya PBB punya kekuatan untuk mencegahnya, tapi mekanisme yang ada dapat memulihkan kondisi yang ada."

Pada saat yang sama, Gilad Erdan mengklaim adanya peningkatan aktivitas Hizbullah Lebanon di perbatasan negara itu dengan Wilayah pendudukan.

"Israel tidak akan pernah bisa membiarkan situasi semacam ini terjadi, dan tidak bisa menahan agresi-agresi Lebanon, di perbatasan utara," imbuhnya.

Sebelumnya Sekjen Hizbullah menegaskan bahwa Rezim Zionis harus mengakui bahwa dirinya sedang berada dalam sebuah krisis bersejarah, eksistensial dan strategis, dan tidak ada jalan keluar sama sekali.
Sayid Hassan Nasrullah mengatakan, "Sekalipun seluruh pakar dunia dikumpulkan, mereka tidak akan mampu mengeluarkan Israel dari krisis ini, dan satu-satunya jalan keluar bagi Rezim Zionis adalah hengkang dari wilayah ini, dan menyerahkannya kepada pemilik asli." 

Ladang Gas Khor Mor, di Kurdistan Irak Diserang Roket

Sumber media Irak mengabarkan serangan roket ke ladang gas Khor Mor, yang terletak di Provinsi Suleymaniye, Wilayah Kurdistan, Irak.

Dikutip Reuters, Kamis (31/8/2023) sumber keamanan Irak mengumumkan, sedikitnya delapan unit roket Katyusha ditembakkan ke ladang gas Khor Mor, yang dikelola oleh perusahaan Uni Emirat Arab, di Provinsi Suleymaniye, utara Irak.

Menurut keterangan sumber keamanan Irak tersebut, serangan roket itu sampai sekarang diketahui tidak menimbulkan korban jiwa.

Sampai berita ini diturunkan masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan roket ke ladang gas di Provinsi Suleymaniye, Irak tersebut.

Ladang gas Khor Mor, merupakan ladang gas terbesar di Irak, dan dikelola oleh dua perusahaan Uni Emirat Arab, dan berada di lokasi yang beberapa kali menjadi sasaran serangan roket kelompok tak dikenal.

Anggota Senior Hamas Menilai Positif Pertemuan dengan Amir-Abdollahian

Pada Jumat (01/09/2023) pagi, Osama Hamdan, salah satu pemimpin gerakan Hamas menanggapi pertemuan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir-Abdollahian dengan para pemimpin Hamas dan Jihad Islam Palestina di Beirut, dan menilai pertemuan itu positif.

Menurut laporan IRNA, Osama Hamdan mengatakan, Dalam pertemuan dengan kelompok-kelompok Palestina, Amir- Abdollahian menekankan dukungan Iran terhadap Perlawanan Palestina.

Anggota senior Hamas menambahkan, Pertemuan antara Amir-Abdollahian dengan para pemimpin Hamas dan Jihad sangat penting mengingat semakin intensifnya serangan penjajah di Tepi Barat.

Hamdan menambahkan, Pesan paling menonjol dari pertemuan Amir-Abdollahian dengan kelompok-kelompok Palestina adalah bahwa tindakan Perlawanan Palestina dipuji dan didukung oleh sekutu.

"Pertemuan Menlu Iran dengan kelompok-kelompok Perlawanan merupakan pesan tentang persatuan dan kesatuan poros Perlawanan," pungkas Osama Hamdan.

Menteri Luar Negeri Iran melakukan pembicaraan dengan para pemimpin gerakan Hamas dan Jihad Islam di Beirut pada hari Kamis (31/8).

Hossein Amir-Abdollahian tiba di bandara Beirut pada hari Kamis dan disambut oleh pihak berwenang negara tersebut.

Menteri luar negeri Iran mengunjungi Suriah pada hari Rabu (30/8) dan bertemu serta berbicara dengan presiden, perdana menteri dan pejabat tinggi negara ini.