Militer Yaman Mengumumkan Tahap Keempat Yaman Operasi Membela Rakyat Gaza
Sejalan dengan diadakannya demonstrasi rakyat di berbagai kota di Yaman untuk mendukung rakyat Gaza, juru bicara Militer Yaman mengumumkan dimulainya operasi tahap keempat negara ini untuk mendukung rakyat Palestina dan menekankan, "Ruang lingkup serangan Yaman akan dilakukan dari Laut Mediterania ke titik mana pun yang dapat dijangkau oleh negara ini terhadap kapal-kapal yang menuju Palestina Pendudukan."
Militer Yaman mengumumkan bahwa pada tahap ini, semua kapal yang bergerak dari Laut Mediterania ke pelabuhan Palestina Pendudukan akan menjadi sasaran di wilayah mana pun yang berada dalam jangkauan angkatan bersenjata Yaman.
Pasca operasi Yaman, perjalanan kapal Amerika Serikat melalui Laut Merah mengalami penurunan sebesar 80%, dan sementara itu, biaya asuransi bagi kapal Amerika yang ingin melewati Laut Merah terkadang bahkan meningkat hingga 50 juta dolar.
Dalam beberapa bulan terakhir, untuk mendukung perlawanan bangsa Palestina di Jalur Gaza, Militer Yaman telah menargetkan beberapa kapal Amerika, Inggris dan Zionis atau kapal yang menuju Wilayah Pendudukan di Laut Merah dan selat Bab Al-Mandab.
Pasukan Militer Yaman telah berjanji untuk menargetkan kapal-kapal rezim ini atau kapal-kapal yang menuju Wilayah Pendudukan di Laut Merah selama rezim Zionis tidak menghentikan serangannya terhadap Gaza.
Yaman, sebagai salah satu front penting yang mendukung Gaza, terus mendukung rakyat Palestina sejak awal operasi Badai Al-Aqsa dan melancarkan operasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap musuh Zionis dan pendukungnya.
Setelah Hizbullah di Lebanon selatan, Yaman adalah front kedua yang segera terjun ke lapangan untuk mendukung rakyat Gaza dan dengan tujuan memberikan tekanan pada penjajah untuk menghentikan agresi dan pengepungan terhadap Jalur Gaza, memulai serangan langsung terhadap kepentingan Zionis.
Menargetkan kapal-kapal Zionis dan kapal-kapal yang sedang menuju pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki sampai agresi dan blokade terhadap Gaza dihentikan adalah sebuah persamaan yang diambil oleh rakyat Yaman beberapa hari setelah dimulainya perang Gaza dan sangat ditaati hingga saat ini. Sebuah isu yang meresahkan rezim Zionis dan pendukungnya serta menyebabkan Amerika dan Inggris melakukan agresi langsung terhadap Yaman dengan tujuan mendukung Israel.
Intervensi Yaman dalam perang demi kepentingan Gaza adalah perwujudan sebenarnya dari konsep kesatuan medan, yaitu konflik dengan musuh di berbagai bidang.
Sejak meningkatnya serangan tentara Israel di Jalur Gaza, Militer Yaman telah menyatakan dukungan penuhnya kepada rakyat Palestina dan menyerang pelabuhan Eilat di selatan Palestina yang diduduki dengan drone dan rudal selama beberapa operasi.
Selain itu, Yaman mencegah lewatnya kapal-kapal rezim Israel dan kapal-kapal yang tujuannya adalah tanah Palestina Pendudukan dengan memblokir selat Bab Al-Mandab dan memulai perang melawan Israel dengan meluncurkan rudal balistik dan drone presisi yang berpemandu.
Rudal Ansarullah harus menempuh jarak lebih dari 1600 kilometer untuk mencapai Wilayah Pendudukan.
Jika ada kemampuan untuk mengganggu pelabuhan Eilat di selatan Wilayah Pendudukan, yang dianggap sebagai pelabuhan paling vital Israel, maka mengganggu pelabuhan Haifa juga bisa dianggap sebagai pilihan Ansarullah berikutnya.
Koridor strategis pertama yang dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Israel adalah koridor yang menghubungkan India dengan Israel dan melewati Teluk Aden, Bab Al-Mandab dan Laut Merah serta berakhir di pelabuhan Eilat di selatan.
30% impor Israel (bernilai sekitar 30 miliar dolar) dilakukan melalui koridor ini.
Koridor kedua merupakan jalur air yang menghubungkan Amerika Selatan dan Israel, melewati Samudera Atlantik, kemudian Teluk Aden, Bab Al-Mandab, dan Laut Merah, hingga mencapai pelabuhan Eilat.
Seluruh dunia, khususnya Amerika Serikat, menyadari pentingnya selat Bab Al-Mandab dan perairan Laut Merah bagi perdagangan global, karena sekitar 6,2 juta barel minyak mentah melewati jalur air ini setiap hari.
Sekitar 30% perdagangan gas alam dunia melewati selat ini.
Meskipun Washington telah mengumumkan pembentukan koalisi angkatan laut dengan partisipasi 10 negara untuk melawan ancaman Militer Yaman di Laut Merah, tapi koalisi ini berada di ambang kehancuran total, dan yang tertinggal adalah Amerika Serikat dan Inggris.
Negara-negara lain tidak siap untuk mengikuti dan mengeluarkan biaya bagi pemerintahan sayap kanan dan ekstrem Netanyahu, terutama karena gerakan mahasiswa telah menyebar ke negara-negara yang mendukung rezim Zionis, dan sementara itu, dimulainya tahap keempat dukungan operasi Militer Yaman akan menambah biaya yang harus mereka keluarkan.(sl)